PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAH MASIH BERLANJUT - Menkeu: 60 Negara Alami Krisis Utang

Jakarta-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan 60 negara berpendapatan menengah mengalami krisis utang. Hal itu terjadi lantaran negara-negara tersebut tidak disiplin dalam mengelola fiskal. Sementara itu, pengamat pasar uang melihat peluang pelemahan rupiah masih sangat kencang, akibat faktor eksternal menjadi yang paling berpengaruh dalam lesunya mata uang tersebut.

NERACA

"Kita sudah lihat banyak negara latin Amerika dari tahun 80an-90an mengalami kondisi krisis utang. Negara-negara Afrika sekarang dan banyak middle income sekarang 60 negara dalam kondisi vulnerable utangnya," ujar Sri Mulyani dalam kuliah umum di Universitas Diponegoro, Senin (23/10).

Menurut dia, negara-negara tersebut terlena dengan pelebaran defisit. Agar tidak seperti itu, Indonesia hanya memperbolehkan defisit APBN di atas 3 persen selama tiga tahun sejak pandemi Covid 2019.

Sri Mulyani mengaku sempat ditanya sejumlah pihak mengapa perluasan defisit hanya diberikan waktu tiga tahun, padahal tidak ada yang mengetahui kapan pandemi Covid-19. Dia mengatakan memang tidak mengetahui kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

Tapi dia tidak ingin negara terlena dengan defisit yang tidak dibatasi. "Saya mengatakan pengalaman banyak negara once kamu buka defisitnya allowing untuk tidak ada batasnya, itu terjadi addict. Enak defisit itu," ujarnya.

"Jadi saya mengatakan we are going to just giving three years, to give the sense of discipline, we have to return back kepada apa yang disebut disiplin fiskal," dia menambahkan.

Sri Mulyani mengatakan Indonesia menerapkan disiplin fiskal sejak diterbitkannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara di mana defisit APBN tidak boleh lebih dari 3 persen dan utang tidak boleh di atas 60 persen dari PDB. Patokan itu diadopsi dari Maastricht Agreement di Uni Eropa.

"Tapi mereka sudah lebih dari 60 persen, mereka defisitnya di atas 3 persen. Jadi those country yang tadinya disiplin sekarang enggak. Jadinya ekonomi dan keuangan negaranya sekarang dalam situasi yang tidak baik," ujarnya.

Defisit AS Membengkak

Tidak hanya itu. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mencatat defisit anggaran US$1,69 triliun atau sekitar Rp26.840 triliun (asumsi kurs Rp15.882 per US$) untuk tahun fiskal 2023, atau melesat 23 persen dari tahun sebelumnya. Lonjakan defisit terjadi lantaran pendapatan menurun saat belanja membengkak untuk jaminan sosial, medicare, dan biaya bunga utang federal yang mencapai rekor tertinggi.

Kementerian Keuangan AS mengatakan defisit tersebut merupakan yang terbesar sejak defisit yang disebabkan oleh covid pada 2021, US$2,78 triliun yang. Hal ini menandai kembalinya defisit yang membengkak setelah penurunan berturut-turut selama dua tahun pertama pemerintahan Presiden Joe Biden.

Defisit ini terjadi ketika Biden meminta Kongres memberikan bantuan luar negeri baru dan belanja keamanan sebesar US$100 miliar, termasuk US$60 miliar untuk Ukraina dan US$14 miliar untuk Israel, serta pendanaan untuk keamanan perbatasan AS dan kawasan Indo-Pasifik.

Defisit yang membengkak, melampaui defisit sebelum Covid-19, termasuk defisit yang disebabkan oleh pemotongan pajak Partai Republik yang disahkan pada masa pemerintahan Donald Trump dan tahun-tahun krisis keuangan, kemungkinan akan mengobarkan pertarungan fiskal Biden dengan anggota Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat, yang menuntut belanja negara. Pemotongan tersebut mendorong AS ke ambang gagal bayar pada awal Juni karena terbatasnya plafon utang.

Kesepakatan untuk menghindari penutupan pemerintah menyebabkan tersingkirnya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Kevin McCarthy, dan partai tersebut masih terpecah mengenai siapa yang harus memimpin mereka, yang diperkirakan akan melakukan negosiasi menjelang undang-undang baru.

Pada September, bulan terakhir tahun fiskal, defisit turun menjadi US$171 miliar dari US$430 miliar pada September 2022. "Penurunan pendapatan merupakan kontributor signifikan terhadap defisit tahun 2023, menggarisbawahi pentingnya kebijakan yang ditetapkan dan diusulkan oleh Presiden Biden untuk mereformasi sistem perpajakan," kata Menteri Keuangan Janet Yellen dan Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Shalanda Young dalam pernyataan bersama.

Defisit fiskal pada 2023 seharusnya bengkak US$321 miliar, tetapi dikurangi sebesar jumlah ini karena Mahkamah Agung menganggap program pengampunan pinjaman mahasiswa Biden sebagai inkonstitusional.

Keputusan tersebut memaksa Departemen Keuangan untuk membatalkan biaya pre-emptive terhadap hasil anggaran tahun fiskal 2022 yang meningkatkan defisit tahun tersebut. Adapun defisit tahun fiskal 2022 mencapai US$1,375 triliun.

Kurs Rupiah Merosot

Sementara itu kondisi ekonomi di dalam negeri, nilai tukar (kurs) rupiah kian anjlok hingga mendekati Rp16 ribu per US$. Kurs tercatat Rp15.948 per US$ pada Senin (23/10).

Rupiah anjlok 76 poin atau minus 0,48 persen dibandingkan penutupan pada hari sebelumnya. Bahkan, pelemahan rupiah atas dolar AS hari ini menjadi yang terdalam dibandingkan mata uang Asia serta negara maju lainnya. Pengamat pasar uang Ariston Tjendra melihat peluang pelemahan rupiah masih sangat kencang. Dia menyebut faktor eksternal menjadi yang paling berpengaruh dalam lesunya mata uang Garuda.

Ariston menyinggung salah satu biang kerok pelemahan ini adalah sentimen terhadap kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed. Menurutnya, pasar masih akan terus mewaspadai rapat Bank Sentral AS itu hingga akhir Desember 2023.

"Bank Sentral AS masih mengkhawatirkan inflasi yang belum turun ke target 2 persen. The Fed memberi solusi dengan mempertahankan suku bunga tinggi atau menaikkannya sehingga ekonomi AS melambat dan akhirnya inflasi AS bisa turun ke target," kata Ariston seperti dikutip CNNIndonesia.com.

Selain itu, dia mewanti-wanti perang Israel-Hamas yang tidak dapat dipastikan kapan usai. Ariston melihat perang tersebut berpotensi meluas, meski bisa saja mereda akhir tahun ini. Akan tetapi, dampak perang tersebut jelas menimbulkan kekhawatiran pasar. Pada akhirnya, aset-aset aman, seperti dolar AS semakin perkasa dan melemahkan rupiah.

Pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong menilai, kenaikan suku bunga Bank Indonesia sebesar 25 basis point (bps) ke angka 6 persen. Langkah ini ditempuh demi menekan pelemahan rupiah.

"Rupiah melemah terhadap dolar AS karena naiknya imbal hasil obligasi AS oleh kekhawatiran akan prospek suku bunga The Fed. Investor mengantisipasi data produk domestik bruto (PDB) AS minggu ini yang diperkirakan akan tumbuh kuat 4,2 persen serta data inflasi harga belanja personal (PCE) AS," ujarnya.

Lukman menyebut investor turut mengantisipasi sikap hawkish Gubernur The Fed Jerome Powell yang akan kembali berpidato pekan ini. Dia berpesan agar investor lebih siap apabila rupiah semakin melemah di atas Rp16 ribu hingga akhir tahun.

Dia emperkirakan rupiah berpotensi anjlok ke kisaran Rp16.300-Rp16.500 per US$. Meski begitu, Lukman menilai pelemahan umumnya hanya terhadap dolar AS, di mana mata uang lainnya juga akan ikut melemah. "Faktor lainnya yang juga berperan adalah kekhawatiran akan eskalasi perang Israel-Hamas dan harga minyak mentah dunia yang kembali tinggi," ujarnya. bari/mohar/fba

BERITA TERKAIT

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Diskon Tarif Tol Kembali Digulir

NERACA Jakarta -Guna menjaga daya beli masyarakat dan stimulus ekonomi,  pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bakal memberikan…

EMPAT MOU KERJA SAMA CHINA-INDONESIA: - Perkuat Rantai Pasok dan Kemitraan Industri

  Jakarta-Indonesia dan China memperkuat kerja sama. Hal ini ditunjukkan dengan penandatangan empat nota kesepakatan (Memorandum of Understanding-MoU) dan delapan…

PENYEBAB BADAI PHK TAHUN INI: - Indef Ungkap 3 Faktor Pendorong PHK

  Jakarta- Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memperkirakan  jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akan mencapai 280…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Diskon Tarif Tol Kembali Digulir

NERACA Jakarta -Guna menjaga daya beli masyarakat dan stimulus ekonomi,  pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bakal memberikan…

EMPAT MOU KERJA SAMA CHINA-INDONESIA: - Perkuat Rantai Pasok dan Kemitraan Industri

  Jakarta-Indonesia dan China memperkuat kerja sama. Hal ini ditunjukkan dengan penandatangan empat nota kesepakatan (Memorandum of Understanding-MoU) dan delapan…

PENYEBAB BADAI PHK TAHUN INI: - Indef Ungkap 3 Faktor Pendorong PHK

  Jakarta- Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memperkirakan  jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akan mencapai 280…

Berita Terpopuler