Laba Bersih PT Bukit Asam Anjlok 51,58%

NERACA

Jakarta – Emiten pertambangan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih selama tahun 2023 senilai Rp6,1 triliun atau anjlok 51,58% dibandingkan laba bersih 2022 (year on year/yoy) sebesar Rp 12,6 triliun. “Laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan yang mencapai Rp38,5 triliun selama  2023, “kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 38,5 triliun dan laba bruto sebesar Rp 9,2 triliun sepanjang tahun 2023. Sedangkan total aset perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 38,8 triliun. Perseroan, lanjut Arsal, berhasil mencatatkan produksi batu bara pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13% dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton.

Menurutnya, capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023. Kenaikan produksi ini, kata Arsal, diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 17% dibanding tahun sebelumnya. Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022.

Sementara itu, penjualan batu bara domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12% secara tahunan (year on year). Arsal mengungkapkan, beberapa tantangan bagi PTBA, yakni koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 34% dari US$ 127,8 per ton pada Januari-Desember 2022 menjadi US$ 84,8 per ton secara tahunan.

Selain itu, lanjut dia, Harga Pokok Penjualan (HPP) perseroan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan."Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal," jelas Arsal.

Di sisi lain, PTBA berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi. Menurut Arsal, mekanisme tersebut dapat memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA. Adapun PTBA menargetkan peningkatan kinerja operasional di tahun 2024. Arsal menyebutkan, perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis. Tahun ini, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton.

 

BERITA TERKAIT

RUPST Adhi Karya Setujui Laporan Keuangan Tahun 2024

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyetujui laporan keuangan ADHI tahun buku…

Ditopang Segmen Distribusi dan Ritel - Mitra Pinasthika Bukukan Pendapatan Rp3,9 Triliun

Di kuartal pertama 2025, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) perusahaan konsumer otomotif dan transportasi ini membukukan pendapatan konsolidasi sebesar…

Jadi Hunian Paling Diburu di Malang - PPRO Catat Laris Manis Penjualan Begawan Apartemen

Dalam situasi pasar properti yang penuh tantangan saat ini, PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatatkan capaian membanggakan di awal tahun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

RUPST Adhi Karya Setujui Laporan Keuangan Tahun 2024

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyetujui laporan keuangan ADHI tahun buku…

Ditopang Segmen Distribusi dan Ritel - Mitra Pinasthika Bukukan Pendapatan Rp3,9 Triliun

Di kuartal pertama 2025, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) perusahaan konsumer otomotif dan transportasi ini membukukan pendapatan konsolidasi sebesar…

Jadi Hunian Paling Diburu di Malang - PPRO Catat Laris Manis Penjualan Begawan Apartemen

Dalam situasi pasar properti yang penuh tantangan saat ini, PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatatkan capaian membanggakan di awal tahun…