Kejar Pertumbuhan Bisnis - Graha Layar Terus Ekspansi Tambah Bioskop di 2024

NERACA 

Jakarta -Emiten pengelola jaringan bioskop CGV, PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ) berencana membuka beberapa bioskop di 2024 guna mengejar pertumbuhan bisnisnya,”Di tahun depan, kita masih punya rencana buka beberapa bioskop lagi dan salah satunya di luar Jawa, “kata Mandati Putri, Head of Marketing Communications CGV Cinemas Indonesia di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, perseroan masih optimis bicara pertumbuhan bisnis di 2024 meski di tahun pemilu. Pasalnya, pengalaman pemilu tidak memberikan dampak negatif terhadap bisnis perseroan. Hanya saja, dirinya belum mau menyebutkan angka pertumbuhan bisnis dan termasuk nilai investasi untuk ekspansi pembukaan empat bioskop baru.

Perseroan, lanjutnya, terus berinovasi dalam bisnis dalam mememangi persaingan bisnis yang cukup ketat,”Kita hanya mengandalkan diferensiasi atau yang kompetitor belum ada, kita ada,”ungkapnya.

BLTZ mencatatkan peningkatan rugi sepanjang kuartal III/2023 meski berhasil membukukan kenaikan pendapatan selama periode ini. Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BLTZ berjumlah Rp37,49 miliar per September 2023, naik 152,89% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp14,83 miliar. Kenaikan rugi ini terjadi seiring pendapatan bersih BLTZ yang naik tipis 0,34% year-on-year (YoY) dari Rp794,04 miliar menjadi Rp796,78 miliar. 

Segmen bioskop menjadi kontributor terbesar dengan pemasukan mencapai Rp497,11 miliar atau turun 6,43% YoY, sementara segmen makaan dan minuman menymbang Rp240,72 miliar atau naik 6,24% YoY. Kemudian pendapatan dari segmen acara-acara dan iklan naik 62,94% menjadi Rp58,89 miliar, dan terakhir pendapatan dari lisensi dan jasa manajemen sebesar Rp46,46 juta. 

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, pos beban pokok pendapatan naik 0,01% menjadi Rp479,51 miliar daripada Rp479,45 miliar tahun sebelumnya. Hal ini membuat laba bruto naik 0,85% secara tahunan menjadi Rp317,26 miliar. Sementara itu, beban umum dan admistrasi BLTZ naik 13,68% menjadi Rp244,03 miliar dibandingkan dengan 2022 sebesar Rp214,67 miliar. 

Per akhir September 2023, total aset BLTZ berjumlah Rp2,11 triliun. Angka ini turun daripada posisi akhir 2022 sebesar Rp2,28 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya kas dan bank dari Rp236,76 miliar menjadi Rp159,30 miliar.

BERITA TERKAIT

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…