Maksimalkan Mesin Pencari, Gunakan Filter Agar Informasi Sesuai Keinginan

Maksimalkan Mesin Pencari, Gunakan Filter Agar Informasi Sesuai Keinginan
NERACA
Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan tema “Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital” pada Jumat (15/3/2024).
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Masifnya kemajuan teknologi mendorong masyarakat cakap digital. Literasi digital mencakup pengetahuan dan kecakapan menggunakan perangkat digital untuk mendapatkan informasi. Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama mengatakan, masyarakat sekarang ini harus mampu memanfaatkan mesin pencarian Google, Bing, dan lain sebagainya.
“Yang penting ketika menggunakan mesin pencarian, kita tahu apa yang ingin dicari secara detail. Biasanya kita hanya menuliskan kata yang sifatnya singkat. Filter yang digunakan harus tepat,” kata Bayu saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (15/3).
Masyarakat terkadang mudah kecewa ketika menggunakan mesin pencarian karena tidak menemukan apa yang diinginkan. Menurut Bayu, hal ini terjadi karena tidak menggunakan filter pencarian yang tepat, sehingga informasi yang diberikan sifatnya umum.
Dalam kesempatan sama, Relawan TIK, Agus Gunawan menambahkan, masyakarat perlu mewaspadai bahaya tersembunyi ketika menggunakan internet. Sehingga pemahaman perihal keamanan digital semakin urgen.
“Tidak ada istilah aman di dunia digital. Apa yang sudah tersebar di internet menjadi milik semua orang. Data diri menjadi pintu gerbang penipuan dan kejahatan lain di dunia digital,” kata Agus.
Narasumber lainnya, Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah mengatakan, setiap individu harus memperhatikan tata krama ketika berinteraksi di dunia digital, karena lawan interaksi yang dihadapi juga manusia.
Ada dua tipe interaksi di media digital. Pertama adalah komunikasi one to one yang biasa dilakukan ketika mengirimkan pesan melalui e-mail. Kemudian, ada juga komunikasi one to many yang dilakukan di media sosial. “Kita suka lupa yang kita hadapi bukan hanya tulisan, gambar, tapi juga orang yang punya perasaan dan akal pikiran. Kita harus menghadapi secara benar,” kata Tike.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Webinar kali ini dihadiri narasumber ahli di bidangnya masing-masing, yaitu Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama, Relawan TIK, Agus Gunawan, dan Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah sebagai key opinion leader (KOL).
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.



 

NERACA

Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan tema “Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital” pada Jumat (15/3/2024).

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Masifnya kemajuan teknologi mendorong masyarakat cakap digital. Literasi digital mencakup pengetahuan dan kecakapan menggunakan perangkat digital untuk mendapatkan informasi. Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama mengatakan, masyarakat sekarang ini harus mampu memanfaatkan mesin pencarian Google, Bing, dan lain sebagainya.

“Yang penting ketika menggunakan mesin pencarian, kita tahu apa yang ingin dicari secara detail. Biasanya kita hanya menuliskan kata yang sifatnya singkat. Filter yang digunakan harus tepat,” kata Bayu saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (15/3).

Masyarakat terkadang mudah kecewa ketika menggunakan mesin pencarian karena tidak menemukan apa yang diinginkan. Menurut Bayu, hal ini terjadi karena tidak menggunakan filter pencarian yang tepat, sehingga informasi yang diberikan sifatnya umum.

Dalam kesempatan sama, Relawan TIK, Agus Gunawan menambahkan, masyakarat perlu mewaspadai bahaya tersembunyi ketika menggunakan internet. Sehingga pemahaman perihal keamanan digital semakin urgen.

“Tidak ada istilah aman di dunia digital. Apa yang sudah tersebar di internet menjadi milik semua orang. Data diri menjadi pintu gerbang penipuan dan kejahatan lain di dunia digital,” kata Agus.

Narasumber lainnya, Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah mengatakan, setiap individu harus memperhatikan tata krama ketika berinteraksi di dunia digital, karena lawan interaksi yang dihadapi juga manusia.

Ada dua tipe interaksi di media digital. Pertama adalah komunikasi one to one yang biasa dilakukan ketika mengirimkan pesan melalui e-mail. Kemudian, ada juga komunikasi one to many yang dilakukan di media sosial. “Kita suka lupa yang kita hadapi bukan hanya tulisan, gambar, tapi juga orang yang punya perasaan dan akal pikiran. Kita harus menghadapi secara benar,” kata Tike.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Webinar kali ini dihadiri narasumber ahli di bidangnya masing-masing, yaitu Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama, Relawan TIK, Agus Gunawan, dan Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah sebagai key opinion leader (KOL).

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

 

BERITA TERKAIT

Penyuluh CSA Kebumen & Purworejo Dukung Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman

NERACA Kebumen - Teknologi hemat air dari paket teknologi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] yang dikuasai penyuluh CSA layak…

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Penyuluh CSA Kebumen & Purworejo Dukung Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman

NERACA Kebumen - Teknologi hemat air dari paket teknologi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] yang dikuasai penyuluh CSA layak…

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…