Raih Pernyataan Efektif OJK - Jalan Mulus Pyridam Farma Akuisisi Farmasi Australia

NERACA

Jakarta – Ekspansi bisnis emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) membeli Probiotec Limited, perusahaan farmasi Australia senilai Rp 1 triliun bakal berjalan mulus seiring dengan aksi korporasi perseroan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pada aksi korporasi tersebut, Rejuve Global Investment Pte. Ltd  selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP)  dengan porsi kepemilikan 40,48% atau sebanyak  216.582.206 saham telah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD-nya atau 331.644.120 lembar. Tak cukup itu, PSP tersebut juga akan bertindak selaku pembeli siaga dengan menyatakan akan melaksanakan sebanyak 5.668.355.880 sisa saham dengan harga pelaksanaan, yaitu Rp100 setiap saham.  Sehingga Rejuve  Global Invesment telah menyiapkan dana segar Rp1,009 triliun.

Jika hal itu terlaksana, maka PSP itu berpotensi menguasai 96,98% porsi saham PYFA. Namun bagi pemodal lain yang ingin ikut menyetor modal, wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada penutupan perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia tanggal 23 April 2024. Saat itu setiap pemegang 1 saham lama  berhak atas 20  HMETD. Lalu setiap 1 HMETD dapat memebus 1 saham PYFA dnegan harga Rp100 mulai tanggal 25 April 2024 sampai dengan tanggal 2 Mei 2024.

Jika semua pemegang HMETD melaksanakannya, maka PYFA akan meraup dana sebesar Rp1,07 triliun. Rencananya, akan digunakan untuk setoran modal ke anak usaha  perseroanyaitu PAPL. Lalu dana itu untuk pengambilalihan Probiotec Limited, suatu perusahaan  farmasi Australia. Sebagai pemikat, PYFA akan memberikan secara cuma-cuma s sebanyak 178.360.000  Waran Seri I. Adapun rasio setiap 60  Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD melekat 1  Waran Seri I bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya.

Selanjutnya, setiap pemegang 1  Waran Seri I berhak untuk membeli 1  saham mulai mulai tanggal 25 Oktober 2024 sampai dengan 24 April 2029 dengan harga pelaksanaan Rp800 per saham. Jika semua pemegang waran melaksanakannya maka PYFA berpeluang meraup dana Rp142,688 miliar. Di tahun 2023, PYFA membukukan rugi sebesar Rp 85,22 miliar. Padahal, pada tahun 2022 PYFA masih mencetak laba bersih sebesar Rp 275,41 miliar.

Penurunan laba bersih tersebut sejalan dengan penurunan penjualan neto sebanyak 1,86% year on year (yoy). Angkanya menurun, dari semula Rp 715,42 miliar di 2022 menjadi Rp 702,06 miliar di 2023.  Penjualan neto tersebut terbagi atas penjualan lokal sebesar Rp 861,83 miliar dan penjualan ekspor Rp 1,17 miliar. Kemudian dikurangi oleh retur dan potongan penjualan sebesar Rp 160,94 miliar.

Pada saat yang sama, beban pokok penjualan PYFA menurun 12,44% yoy menjadi Rp 406,75 miliar. Sehingga menghasilkan kenaikan laba bruto sebesar 17,72% yoy menjadi Rp 295,31 miliar. PYFA juga tercatat membukukan kenaikan beban penjualan dan pemasaran. Pada tahun lalu, angkanya meningkat 7,43%, dari sebelumnya Rp 175,67 miliar di tahun 2022 menjadi Rp 188,73 miliar.  Begitu pula dengan beban umum dan administrasi yang naik 3,29% yoy, dari Rp 110,75 miliar menjadi Rp 114,40 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…

Terbitkan Sukuk Rp3 Triliun - BSI Sebut Permintaan Investor Cukup Tinggi

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…

Terbitkan Sukuk Rp3 Triliun - BSI Sebut Permintaan Investor Cukup Tinggi

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…