Kekerasan Terhadap Anak Bukan Hanya Memukul Saja, Melainkan Pemberian Tekanan Berlebih - Pj Wali Kota Sukabumi Sebut

NERACA  

Sukabumi - Kekerasan terhadap anak itu bukan hanya memukul saja, melainkan adanya pemberian tekanan berlebih. Seperti, saat memberikan Pekerjaan Rumah (PR) yang bisa menjadi beban. Terutama, bagi anak Sekolah Dasar (SD). Untuk itu, tenaga pendidik juga harus memahami secara psikologis kebutuhan anak untuk bermain dan bebas setelah sekolah.

"Makanya, optimalkan peran pendidik, terutama kepala sekolah SD, agar tidak memberikan tekanan-tekanan berlebih dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan mendidik anak-anak binaanya," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, usai membuka pelatihan penanganan kasus kekerasan terhadap anak, di lingkungan satuan pendidikan dasar tahun 2023, di salah satu Hotel di Kota Sukabumi, Senin (23/10).

Sekolah dasar itu, sambung Kusmana, merupakan pondasi bagaimana anak melanjutkan proses pendidikan kedepanya. Untuk itu, dalam penanganan dan pencegahan kekerasan terhadap anak dilingkungan sekolah dasar bukan berbasis punishment (hukuman), tetapi berbasis keluarga. Apalagi, kata Kusmana, Kota Sukabumi merupakan Kota Layak Anak, oleh karena itu harus tetap dipertahankan dengan semangat kolaborasi dari semua unsur. Begitu juga, dengan memunculkan inovasi-inovasi supaya metode pendidikanya lebih terasa manfaatnya oleh siswa.

"Tentunnya antara tenaga pendidik dan siswa perlu memiliki chemistry (saling terhubung) yang kuat dan baik, sehingga ketika terjadi kekerarasan berani untuk berbicara," tandasnya.

Kusmana juga meminta kepada para kepala sekolah dasar yang mengikuti pelatihan tersebut, aktif mensosialisaikan upaya pencegahan kekerasan anak di lingkungan sekolahnya."Ketika anak berada dilingkungan pendidikan harus memiliki rasa kasih sayang seperti kepada anak sendiri, itu yang harus dimiliki oleh semua pendidik. Begitupun dengan para orang tua harus terus bertanggung jawab terhadap anak-anaknya," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KB3A ) Kota Sukabumi, Ineu Nuraeni, mengungkapkan, ada 41 kasus kekerasan terhadap anak yang sudah ditangani hingga saat ini. Dari jumlah tersebut kasus paling banyak yakni bullying yang mencapai 25 kasus, kemudian 16 kasus pelecehan seksual, dan sisanya kasus ketidaksiapan anak sekolah dasar."Alhamdulillah, semua kasus sudah ditangani di UPTD P3A)," akunya.

Untuk itu Ineu, meminta kepada sekolah atau orang tua, untuk segera melaporkan jika ditemukan adanya kasus kekerasan. Karena selama ini, dianggap sekolah atau orang tua lambat dalam melapor. Intinya harus berani melapor."Penanganan kasus kekerasan yang dilakukan oleh UPTD, berupa pelayanan, penjangkauan dan pembinaan. Ada psikolog yang akan memulihkan mental anak serta pendampingan," jelasnya.

Sedangkan terkait pelatihan ini, lanjut Ineu, dari total Sekolah Dasar (SD) sebanyak 156, saat ini yang diikutkan hanya 60 kepala sekolah. Pasalnya, pelatihan ini nantinya akan berkelanjutan. Termasuk, terus melakukan roadshow ke setiap sekolah terkait penanganan tindakan kekerasan di sekolah dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Sukabumi."Belum lama ini kita sudah dilakukan di sekolah Hatoy untuk melakukan pembinaan pelatihan selama tiga hari," jelasnya.

Diacara yang diinisiasi oleh DP2KB3A tersebut, juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama Implementasi konvensi Hak Anak sekolah ramah anak, dan pembentukan tim pencegahan dan penanganan kekerasan. Arya

 


BERITA TERKAIT

Diskominfo Kota Sukabumi Ingatkan Masyarakat Hati-Hati Saat Menerima Kabar Yang Tidak Jelas - Bantah 15 Kabar Hoax

NERACA Sukabumi - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, terus mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, saat menerima kabar yang tidak…

Pemkab Bekasi Siap Berkontribusi Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

NERACA Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan kesiapan untuk berkontribusi lebih aktif mewujudkan swasembada pangan secara nasional…

Gubernur Banten: ULD Bukti Negara Hadir untuk Penyandang Disabilitas

NERACA Serang - Gubernur Banten Andra Soni menegaskan kehadiran Unit Layanan Disabilitas (ULD) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bukan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Diskominfo Kota Sukabumi Ingatkan Masyarakat Hati-Hati Saat Menerima Kabar Yang Tidak Jelas - Bantah 15 Kabar Hoax

NERACA Sukabumi - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, terus mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, saat menerima kabar yang tidak…

Pemkab Bekasi Siap Berkontribusi Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

NERACA Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan kesiapan untuk berkontribusi lebih aktif mewujudkan swasembada pangan secara nasional…

Gubernur Banten: ULD Bukti Negara Hadir untuk Penyandang Disabilitas

NERACA Serang - Gubernur Banten Andra Soni menegaskan kehadiran Unit Layanan Disabilitas (ULD) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bukan…