PT Vaksindo Satwa Nusantara (Vaksindo), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) yang berfokus pada vaksin dan obat-obatan hewan meluncurkan produk terbarunya yaitu Vaksimune IB QX yang merupakan virus hidup yang dilemahkan (live attenuated vaccine).
Teguh Prajitno, Head of SBU Animal Health and Live Equipment JAPFA dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (21/9) mengatakan, Vaksimune IB QX-live attenuated vaccine memiliki kemampuan memicu respon imun (imunogenisitas) yang baik dan telah terdaftar di Kementerian Pertanian RI. “Vaksin tersebut menjadi solusi yang menguntungkan bagi petani untuk mengoptimalkan pencegahan IB.”ujarnya.
Vaksimune IB QX merupakan produk vaksin aktif Infectious Bronchitis, dengan strain QX yang saat ini paling banyak beredar dan menyebabkan gejala klinis pada unggas. Peluncuran vaksin tersebut dilangsungkan bertepatan dengan hari pertama pelaksanaan pameran ILDEX Indonesia tanggal 20 September 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang.
Infectious Bronchitis (IB) merupakan penyakit pada unggas yang menyerang saluran pernapasan dan saluran urogenital. Karena menyebar melalui udara, penyebaran virus ini menjadi sangat cepat dalam waktu yang singkat. Angka kesakitan (morbiditas) pada unggas yang terinfeksi sangatlah tinggi mencapai 100% dengan tingkat kematian yang bervariasi.
Hal tersebut menyebabkan produktivitas ternak mengalami penurunan secara signifikan hingga berdampak pada kerugian ekonomi peternak. Vaksindo hadir menawarkan solusi akan penanganan IB melalui produk terbarunya, Vaksimune IB QX sebagai upaya preventif yang efektif mencegah penyebaran penyakit dan kerugian lebih lanjut.
Vaksindo memproduksi Vaksimune IB QX-live attenuated vaccine yang telah teruji memiliki imunogenitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan strain IB lainnya. Perbedaan tipe antigenik dan varian hanya sedikit memberikan protektivitas pada ayam, sehingga penggunaan strain QX yang sesuai dengan kondisi di lapangan akan sangat diperlukan. Beberapa kelebihan lain vaksin ini diantaranya: (1) Memberikan proteksi dini, vaksinasi sejak umur 0 hari (DOC); (2) Penggunaan di Hatchery Vaccination akan memberikan hasil yang lebih tepat dan hemat; (3) Proteksi yang tepat terhadap tantangan IB QX; (4) Perlindungan lebih di saluran pernafasan atas (URT).
Vaksindo telah memenuhi standar ISO 9001: 2015, ISO 17025 dan Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik/ Good Manufacturing Practice (CPOHB/ GMP). Selain itu, Vaksindo secara aktif berkolaborasi dengan lembaga penelitian internasional untuk mengikuti tren baru dan berkembang dalam kesehatan hewan. Obat-obatan dan vaksin yang diproduksi Vaksindo telah berhasil diekspor ke 11 negara, diantaranya Nigeria, Pakistan, Myanmar, Malaysia, Vietnam, India, Uzbekistan, Uni Emirat Arab (UAE), Kamboja, Nepal, dan Arab Saudi. “Selama 40 tahun, Vaksindo senantiasa memperbarui produk kesehatan hewan dengan menggunakan teknologi terbaru dan proses yang inovatif. Tentunya didukung oleh penelitian yang komprehensif dan berkesinambungan, sehingga menghasilkan produk yang tidak hanya diminati secara nasional, melainkan pasar global,”kata Teguh.
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…