NERACA
Surabaya – Deputi Bidang Kewirausahaan, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Siti Azizah mengatakan Entrepreneur Hub Jawa Timur difokuskan untuk menumbuhkan pola pikir berwirausaha di kalangan pemuda dan ditargetkan mampu men-scale up UMKM (usaha mikro kecil dan meengah).
Program ini juga dalam rangka menumbuhkan wirausaha baru dengan usaha yang inovatif, berbasis teknologi, dan berkelanjutan. Dari situ kemudian diharapkan bertumbuh semangat calon wirausaha menjadi wirausaha pemula kemudian meningkat menjadi wirausaha mapan.
“Hal ini dilaksanakan sebagai ikhtiar untuk mengantisipasi puncak bonus demografi pada tahun 2030, di mana penduduk usia produktif akan lebih banyak dibandingkan dengan non produktif,” kata Siti Azizah, dalam Entrepeneur Hub Jawa Timur.
“Kondisi ini menjadi positif apabila generasi muda kita adalah orang-orang inovatif dan kreatif sehingga ekonomi Indonesia dapat terus bertumbuh dengan tercipta sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan. Namun tentu saja, hal ini memiliki tantangan besar, terutama saat isu pengangguran usia muda masih sangat tinggi,” ucap Siti.
Dari data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri, pada 2022 tercatat jumlah penduduk Jawa Timur sebanyak 41,14 juta jiwa dan sebanyak 70,32 persen di antaranya merupakan penduduk yang masuk kelompok usia produktif.
Di lain pihak, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,4 juta orang, di mana paling banyak berasal dari kelompok usia muda 20-24 tahun, yaitu sekitar 30,12 persen dari total pengangguran nasional.
“Tidak selarasnya pertumbuhan pasar kerja dan masih belum sesuainya kapasitas SDM dengan kebutuhan pasar membuat angka pengangguran bisa jadi lebih tinggi ke depan. Oleh karena itu, perlu ada sebuah solusi yang bisa kita tawarkan,” ujar Siti Azizah.
Menurut Siti Azizah, wirausaha dapat menjadi salah satu solusi yang bisa mulai dibangun di kalangan anak muda Indonesia. Sebagaimana, saat ini wirausaha memainkan peranan penting dalam keberlanjutan perekonomian di Indonesia.
Entrepreneur Hub sebagai salah satu implementasi pengembangan kewirausahan yang diluncurkan pada 11 Agustus 2023 diselenggarakan melalui 2 skema, yakni Entrepreneur Hub sebagai program dan sebagai platform.
Sebagai program, Entrepreneur Hub merupakan sebuah program terpadu dan berkelanjutan yang memfasilitasi wirausaha untuk bertumbuh. Sedangkan sebagai platform, Entrepreneur Hub memiliki beberapa fungsi utama, diantaranya menjadi one stop service entrepreneur yang menyediakan berbagai informasi untuk berwirausaha, mulai dari mencari ide usaha, mengelola dan mengembangkan usahanya sehingga untuk menjadi wirausaha akan menjadi lebih mudah.
Melalui Entrepreneur Hub ini diharapkan kewirausahaan menjadi concern bersama, antara lain terkait aspek pendanaan, keberlanjutan, dan komitmen sehingga pemangku kepentingan seperti Pemerintah Pusat/Daerah, Komunitas dan Perguruan Tinggi mampu menjadi inisiator, katalisator dan HUB yang lebih sustain untuk pengembangan ekosistem kewirausahaan di daerah.
“Saya percaya bahwa kita semua yang hadir di sini tidak hanya menjadikan program Entrepreneur Hub sebagai tagline dan proyek glorifikasi semata, namun juga menjadi tool dalam mewujudkan target kinerja kedepannya yaitu peningkatan kapasitas dan kompetensi wirausaha, penciptaan model bisnis yang implementatif, inovatif dan berkelanjutan, serta peningkatan jumlah dan peran pemangku kepentingan dalam pengembangan kewirausahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia,” kata Siti Azizah.
Diaharapkan Diharapkan, Entrepreneur Hub dapat menjadi salah satu kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh para peserta untuk menggali dan berbagi pengalaman serta keahlian dalam merintis usaha.
Sehingga dalam hal ini KemenKopUKM terus berinovasi merancang program. Salah satunya melalui Program Entrepreneur Hub.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, Indonesia perlu menyiapkan entrepreneur andal, meskipun jumlah UMKM cukup banyak mencapai 64 juta, tetapi sebagian besar masih berskala usaha mikro atau ekonomi subsisten.
“Yang perlu disiapkan betul-betul adalah keinginan menjadi entrepreneur. Di negara maju rasio kewirausahaannya mencapai 10 hingga 12 persen. Indonesia harus mampu melahirkan anak muda berpendidikan tinggi yang masuk dunia bisnis, mendorong anak muda atau educated people berbisnis, supaya pengusaha kita bisa bersaing di kancah dunia,” ucap Teten.
NERACA Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI, mengumumkan data permohonan pencatatan hak cipta yang diterima pada…
NERACA Rote Ndao – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kick-off pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN)…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung percepatan pembangunan dan penyebaran industri secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Langkah…
NERACA Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI, mengumumkan data permohonan pencatatan hak cipta yang diterima pada…
NERACA Rote Ndao – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kick-off pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN)…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung percepatan pembangunan dan penyebaran industri secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Langkah…