Investasikan US$ 80,6 Juta - UNTR Akuisisi Pembangkit Listrik Panas Bumi

NERACA

Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnis di sektor energi ramah lingkungan, PT United Tractors Tbk (UNTR) resmi mengakuisisi perusahaan pembangkit listrik dengan tenaga primer selain batu bara. Teranyar, PT Energia Prima Nusantara (EPN) anak usaha dari UNTR akan membeli 257.449 saham pada PT Supreme Energy Rantau Dedap senilai US$ 80.691.700 dari MeriT Power Holding BV (MeriT) dan Inpex Geothermal Ltd atau Inpex.

Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K Loebis dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, EPN telah menandatangani perjanjian jual beli saham dengan MeriT, Axia Power Holdings BV, Tohoku Power Invesment Company BV dan Inpex pada tanggal 1 Maret 2024. Disebutkan, penyelesaian jual beli saham tersebut tunduk pada terpenuhinya syarat-syarat pendahuluan yang telah diatur termasuk persetujuan pemegang saham perusahaan sasaran.“Tujuan dari perjanjian jual beli ini untuk kelanjutan diversifikasi usaha sebagai bagian dari strategi pertumbuhan berkesinambungan di bidang pembangkitan listrik panas bumi,”ujar Sara.

Untuk diketahui,  Supreme Energy Rantau Dedap memegang ijin pengusahaan panas bumi Wilayah Kerja Rantau Dedap, Muara Enim, Sumatera Selatan. Tahun ini, UNTR mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp21 triliun. Belanja modal ini naik dari tahun 2023 yang sebesar Rp18 triliun.

Disampaikan Sara K. Loebis, proyeksi capex 2024 untuk lima lini bisnis United Tractors adalah sekitar Rp21 triliun. Sebagian besar belanja modal ini akan digunakan untuk segmen kontraktor pertambangan dan batu bara.  "Sekitar Rp18 triliun akan digunakan untuk segmen kontraktor penambangan dan pertambangn batu bara," kata Sara. 

Lalu sekitar Rp1,8 triliun akan digunakan UNTR untuk segmen pertambangan emas, dan sisanya untuk lini bisnis yang lain. Perseroan mencatatkan pendapatan bersih 2023 sebesar Rp128,5 triliun. Pendapatan tersebut meningkat 4,03% dibandingkan periode 2022 yang sebesar Rp123,6 triliun.  Kontribusi terbesar pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu diperoleh dari sektor kontraktor penambangan yang meraup penghasilan sebesar Rp53,9 triliun.

 Sementara itu, kontributor terbesar kedua adalah penjualan mesin konstruksi senilai Rp36,6 triliun, lalu pertambangan batu bara Rp30,5 triliun, dan pertambangan emas dan mineral lainnya Rp5,2 triliun.  Kendati pendapatan meningkat, laba bersih UNTR sepanjang tahun lalu turun 2% year-on-year (YoY) menjadi Rp20,6 triliun. Manajemen UNTR menjelaskan penurunan laba bersih dikarenakan adanya kenaikan biaya keuangan dan kerugian nilai tukar mata uang asing.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta seperti dikutip Bisnis pernah mengatakan bahwa kinerja UNTR cenderung dipengaruhi oleh melemahnya penjualan alat berat Komatsu sepanjang tahun 2023.  Berdasarkan laporan perusahaan, UNTR membukukan penjualan Komatsu sebanyak 4.692 unit pada 2023 atau turun 8,39% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 5.270 unit.

BERITA TERKAIT

Indosat Cetak Laba Bersih Rp1,31 Triliun

NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…

Fokus Bisnis Inti Konstruksi - PTPP Tengah Siapkan Divestasi Anak Usaha

NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…

Chandra Asri Berhasil Pangkas Rugi Jadi US$23,6 Juta

NERACA Jakarta -Di kuartal pertama 2025, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) membukukan kenaikan pendapatan dan memperkecil rugi di sepanjang kuartal I/2025.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Indosat Cetak Laba Bersih Rp1,31 Triliun

NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…

Fokus Bisnis Inti Konstruksi - PTPP Tengah Siapkan Divestasi Anak Usaha

NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…

Chandra Asri Berhasil Pangkas Rugi Jadi US$23,6 Juta

NERACA Jakarta -Di kuartal pertama 2025, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) membukukan kenaikan pendapatan dan memperkecil rugi di sepanjang kuartal I/2025.…