NERACA
Jakarta – Emiten alat berat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) membukukan laba tahun berjalan senilai US$ 43,85 juta dalam periode Maret-Desember 2023 atau naik 26,4% dibanding periode saham tahun 2022 yang setara US$ 34,983 juta. Hasil itu mendongkrak laba per saham dasar ke level US$ 0,052 per lembar pada akhir Desember 2023, sedangkan di akhir Desember 2023 berada di level US$ 0,042 per helai. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta,kemarin.
Perseroan menjelaskan, pertumbuhan laba ditopang penghasilan bersih tumbuh 16,5% secara tahunan menjadi US$ 478,27 juta pada akhir Desember 2023. Rinciannya, penjualan alat berat kepada pihak berelasi melonjak 750% menjadi US$ 68,4 juta. Lalu penyewan alat berat kepada pihak ketiga juga tumbuh tajam 97,5% menjadi US$ 8,141 juta.
Bahkan pendapatan pemeliharaan dan perbaikan alat berat kepada pihak melesat tajam 347100% menjadi US$ 10,4 juta. Sementara itu, penjualan suku cadangan kepada pihak ketiga tumbuh 2,1% menjadi US$ 97,471 juta. Senada, pendapatan jasa pemeliharaan dan perbaikan kepada pihak ketiga tumbuh 3,07% menjadi US$ 53,6 juta.
Hanya saja, penjualan alat berat kepada pihak ketiga menyusut 3,6% menjadi US$ 240,1 juta. Walau beban pokok penghasilan membengkak 13,8% secara tahunan menjadi US$ 370,77 juta pada akhir Desember 2023. Tapi laba kotor tetap terkerek 25,8% menjadi US$ 107,49 juta. Pada sisi lain, jumlah kewajiban berkurang 16,4% dibanding akhir Maret 2023 menjadi US$ 248,37 juta pada akhir Desember 2023.
Adapun total ekuitas bertambah 1,8% dibanding akhir Maret 2023 menjadi US$ 168,31 juta pada akhir Desember 2023. Sebelumnya, perseroan memproyeksikan permintaan alat berat untuk sektor komoditas dan konstruksi diprediksi menurun di tahun 2024.
Corporate Secretary Hexindo Adiperkasa, Listiana Kurniawati seperti dikutip Kontan pernah mengatakan, menurunnya permintaan alat berat terlihat dari kondisi market yang menunjukkan penurunan karena posisi wait and see dari agenda Pemilu tahun ini."Diperkirakan terjadi penurunan (permintaan alat berat) di sektor pertambangan dan konstruksi,"ujarnya.
Listiana menjelaskan, permintaan pasar untuk alat berat tahun ini tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi politik dalam negeri tetapi juga dipengaruhi geopolitik. Kendati demikian, dirinya tetap optimis kinerja perseroan akan tumbuh positif melalui sejumlah strategi, di mana salah satunya dengan memperluas diversifikasi product line dan product range. Selain itu, perseroan juga memperkuat bisnis value chain."Dengan diversifikasi product range yakni bergabungnya beberapa merek andalan seperti truk Foton, Camino Tandem Road Roller, Dynapac Single Dru, Roller dan Morooka Carrier Dump dalam jajaran penjualan alat berat kami, harapannya kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi dalam One Stop Solution Services," tuturnya.
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…
NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…
NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…
NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…
NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…