Hilirisasi Komoditi Spirulina dan Porang Terus Dikembangkan

NERACA

Jakarta – Kebijakan hilirisasi di industri agro merupakan salah satu prioritas yang dijalankan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Beberapa komoditas yang dikembangkan melalui kebijakan tersebut antara lain spirulina (mikroalga) dan porang. Kemenperin membina perusahaan-perusahaan yang melakukan hilirisasi terhadap dua komoditas tersebut, salah satunya melalui fasilitasi kerja sama dengan para stakeholder terkait. 

Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika mengungkapkan, “saat ini telah terdapat perusahaan yang berhasil memproduksi beberapa produk hilir berbasis Spirulina, meliputi superfood (suplemen dan kopi), superskin (masker wajah), dan supernature (pakan). Produk-produk yang telah dipasarkan tersebut memerlukan perluasan jaringan pasar, termasuk bekerjasama dengan industri pakan.”

Salah satu perusahaan pengolahan Spirulina yang dibina Kemenperin adalah PT Alga Bioteknologi yang berlokasi di Jawa Tengah.  Saat ini PT Alga Bioteknologi Indonesia berkerjasama dengan Laboratorium Teknologi Pangan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang. Keduanya sedang mengembangkan produk biskuit berbahan baku Spirulina yang kaya protein sebagai nutrisi untuk tumbuh kembang bayi serta mencegah stunting. 

“PT Alga Bioteknologi Indonesia mempunyai target untuk menguasai pasar Eropa dan masih mencoba target 10% pasar dalam negeri melalui skema kerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan, seperti Universitas Diponegoro dan Universitas Setia Budi,” ungkap Putu.

Sementara itu, perusahaan binaan Kemenperin yang melakukan hilirisasi porang adalah CV Tri Mitra Agro Semarang. Produk utama perusahaan ini, yakni porang berbentuk chip, sudah diekspor ke beberapa negara, seperti Tiongkok dan Jepang. 

Menurut Putu, Kemenperin mendukung upaya agar perusahaan tersebut melakukan pengembangan produk lainnya, seperti tepung glukomanan yang saat ini masih dalam tahap pengujian untuk mendapatkan ukuran partikel yang lebih halus (120-150 mesh) dan kadar glukomanan sebesar 90%, dari kadar manan saat ini yaitu 70%. Bentuk dukungan yang dilakukan Kemenperin antara lain dengan memfasilitasi kerja sama penelitian bersama IPB University, Bogor. “Ditjen Industri Agro Kemenperin dan IPB University terus melakukan penelitian dan pengujian lanjutan hingga mendapatkan mendapatkan hasil yang maksimal,” kata Putu.

Kemenperin mendorong peningkatan penggunaan glukomanan dalam negeri, salah satunya dengan penyelenggaraan Business Matching antara industri tepung glukomanan dan industri pengguna dalam negeri. Salah satu poin penting dalam kegiatan ini adalah penyamaan spesifikasi tepung glukomanan yang dibutuhkan industri pengguna dalam negeri dengan produk hasil industri.

“Kemenperin juga mendukung kerja sama antara industri pengolahan porang dengan perusahaan kosmetik guna pembuatan masker wajah, serta industri potensial lainnya untuk perluasan jaringan pasar,” jelas Putu. 

Terkait dengan porang, pemerintah Indonesia melalui Atase Perdagangan Riyadh bertemu Abdul Hamid Trading  Company (AHTC), salah satu importir di Arab Saudi, untuk memperkenalkan porang Indonesia. Pertemuan tersebut merupakan upaya menggiatkan promosi produk porang dengan memanfaatkan  peluang pasar gaya hidup sehat yang sedang dibangun di Arab Saudi.

Pertemuan antara Atase Perdagangan Riyadh Gunawan dan pemilik AHTC Mohammad Omar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, Arab Saudi. AHTC sendiri merupakan perusahaan importir rempah-rempah yang berencana untuk ekspansi bisnis. AHTC pun melirik porang asal Indonesia sebagai bagian dari ekspansinya.

Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad menyambut baik permintaan produk porang oleh AHTC. Ia pun melihat hal tersebut sebagai peluang untuk penetrasi pasar produk porang Indonesia ke Arab Saudi.

Atase Perdagangan Riyadh Gunawan menanggapi, peluang promosi produk porang Indonesia yang lebih intensif ke pasar Arab Saudi adalah tindak lanjut dari kampanye Pemerintah Arab Saudi. Warga diimbau menjalankan pola hidup sehat serta mengonsumsi makanan dan minuman rendah gula.

Gunawan melihat, Indonesia siap untuk mengekspor beragam produk berbahan dasar porang ke Arab Saudi.

Menurut Gunawan, Arab Saudi mengimpor produk porang dan turunannya dengan kode HS 071440 sebesar USD 2,00 juta pada 2021; USD 1,91 juta pada 2020;USD 1,46 juta pada 2019; dan USD 1,46 juta  pada 2018.

Sejumlah negara asal impor  porang Arab  Saudiantara  lain  Tiongkok,  Mesir, Bangladesh, India, Srilanka, dan Pakistan.Sementara itu, Indonesia mengekspor produk porang dalam bentuk segar, dingin, beku, atau kering pada 2018 sebesar USD 3,06 Juta, tahun 2019 sebesar USD 3,53 juta, tahun 2020 sebesar USD 3,07 juta,  tahun  2021  sebesar  USD  3,37  juta,  dan  hingga  akhir  tahun  2022  sebesar  USD  1,39  juta.  Lima negara  tujuan  ekspor  produk  porang  Indonesia  adalah  Malaysia,  Thailand,  Belanda,  Tiongkok,  dan Jepang.

BERITA TERKAIT

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mendorong seluruh koperasi di Indonesia untuk…

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Industri Hijau

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Iandustri Hijau  Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan bahwa pengembangan…

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani  Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima audiensi Himpunan Industri Pengolahan Kelapa…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mendorong seluruh koperasi di Indonesia untuk…

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Industri Hijau

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Iandustri Hijau  Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan bahwa pengembangan…

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani  Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima audiensi Himpunan Industri Pengolahan Kelapa…

Berita Terpopuler