Sarana Menara Akuisisi 90,11% Saham IBST

NERACA

Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usahanya PT iForte Solusi Infotek (iForte) berencana untuk mengambil alih atau mengakuisisi 90,11% saham pada PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Perusahaan Sarana Menara, Monalisa Irawan mengatakan, perseroan  menginformasikan bahwa iForte yang merupakan entitas anak tidak langsung yang dikendalikan oleh perseroan, berencana untuk mengambil alih saham-saham dalam PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) yang mewakili kurang lebih 90,11% dari total modal yang disetor dan ditempatkan dalam IBST.

Disampaikannya, saham-saham yang akan dibeli itu dimiliki oleh PT Bakti Taruna Sejati (pemegang saham mayoritas IBST) dan beberapa pemegang saham minoritas IBST lainnya.“Setelah penyelesaian transaksi tersebut, iForte akan menjadi pengendali baru IBST,”ujarnya.

Adapun berdasarkan registrasi pemegang saham IBST per 30 April 2024, PT Bakti Taruna Sejati menguasai 79,88% saham IBST, sedangkan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) - emiten Grup Sinar Mas - memiliki 8,5% saham IBST.

Monalisa menjelaskan, rencana pengambilalihan tersebut dilakukan melalui proses tender/lelang yang diadakan oleh para penjual, dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang merupakan anak perusahaan terkendali yang dimiliki secara langsung oleh Sarana Menara Nusantara (TOWR), turut berpartisipasi dalam pelaksanaan tender/lelang dimaksud hingga dipilih sebagai pemenang dari tender/lelang (preferred bidder).

Setelah Protelindo terpilih sebagai pemenang dari tender/lelang (preferred bidder), lanjutnya, Protelindo kemudian menunjuk iForte, yang juga merupakan anak yang dimiliki langsung oleh Protelindo, untuk bertindak sebagai pembeli pada rencana pengambilalihan.“Sebagaimana disampaikan dalam pengumuman negosiasi, tujuan dari rencana pengambilalihan adalah untuk pengembangan usaha serta memperluas jaringan usaha dalam rangka memperkuat posisi bisnis grup iForte di bidang digital infrastruktur telekomunikasi,”katanya.

Saham Inti Bangun Sejahtera (IBST) sendiri saat ini harganya ada di Rp 4.000. Saham IBST masuk dalam papan pemantauan khusus dengan kriteria 7 yang artinya memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp 5 juta dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama 6 bulan terakhir di pasar reguler dan/atau pasar reguler periodic call auction.

Di kuartal pertama 2024, TOWR membukukan laba bersih sebesar Rp797,38 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 5,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp752,43 miliar. Sejalan dengan pertumbuhan laba bersih, laba per saham dasar juga naik menjadi Rp16 per lembar pada akhir Maret 2024, dibandingkan dengan Rp15 per lembar pada akhir Maret 2023.

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…