Penerimaan Negara Sektor Energi Dioptimalkan

NERACA

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong upaya untuk meningkatkan neraca kas negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor energi. PNBP merupakan sumber pendanaan terbesar kedua pada pendapatan negara. Untuk sektor energi, PNBP tahun 2023 dipatok sebesar Rp225 triliun.


Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan penarikan PNBP sektor energi erat kaitannya dengan volatilitas harga komoditas yang akan berpengaruh terhadap kontribusi PNBP sektor energi. Oleh karena itu, pemerintah telah menyusun strategi-strategi untuk mengoptimalisasi PNBP di sektor energi, yaitu dengan optimalisasi dan integrasi sistem dan aplikasi, untuk menyederhanakan proses administrasi.

"Dengan didukung stakeholder terkait, Kementerian ESDM melakukan integrasi sistem berbasis daring dengan tujuan utama adalah memastikan proses administrasi akan menjadi simpel, dan akuntabilitasnya lebih terjamin," tutur Dadan di Jakarta.

Dengan sistem terintegrasi berbasis daring, Dadan mengatakan dokumen yang dihasilkan bisa ditransformasikan, tidak hanya sebatas dokumen administrasi saja, melainkan bisa dijadikan data-data yang bisa dimanfaatkan dan diolah dalam kegiatan-kegiatan di sektor ESDM. "Misalnya untuk proses ekspor di subsektor Minerba, itu akan dicek oleh sistem seberapa besar inventory yang perusahaan punya. Kalau sudah habis, ya dia tidak bisa produksi dan tidak bisa ekspor lagi, jadi ini datanya hidup dan dinamis," jelas Dadan.

Strategi lain, lanjut Dadan, adalah dengan melakukan pembangunan infrastruktur, untuk memastikan bahwa konektivitas semakin baik, sehingga akan tercipta efisiensi dalam banyak hal. Contohnya dengan membangun infrastruktur ketenagalistrikan berdekatan dengan pabrik smelter untuk hilirisasi sesuai kebijakan pemerintah. Dengan cara, Kementerian ESDM yang akan berkoordinasi dengan PLN untuk mendorong penyediaan listrik yang berkelanjutan di lokasi-lokasi yang akan dibangun pabrik smelter.

Hal yang terpenting, imbuhnya, menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif. Investasi harus terus didorong, karena akan memberikan efek domino seperti penambahan tenaga kerja, peningkatan ekonomi di Masyarakat, sehingga akan terjadi peningkatan terhadap negara juga. "Salah satunya adalah Kementerian ESDM telah melakukan pelelangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang baru, dan sekarang sedang berjalan," tutur Dadan.

Lebih lanjut Dadan menguraikan, pemerintah secara selektif membuat kebijakan atau regulasi untuk memberikan insentif dan fiskal, seperti mendorong kegiatan yang lebih ramah lingkungan dan memastikan keberlanjutan dari industri pertambangan yang inklusif dengan melibatkan peran dari masyarakat sekitar.

"Kita terus mendorong memastikan bahwa aspek Environment, Social, dan Governance (ESG) dari pertambangan ini semakin baik. Upaya-upaya tersebut, selain meningkatkan penerimaan negara, juga akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat untuk ikut membesarkan industri pertambangan," tandas Dadan.

Terkait ESG, Dadan pun peranh mengungkapkan beberapa strategi Kementerian ESDM, yang pertama memastikan bahwa kita di tahun 2060 masuk menjadi Net Zero Emissions (NZE).

Kementerian ESDM juga telah menyusun upaya percepatan penyediaan energi bersih, terutama energi terbarukan, yang potensinya besar, lengkap, dan tersebar di seluruh Indonesia. Jenis sumber energi terbarukan juga bervariasi, beragam, dan tidak bertumpu pada satu atau dua jenis saja.

"Ini yang akan memastikan bahwa proses-proses dari transisi energi ini dapat juga memastikan dari sisi ketahanannya. Kita nanti akan melakukan diversifikasi dari sisi pemanfaatan EBT (Energi Baru Terbarukan),” jelas Dadan.

Selain itu, transisi energi, indonesia sendiri mempunyai potensi yang sangat luar biasa besar untuk mendukung percepatan NZE, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut bahwa berbagai macam EBT dapat dimanfaatkan dengan baik dan maksimal apabila infrastruktur jaringan dapat dibangun sesuai dengan perencanaan yang matang.

"Dengan infrastruktur yang mendukung, kita akan menyalurkan semua sumber potensi EBT, dan pada tahun 2060 diharapkan jaringan interkoneksi antar pulau bisa terbangun, sehingga seluruh masyarakat yang berada di pelosok juga bisa memperoleh sumber energi," jelas Arifin.

Kemudian, Arifin juga menyampaikan bahwa untuk mencapai NZE juga ada rintangan lain dan juga bisa menjadi kesempatan besar, yaitu dari sisi teknologi, dimana pemanfaatan teknologi yang tepat akan bisa memberikan nilai tambah dan mempercepat mencapai NZE. "Seperti teknologi yang bisa memanfaatkan reservoir-reservoir untuk menyimpan karbon, itu yang harus kita amankan, karena teknologi capturing (carbon) itu kompetitif, dan potensinya itu masih bisa terbuka sangat lebar," imbuh Arifin.

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Buka Peluang Investor Mancanegara dalam Pembangunan Tanggul Laut Raksasa

NERACA Jakarta - Pemerintah membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di…

Kolaborasi Indonesia-Australia Dorong Dekarbonisasi Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional sebagai bagian dari upaya menuju…

Tingkatkan Peran Kawasan Industri Jadi Pilar Pembangunan

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran kawasan industri sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pemerintah Buka Peluang Investor Mancanegara dalam Pembangunan Tanggul Laut Raksasa

NERACA Jakarta - Pemerintah membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di…

Kolaborasi Indonesia-Australia Dorong Dekarbonisasi Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional sebagai bagian dari upaya menuju…

Tingkatkan Peran Kawasan Industri Jadi Pilar Pembangunan

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran kawasan industri sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.…