NERACA
Surabaya -Genjot pertumbuhan penjualan ekspor di 2024, PT Siantar Top Tbk. (STTP) bakal membuka pasar baru yaitu Kanada dan Amerika Serikat. “Untuk tahun depan perseroan akan lebih optmistis penjualan bisa tumbuh double digit yang diharapkan dapat terdongkrak dari momen pemilu dan momen libur hari besar keagamaan,”kata Direktur Utama Siantar Top, Armin seperti dikutip bisnis di Surabaya,kemarin.
Diakuinya, tahun politik dan ekonomi global itu agak berat untuk pasang target, tapi perseroan akan berupaya untuk melakukan berbagai upaya baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Meski penjualan tahun ini sedikit tertekan tetapi perseroan masih memiliki strategi agar kinerja laba bersih masih tetap baik.
Hingga September 2023, STTP mencatatkan capaian laba bersih sebesar Rp686 miliar atau naik sebanyak Rp266 miliar atau setara 63,49% dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan laba yang siginfikan tersebut disebabkan karena pada 2022 perseroan sempat mengalami kesulitan produksi akibat perang Rusia -Ukraina yang menyebabkan harga bahan baku naik sampai 40%.
Biaya shipping kapal yang tinggi juga membuat impor bahan baku dan ekspor produk tertekan. “Karena harga bahan baku naik tajam, kami harus melakukan adjustment/penyesuaian harga jual produk, lalu tahun ini harga bahan baku sudah cenderung stabil dan mulai normal. Nah kondisi ini yang kemudian membuat laba kita tumbuh signifikan,”imbuhnya.
Dia melanjutkan, tumbuhnya kinerja laba juga dipengaruhi adanya pergeseran segmen pasar dari produk yang murah ke produk yang harganya sedikit lebih tinggi. “STTP juga terus berupaya untuk melakukan inovasi produk, memperluas jaringan distribusi dengan multi distributor nasional dan internasolional, serta melakukan pengendalian biaya dengan efisiensi dan intregated value chain,”katanya.
Perseroan memprediksi penjualan hingga tutup tahun 2023 turun sekitar 3%. Dijelaskan Amrin, tren penjualan bersih STTP berhasil mencapai Rp3,62 triliun selama Januari-September 2023, atau tumbuh 1,34% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp3,57 triliun. “Meskipun sampai September kelihatannya tumbuh, tetapi perkiraan kami justru turun penjualannya sampai akhir tahun. Kami rasa penjualan bermasalah ini bukan cuma di perusahaan kita tetapi di industri lain di dunia, daya beli sedang bermasalah. Bahkan momen Natal dan Tahun Baru juga belum bisa meng-cover banyak,” jelasnya.
Direktur Siantar Top, Suwanto menambahkan, di pasar ekspor, Siantar Top masih akan fokus menggarap pasar Asia Pasifik dan Timur Tengah, serta akan mulai mengembangkan pasar di Kanada dan sekitarnya serta di Amerika Serikat. “Tahun ini pasar ekspor masih tumbuh dengan baik di tengah kondisi ekonomi global. Dari total penjualan sampai September 2023, kontribusi pasar ekspor mencapai 16% dan sisanya disumbang pasar domestik,”ujarnya.
Adapun Siantar Top memiliki tiga jenis produk di antaranya snack mie, kerupuk, serta biskuit dan wafer. Dari total penjualan di sepanjang tahun ini, penjualan di wilayah Sidoarjo berkontribusi sebesar 66,38%, disusul Bekasi 23,81% dan Medan 9,81%.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…