Kantongi Dana IPO Rp57 Miliar - Multi Garam Utama Siapkan Merger dan Akuisisi

NERACA

Jakarta – Setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) tancap gas pacu ekspansi bisnisnya. Dimana perseroan focus melakukan merger dan akusisi,”Dana yang dihimpun dari IPO akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan perusahaan dan salah satu growth engine yaitu merger dan akuisi. Bukan akuisisi brand baru saja tapi juga bisa menambah kepemilikan saham brand lama seperti PT Untung Selalu Sukses,”kata Direktur Utama Multi Garam Utama, Danny Sutradewa di Jakarta, kemarin.

Melalui aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan berhasil meraih dana sebesar Rp57 miliar. Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan menawarkan harga IPO sebesar Rp100 per saham.
Kata Komisaris Utama FOLK Group, Bong Chandra, perseroan saat ini beroperasi pada dua industri utama, yaitu new media dan consumer, yang mana melalui beberapa entitas anaknya, memiliki tiga pilar utama yang menjadi fondasi inti dari ekosistem perseroan.“FOLK Group memiliki 5 tangga dalam 'roadmap' besar 5 tahun, IPO hanyalah tangga pertama. Berbekal team management muda dan inovatif serta Co-Founder dengan rekam jejak yang baik, Kami yakin FOLK Group akan menjadi katalis di industri kreatif Indonesia” ujar Chandra.

Selama semester I-2023, Chandra mengatakan ekosistem perseroan telah menjual lebih dari 149 ribu produk, dan selama perseroan berdiri telah melayani lebih dari 500 ribu total unique customers. Kemudian, FOLK Group juga memiliki total 20+ Intellectual Properties & Brand, yang mana sampai dengan Juli 2023 beberapa media channel di ekosistem FOLK Group memiliki lebih dari 352 juta total views. Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 285,00 juta atau sebanyak 8,44% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO.

Chandra mengatakan, waran seri pertama yang menyertai penerbitan Saham Baru adalah Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp20 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200. Dengan demikian, seluruhnya adalah sebesar Rp57,00 miliar mempunyai jangka waktu satu tahun sejak diterbitkan, yang mana waran seri I dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 07 Februari 2024 sampai dengan 06 Agustus 2024.

Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yaitu PT KGI Sekuritas Indonesa dan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Sebagai informasi, saham FOLK tercatat naik 14% ke posisi Rp114 dari harga penawaran Rp100 per saham, dengan level tertinggi Rp135 per saham dan level terendah Rp113 per saham, dengan total frekuensi perdagangan 1.496 kali dengan volume perdagangan 501.876 saham dan nilai transaksi harian Rp6,44 miliar.

Selama empat tahun terakhir, FOLK membukukan 'Compounded annual growth rate" (CAGR) pendapatan 224% dan CAGR laba bersih 248%. Pada 2022, pendapatan perseroan adalah sebesar Rp40,24 miliar dengan laba bersih Rp5,20 miliar. Dari sisi liabilitas, perseroan bisa dibilang hampir "debt free' dengan tingkat Debt to Equity (DER) yang rendah yaitu sebesar 0,06 kali per akhir Desember 2022, yang mana tingkat DER yang rendah dan Net Profit Margin (NPM) 12,93% pada 2022.

BERITA TERKAIT

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

Marak Kompetisi dan Edukasi Aktif - Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…