Bangga Jadi Investor Saham Untuk Kesuksesan Finansial

Muda Kaya Raya dan Tua Bahagia, inilah yang mungkin menggambarkan generasi milenial atau generasi Z yang sudah melek investasi dan juga mahir dalam perencanaan keuangan. Berinvestasi tidak melulu harus berupa emas atau tanah tetapi juga bisa dilakukan di industri pasar modal. Apalagi saat ini, investasi di pasar modal menawarkan kemudahan dan keterjangkauan sehingga stigma bahwa investasi di pasar modal perlu modal besar bisa dipatahkan. Bahkan saat ini, dengan modal Rp 100 ribu sudah bisa menjadi investor.

Alhasil, tiap tahunnya pertumbuhan investor pasar modal terus tumbuh. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan, besarnya antusiasme investor muda berinvestasi di pasar modal menjadi alasan besarnya dominasi investor milenial dan gen Z dengan usia 30 tahun ke bawah dan 31—40 tahun dengan jumlah mencapai lebih dari 80%. 

Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat bilang, kemudahan dan keterjangkauan investasi di pasar modal di era digital saat ini menjadi salah satu faktor dibalik pertumbuhan investor pasar modal. Hal senada juga pernah disampaikan mantan Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo, kemajuan teknologi yang serba digital dan kecanggihan infrastruktur membuat investor di pasar modal naik. "Harga gadget juga semakin terjangkau sehingga memudahkan investor mengakses produk investasi,”ujarnya.

Selain itu kata dia, regulator pasar modal melakukan simplikasi pembukaan rekening saham atau reksa dana. Implementasi simplifikasi ini memberikan dampak cukup besar bagi peningkatan jumlah investor pasar modal terlebih di masa pandemi Covid-19."Dulu orang Papua, Maluku atau Indonesia Timur kalau mau buka rekening saham butuh beberapa bulan untuk mengurus dokumen, karena sebagian besar kantor perusahaan sekuritas berada di Jabodetabek, sementara sekarang sudah online dan lebih cepat," kata Uriep.

Samsul juga menambahkan, pertumbuhan investor muda sejalan dengan tingkat pendidikan investor yang didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan jumlah 60,28%. “Selain itu, kepemilikan aset investor muda cenderung meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal ini memperlihatkan peningkatan antusiasme investor muda,”ujarnya.

Dari sisi pekerjaan, 32,86% investor merupakan pegawai, disusul dengan pelajar sebesar 26,50%. Investor pasar modal, kata Samsul, mengalami pertumbuhan yang konsisten selama beberapa tahun terakhir. “Jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat di KSEI berdasarkan single investor identification (SID) telah mencapai 11,72 juta sampai dengan September 2023. Pertumbuhan investor selama sekitar 10 bulan terakhir ditopang oleh pertumbuhan investor reksa dana sebesar 14,47% dan investor Surat Berharga Negara (SBN) 15,45%. Pertumbuhan juga dicatatkan oleh investor saham selama sekitar 10 bulan terakhir yang meningkat 13,27%”, ungkap Samsul. 

Bangga menjadi investor saham di pasar modal diakui langsung Nicho Chandra. Pasalnya, belum genap berumur 18 tahun sudah bisa meraih Rp 100 juta pertama dalam hidupnya karena menjadi trader saham. Kesuksesan dan kisahnya telah membuat beberapa orang kagum, karena dia bisa memanfaatkan peluang.

Nicho baru populer tahun ini berkat keputusannya untuk terjun menjadi  influencer guna meningkatkan literasi masyarakat Indonesia terkait finansial dan saham. Akhirnya konten-kontennya viral di media sosial melalui akun Tiktok  @nichocandra dan Instagram @nichocandraa.

Sebelum berinvestasi saham, Nicho berjualan online, yakni pakaian pria melalui e-commerce online di umur 17 tahun dengan modal Rp 2 juta. Akhirnya, dia berhasil mengubah Rp 2 juta menjadi Rp 100 juta sebelum berumur 18 tahun. Lalu, seiring berjalannya waktu, bisnis online-nya tidak berjalan lancar hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjadi full time di dunia saham. Kini, setelah berkecimpung lima tahun di pasar saham, dia memiliki penghasilan puluhan hingga ratusan juta per bulan dari pasar saham.

Nicho mengaku perjalanannya masih sangat panjang. Dia masih harus terus belajar dan menganalisis peluang di pasar saham ini serta mengedukasi tentang saham ke masyarakat Indonesia."Semoga melalui konten edukasi yang saya berikan ini bisa meningkatkan literasi masyarakat Indonesia untuk melakukan investasi di instrumen yang tepat dan jelas, seperti pasar saham, serta bisa memberikan motivasi ke masyarakat untuk terus berjuang mencapai kesuksesan," kata dia.

Lain lagi dengan Tomi (30), ASN yang berprofesi sebagai guru di salah satu SDN Jakarta Barat ini bercerita, pilihannya berinvestasi di pasar modal karena memberikan banyak keuntungan seperti kapital gain dan dividen. Namun disamping itu, juga risikonya yang dialami seperti capital loss. Namun hal tersebut, tidak membuatnya ciut untuk terus mendalami investasi di pasar modal dan bangga menjadi investor saham. 

Menjadi investor saham dengan membeli saham yang perusahaannya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka sudah menjadi bagian dari salah satu pemilik perusahaan. Hal inilah yang menjadi kebanggan dan sesumbar Tomi kepada teman-temannya sambil bercanda bahwa, dirinya pemilik perusahaan WIKA dan PTPP,”Cukup bermodal Rp2 juta beli saham WIKA dan PTPP, saya secara tidak langsung jadi pemilik perusahaan dan bisa dapat info kinerja keuangan,”tandasnya.

 

Perkuat Literasi

Sejatinya dibalik pertumbuhan investor, khususnya millenial dan generasi Z harus sejalan dengan pertumbuhan kualitas investor agar tidak terjadi peningkatan korban investasi bodong atau kejahatan di pasar modal lantaran karena ketidaktahuan atau hanya tren ikut-ikutan.

Oleh sebab itu literasi keuangan menjadi penting sebagai salah satu skill penguasaan analisis fundamental. Pasalnya literasi keuangan merupakan salah satu cara untuk menghadapi ketidakpastian pasar global. Sehingga, investor Indonesia perlu memiliki pemahaman yang kuat mengenai kondisi fundamental perusahaan yang menjadi portofolio investasinya. 

Edukator dan Influencer Finansial, Kefas Evander mengatakan, penguasaan analisis fundamental sangat penting dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Dirinya menambahkan, sangat penting untuk fokus pada perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat. “Perusahaan-perusahaan seperti ini lebih mampu bertahan dari kemerosotan ekonomi dan justru mungkin tumbuh lebih kuat pada saat resesi berakhir,”ujarnya.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, dibalik pertumbuhan investor pasar modal menjadi tantangan bagi BEI untuk terus meningkatkan literasi agar mereka memahami betul karakteristik investasi di pasar modal. Oleh karena itu, BEI konsisten untuk terus mengupayakan peningkatan pemahaman investor terkait pasar modal dan salah satunya dengan mendirikan galeri investasi di berbagai wilayah Indonesia. Tak hanya di kota-kota besar, pembangunan galeri investasi BEI bahkan telah menyasar ke sejumlah kota kecil di tanah air, misalnya Kota Langsa yang berada kurang lebih 400 km dari Ibu Kota dari Provinsi Aceh, Banda Aceh.

Menurut Iman Rachman, peresmian galeri investasi menjadi sebuah komitmen bursa untuk memberikan edukasi dan literasi secara meluas bagi seluruh masyarakat tanah air dan berharap strategi tersebut dapat menjauhkan masyarakat dari investasi bodong serta penipuan berbasis investasi yang terjadi di Indonesia, karena telah memperoleh informasi terpercaya dan menjadikannya acuan dalam berinvestasi ke depannya.  "Melalui galeri investasi ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang dapat diandalkan terkait pasar modal Indonesia. Hal ini dapat dijadikan acuan dalam berinvestasi," lanjutnya.

Selain itu, BEI juga meluncurkan kampanye Aku Investor Saham di perayaan 46 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia untuk meningkatkan rasa kebanggaan, inklusivitas dan kemajuan bagi investor saham.“Dengan meningkatnya kepercayaan diri dan citra positif, diharapkan masyarakat akan lebih termotivasi untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia” ujar Iman. 

Kemudian kampanye Aku Investor Saham juga diharapkan menumbuhkan semangat pasar modal Indonesia yang inklusif. Sebab, dengan menjadi investor saham maka masyarakat  akan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan pemegang saham lainnya. 

Kemudian Aku Investor Saham, menumbuhkan semangat kemajuan menuju masa depan yang lebih baik. Melalui investasi saham, individu dapat meraih kesuksesan finansial melalui perencanaan keuangan yang lebih baik bagi masa depan.

Sementara Direktur Pengembangan BEI,Jefrey  Hendrik menambahkan, upaya untuk meningkatan pemahaman masyarakat terkait pasar modal Indonesia memang menjadi target baru BEI. Disampaikannya, pihaknya juga akan terus menjalin kerja sama dengan seluruh anggota bursa dan para pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terkait investasi di pasar modal dalam negeri. "Target kita bukan angka, target kita adalah masyarakat semakin paham, semakin aktif berpartisipasi di pasar modal," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…