Bersama Mitra Strategis dari Cina - Bumi Resources Pacu Hilirisasi Sektor Pertambangan

NERACA

Jakarta – Dukung program pemerintah dalam hilirisasi sektor pertambangan dan juga memberikan nilai tambah penjualan, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyatakan rencana hilirisasi Grup BUMI terus disiapkan dengan calon mitra strategis dari China. Tahun ini ditargetkan dapat dilaksanakan financial closing untuk siap ke tahapan selanjutnya atau konstruksi.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivastava dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, secara perhitungan keekonomian proyek hilirisasi ini adalah sensitive terhadap harga jual produk dan beberapa peraturan pemerintah antara lain PNBP batu bara 0%, izin harga batu bara khusus, tax holiday & beberapa insentive lainnya.

Dia menambahkan, anak usaha BUMI senantiasa berusaha melaksanakan hilirisasi batu bara ini sesuai dengan amanat peraturan yang berlaku di Indonesia. Sebelumnya, BUMI sudah mengantongi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dari pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), untuk tahun 2024-2026.

RKAB yang sudah dikantongi BUMI itu termasuk untuk anak perusahaannya yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia. Disebutkan, RKAB mengonfirmasi bahwa target internal BUMI adalah melampaui 80 juta ton pada tahun 2024. Bila dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya, Dileep mengatakan target produksi batu bara tahun 2024 lebih tinggi dari tahun 2023 yakni sebesar 78 juta ton. Sedangkan, target tahun 2023 lalu juga lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 sebesar 70 juta ton.

Untuk diketahui, Kementerian ESDM resmi menerbitkan aturan baru perihal tata cara penyusunan, penyampaian, dan persetujuan RKAB sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba). Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 tahun 2023. Setidaknya, terdapat beberapa poin penting yang termuat di dalam Permen ini. Di antaranya pembagian waktu kegiatan untuk RKAB, sanksi administratif, pemenuhan aspek esensial dalam penyusunan RKAB dan efisiensi tata waktu.

Sebelumnya, Dileep juga menegaskan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi industri batu bara. Fluktuasi harga batu bara dan cuaca buruk menjadi salah satu yang dicermati hingga akhir tahun. Siklus komoditas yang membuat fluktuasi harga batu bara menurutnya harus diwaspadai karena tidak dapat diprediksi.

Tantangan lainnya melambungnya harga bahan bakar yang dinilai dapat meningkatkan komponen biaya operasional perusahaan. Adanya regulasi mengenai setoran sebesar 30% dari pendapatan ekspor selama 3 bulan yang berlaku sejak 1 Agustus 2023 juga menjadi hal yang dicermati. Efisiensi, digitalisasi, hilirisasi batu bara, hingga diversifikasi non batu bara juga termasuk sebagai tantangan dalam mengejar target produksi batu bara di 2023.

Tahun ini, BUMI juga mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar US$40 juta hingga US$80 juta atau Rp621,64 miliar hingga Rp1,24 triliun pada 2024 (dengan kurs acuan Rp15.538 per US$). Nantinya, dana capex tersebut akan digunakan untuk pergantian. "Dan biasanya belanja modal antara US$0,5 hingga US$1 per ton batu bara. Jadi belanja modal sekitar US$40 juta hingga US$80 juta di tahun depan seharusnya cukup,"kata Direktur BUMI, Andrew Beckham.

Menurutnya, BUMI masih memiliki cadangan batu bara dan kapasitas yang cukup baik di PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia.

BERITA TERKAIT

Investasikan Rp 1 Triliun - Citanusa Hadirkan Hunian Ramah Anak di Karawang Green Village3

Tingginya angka upah minimum regional (UMP) di Karawang memberikan dampak positif terhadap potensi penjualan pasar properti di daerah tersebut. Potensi…

Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp432 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan peningkatan laba bersih sebesar 4%…

BTN Sayangkan Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN

Aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Investasikan Rp 1 Triliun - Citanusa Hadirkan Hunian Ramah Anak di Karawang Green Village3

Tingginya angka upah minimum regional (UMP) di Karawang memberikan dampak positif terhadap potensi penjualan pasar properti di daerah tersebut. Potensi…

Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp432 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan peningkatan laba bersih sebesar 4%…

BTN Sayangkan Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN

Aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk…