Kejar pertumbuhan penjualan ekspor, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) akan mengekspor emas dengan total berat 500 kg senilai US$ 30,02 juta kepada Bright Metal Refiners (BMR) mulai tanggal 15 Desember 2023 hingga 15 Maret 2024.

Sekretaris Perusahaan HRTA, Ong Deny dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, ekspor perhiasan emas ini memiliki dampak positif terhadap kinerja produksi dan penjualan perseroan.“Nilai transaksi tersebut tidak lebih dari 20 persen dari ekuitas perseroan, sehingga transaksi tersebut bukan merupakan transaksi material,”ujarnya.

Dirinya juga menegaskan, perseroan dengan BMR tidak terdapat hubungan afiliasi dan benturan kepentingan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal. Oleh karena itu, pelaksanaan transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Sebelumnya, HRTA melaporkan meraup laba bersih sebesar Rp259,78 miliar dalam sembilan bulan 2023 atau tumbuh 25,7% dibanding periode sama tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp206,27 miliar.Hasil itu mendongkrak laba per saham ke level Rp56,41 per lembar pada akhir September 2023, sedangkan akhir September 2022 berada di level Rp44,79 per helai.

Penopangnya, penjualan melonjak 82,8% secara tahunan menjadi Rp9,331 triliun pada akhir kuartal III 2023. Rinciannya, penjualan perhiasan dan logam mulai secara grosir naik 69,5% menjadi Rp7,859 triliun. Bahkan, penjualan perhiasan dari logam mulai melalui toko melejit 255% menjadi Rp1,418 triliun. Walau beban pokok pendapatan membengkak 89,7% secara tahunan menjadi Rp8,589 triliun pada akhir September 2023. Tapi laba kotor tetap terkerek 28,8% menjadi Rp742,01 miliar.