NERACA
Yogyakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan program Gratis Ongkos Kirim (ongkir) ke seluruh dunia di Yogyakarta. Peluncuran yang dilaksanakan secara hibrida ini dilakukan pasca-Rapat Kerja Kemendag di Semarang.
Atase Perdagangan RI di Canberra, Agung Haris Setiawan menyampaikan, program ini merupakan kerja sama lanjutan antara Kemendag dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY yang sebelumnya dilakukan pada 2023. Kerja sama tersebut berhasil dioptimalkan oleh para pelajar Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia dan PPI Selandia Baru untuk mulai melakukan ekspor.
“Program ini diharapkan menjadi sarana peningkatan ekspor produk UKM ke luar negeri yang dimulai dari Australia. Kami sangat mengapresiasi Dinas Koperasi dan UKM DIY atas diresmikannya program gratis ongkir pada hari ini. Kami yakin ini akan menjadi salah satu tonggak percepatan ekspor bagi para pelaku UKM potensial di Indonesia. Kami bersama jajaran Kemendag berkomitmen mendukung pemerintah daerah (Pemda) lain untuk dapat melakukan hal serupa," tegas Haris.
Peresmian program ini merupakan salah satu bentuk keberpihakan Kemendag terhadap ekspor produk UKM melalui perwakilan perdagangan di luar negeri. Untuk memperluas manfaat dari program ini, akan dilakukan sinergi bersama PPI Dunia dan para diaspora Indonesia di seluruh dunia.
“Target pasar sampel produk yang dikirim dalam program ini adalah diaspora Indonesia yang berada di Australia, toko-toko Asia yang memiliki target pasar dengan karakter yang sama dengan pasar Indonesia, hingga masyarakat umum yang ingin mengetahui produk Indonesia di luar negeri,"ujar Haris.
Haris menambahkan, promosi produk UKM melalui program ini akan langsung dilakukan pada 26 Februari 2024 melalui Batik Show di KBRI Canberra yang mengundang perwakilan kedutaan asing lain dan masyarakat Australia. Selain itu, ke depan juga akan ada beberapakegiatan lain bekerja sama dengan diaspora Indonesia dan lokapasar di Australia.
Dalam peluncuran ini, turut hadir Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY (Daerah Istimewa , Srie Nurkyatsiwi yang menyampaikan, potensi UKM di wilayah DIY yang berjumlah lebih dari 460 ribu dapat menjadi pionir pertumbuhan kontribusi ekspor UKM nasional yang perlu ditingkatkan.
Menurut Srie, program ini merupakan dukungan Dana Keistimewaan DIY dengan tujuan mendorong produk Yogyakarta untuk berkompetisi, tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, namun juga di pasar dunia.
Srie juga menyampaikan, produk yang dapat dikirimkan dalam program ini merupakan produk atau perusahaan asal DIY yang tergabung dalam platform Sibakul yang nilai produknya harus lebih tinggi dari biaya kirim.
Hal tersebut bertujuan agar ekspor yang dilakukan adalah ekspor produk UKM dengan nilai tambah yang tinggi. "Selanjutnya, tahun ini juga akan ada tambahan perwakilan perdagangan dari Mesir dan Arab Saudi yang bergabung untuk mempromosikan produk UKM ekspor dari DIY," jelas Srie.
Terkait dengan Australia, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Pahala Nugraha, juga mendorong peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan dengan Australia. Hal tersebut disampaikan Wamenlu RI dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Manufaktur Australia, Tim Ayres di Jakarta.
Pahala mendorong terciptanya neraca perdagangan yang lebih berimbang. Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengajak kedua negara untuk mengoptimalkan implementasi IA-CEPA di antaranya dengan mengatasi hambatan non-tarif untuk komoditas Indonesia, seperti produk perikanan dan buah-buahan melalui kerja sama saling keberterimaan.
Selain itu, Pahala menyambut baik peningkatan ker​ja sama kedua negara di bidang mineral kritis dan energi yang semakin pesat. Kemenlu mendorong pemanfaatan sumber daya mineral kedua negara yang bersifat komplementer untuk mendukung transisi energi dan pencapaian net zero emission, termasuk menjamin adanya fair share bagi Indonesia.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Dalam hal ini, Indonesia dan Australia telah memiliki Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang “Pembentukan Mekanisme Bilateral untuk Memajukan Kolaborasi Kendaraan Listrik' yang ditandatangani November lalu. 'Saya mendorong segera dibentuk rencana kerja sama yang konkret untuk mengimplementasikan MSP tersebut," ujar Pahala.
Wamendag Australia, Ayres melakukan kunjungan selama dua hari di Jakarta untuk memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara. Selain itu, Wamendag Australia juga berkunjung untuk mensosialisasikan Australia's Southeast Asia Economic Strategy to 2040, yang diluncurkan oleh PM Australia pada 6 September 2023 di sela KTT ASEAN di Jakarta.
Melalui strategi tersebut, Australia akan memperkuat engagement ekonomi di kawasan, khususnya dalam beberapa sekor prioritas seperti pangan dan agrikultur, energi hijau, infrastruktur, ekonomi digital, kesehatan dan pendidikan. Dalam hal ini, Wamenlu RI mendorong agar strategi tersebut dapat disinergikan dengan mekanisme yang telah ada di ASEAN seperti dalam bidang ekonomi digital dan transisi energi.
Elemen Masyarakat Wajib Jaga Kondusivitas Saat Hari Buruh Jakarta – Dalam menghadapi berbagai dinamika sosial yang terjadi saat ini, elemen…
Triwulan I-2025, Kemendag Catat 1.657 Layanan Konsumen Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga…
Lokasi Jual Beli Ikan Hias di Kalbar Disegel Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menindak tegas pelaku usaha yang…
Elemen Masyarakat Wajib Jaga Kondusivitas Saat Hari Buruh Jakarta – Dalam menghadapi berbagai dinamika sosial yang terjadi saat ini, elemen…
Triwulan I-2025, Kemendag Catat 1.657 Layanan Konsumen Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga…
Lokasi Jual Beli Ikan Hias di Kalbar Disegel Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menindak tegas pelaku usaha yang…