NERACA
Sukabumi - Salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bukan hanya dari segi permodalan saja. Melainkan, perlu didukung juga sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehingga nantinya bisa bertahan dan berkembang dengan baik.
"UMKM itu butuh SDM yang berkualitas untuk mengembangkan usaha kedepanya," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, usai membuka pelatihan Inkubator Bisnis bagi Wirausaha Baru Tahun 2024, disalah satu Hotel di Kota Sukabumi, Selasa (27/2).
Untuk itu, kata Kusmana, melalui pelatihan yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi ini, para UMKM bisa tumbuh dengan baik. karena, pelatihan inkubator bisnis ini berbeda dnegan pelatihan bisa. pasalnya, nanti akan ada pendampingan untuk melihat kendala yang dihadapi."Pelatihan inkubator bisnis ini untuk melihat permasalahan dihadapinya. Misalkan, modalnya, teknologinya, dan pasarnya," terangnya.
Permasalahan UMKM tersebut, sambung Kusmana, tentunya menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah, termasuk untuk mempertemukan antara UMKM dengan pasar."Kita juga harus membantu agar produk UMKM masuk ke pasar modern," jelasnya.
Untuk itu, Kusmana berharap, setiap pemerintah dan pengusaha baik itu BUMN dan swasta harus mendukung tumbuh berkembangnya entrepreneurship (kewirausahaan). Karena ini, aku Kusmana, menjadi solusi untuk terus meningkatkan lapangan kerja."Satu saja UMKM tumbuh dan produksinya meningkat otomatis dapat menciptakan lapangan kerja, dan itu menjadi salah satu solusi bagaimana pereknomian kita tumbuh berkembang dengan adanya dukungan tersebut," ungkapnya.
Kusmana juga mengakui, tugas pemerintah lainya yakni, menyambungkan UMKM agar bisa mengakses dunia perbankan untuk mendapatkan modal pengembang usahanya."Makanya, dipelatihan ini kita dihadirkan narasumber dari perbankan, untuk dipertemukan langsung dengan mereka (UMKM)," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Diskumindag Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan, mengungkapkan, pelatihan ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM di Kota Sukabumi. Terlebih, sebagai ajang mempertemukan mereka dnegan perbankan, agar para UMKM bisa menggunakan fasilitas Kredit Usah Rakyat (KUR) untuk membantu modal usahanya. Karena, sambung Agus, tingkat penggunan KUR untuk UMKM di Kota Sukabumi tergolong masih rendah. Hal itu apakah, UMKM nya tidak mau pinjam, atau ada permasalhan lainya. Misalkan, persyaratan tertentu yang dianggap cukup berat."Jadi, pelatihan ini, kita pertemukan juga UMKM dengan perbankan," terangnya.
Pihaknya berharap, pelatihan inkubator bisnis yang diikuti oleh 30 pelaku UMKM se Kota Sukabumi, bisa mengimpelmentasikan hasil dari kegiatan ini. Karena, melihat evaluasi di tahun 2023, banyak pelaku UMKM yang omsetnya naik, setelah diberikan bekal dan pembinaan dari petugas pendamping dari Proivinsi."Saya berharap, setelah pelatihan mereka langsung mempraktekan dengan baik. Sehingga, moto UMK bukan luar lagi melainkan UMKM kaya raya," pungkasnya. Arya
NERACA Jakarta-Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar (Kanwil DJP WPB/ Kanwil LTO) menggelar kelas pajak secara daring…
NERACA Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi menyatakan komitmennya untuk mendukung pembiayaan Program 3…
NERACA Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan visi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.…
NERACA Jakarta-Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar (Kanwil DJP WPB/ Kanwil LTO) menggelar kelas pajak secara daring…
NERACA Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi menyatakan komitmennya untuk mendukung pembiayaan Program 3…
NERACA Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan visi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.…