NERACA

Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru Rp1,03 triliun. Jumlah ini tumbuh 137,57% dibandingkan perolehan 2022, dan telah mencapai 40% dari target nilai kontrak baru pada tahun ini. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Vice President of Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto mengatakan, kenaikan nilai kontrak baru didominasi segmen jasa konstruksi yang mencapai Rp432,28 miliar. Sementara itu, perseroan mencatat perolehan nilai kontrak baru ditopang sektor readymix sebesar Rp383,10 miliar atau 37,34%, sementara sektor precast menyumbang Rp207,97 miliar.

Disampaikan, perseroan mengimplementasikan strategi pemasaran ke eksternal untuk mendapatkan proyek-proyek baru dengan cara menyusun portofolio strategi produk, memperkuat posisi brand, serta mengembangkan kapabilitas penjualan dan pemasaran. “Sehingga, peningkatan porsi pasar eksternal mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya.

Disebutkan, proyek jumbo yang digarap WSBP, di antaranya, pembangunan container yard dan infrastruktur pendukung terminal peti kemas Batu Ampar Batam, pembangunan tembok penahan Jembatan Enim 1 dan 2, dan proyek Jalan Tol Serang – Panimbang Seksi III.

Terdapat pula proyek pembangunan Jalan Tol Probolinggo Banyuwangi Paket 3 dan proyek Nusantara International Convention and Exhibition district 18 PIK 2. “WSBP memiliki 5 sales area yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk mempermudah memperoleh proyek-proyek baru. Melalui area penjualan ini, WSBP mampu menjangkau pasar eksternal dan mendapatkan calon pelanggan baru,” pungkasnya.

Fandy menambahkan WSBP akan terus mengimplementasikan program transformasi bisnis untuk memperkuat strategi perolehan kontrak baru pada pangsa pasar eksternal dan mulai menjajaki pasar luar negeri, khususnya di Asia Tenggara. Tahun ini, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 2 triliun sampai Rp 2,5 triliun. Target ini meningkat sebesar 20%-40% dibandingkan realisasi nilai kontrak di tahun 2023 yaitu Rp1,7 triliun.

Di tahun ini, perseroan menggarap beberapa proyek yang berasal dari kontrak dengan internal dan eksternal. Dia menilai raihan kontrak di awal tahun ini juga sejalan dengan prospek bisnis beton pracetak di tahun 2024 dinilai sangat baik dengan dukungan penuh dari pemerintah.  

Dia menambahkan, WSBP turut menjalankan bisnis hijau dalam membangun infrastruktur Indonesia dan menerapkan standar industri hijau. Hal itu melalui pengembangan produk yang dibuat secara ramah lingkungan dan minim limbah, seperti produk Modular dan SPRigWP. Selain itu, WSBP juga menggunakan bahan material substitusi yang ramah lingkungan seperti Fly Ash pada kandungan semen.

Kemudian untuk mencapai target kontrak baru, WSBP menjalankan beberapa strategi bisnis dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar, mengoptimalkan manajemen rantai pasok, efisiensi melalui penyempurnaan metode kerja dan digitalisasi, serta optimalisasi aset non-produktif melalui program aset disposal maupun skema penyewaan.