Koka Indonesia Tetapkan Harga IPO Rp 128

NERACA

Jakarta – Perusahaan kontruksi, PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) menetapkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp 128 per saham. Sehingga nilai penawaran umum ini minimal bisa Rp 91,56 miliar dan maksimal Rp 91,56 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya di Jakarta,kemarin.

Pada aksi korporasi tersebut, perseroan melepas saham maksimal 715.333.000 saham atau 25%. Disebutkan masa penawaran umum pada 3-9 Oktober 2023 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Oktober. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah KGI Sekuritas Indonesia dan UOB Kay Hian Sekuritas.

Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 17,23% akan digunakan untuk belanja modal dan 82,77% untuk modal kerja. PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) didirikan pada tahun 2011 dan bergerak dalam bidang kontraktor umum proyek konstruksi, teknik mesin, teknik geoteknik, desain interior, dan furnitur.

Perseroan memiliki kualifikasi yang tinggi dalam bidang konstruksi bangunan, konstruksi industri pabrik, dan jembatan & terowongan, di mana perseroan telah melakukan serangkaian proyek rekayasa investasi dan konstruksi di Indonesia. Selama lebih dari 10 tahun, Koka Indonesia telah mengerjakan lebih dari 100 proyek di Indonesia.

Pemegang saham Koka Indonesia sebelum IPO terdiri dari Gao Jing 57%, PT Kreatif Konstruksi Indonesia 33%, Gao Jinfeng 7,2%, dan Pei Yaxing 2,8%. Pihak pengendali dan ultimate beneficiary owner (UBO) dari perseroan adalah Gao Jing. Dia juga menjabat direktur utama perseroan. Dalam prospektus awal KOKA dijelaskan bahwa Gao Jing merupakan warga negara China berusia 41 tahun. 

Di prospektus juga disebutkan terkait keunggulan kompetitif perseroan, salah satunya adalah jaringan yang kuat dengan perusahaan asing terutama dari China. Koka Indonesia tergabung dalam China-Indonesia Trade Associaton dan meraih penghargaan the best company in construction and building, sehingga perseroan memiliki reputasi yang baik dan menjadi top of mind bagi perusahaan-perusahaan China yang akan membangun pabrik atau kebutuhan konstruksi dan infrastruktur di Indonesia.

Selain itu, perseroan membawa teknologi konstruksi infrastruktur termutakhir dari China dan juga tenaga kerja ahli dari China yang juga akan melakukan transfer knowledgeterhadap tenaga kerja lokal. Dengan masuknya Koka Indonesia ke pasar modal menjadi daftar antrian panjang perusahaan yang IPO. Sebelumnya, BEI akan segera mencatatkan rekor penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) terbanyak sepanjang sejarah dalam kurun waktu satu tahun, pada pekan ini. Hingga 29 September 2023, BEI mencatat telah terdapat 66 perusahaan yang mencatatkan IPO dengan dana dihimpun mencapai Rp49,4 triliun, dan masih terdapat lagi 28 perusahaan dalam pipeline (antrian) yang akan melangsungkan IPO.

BERITA TERKAIT

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…