NERACA
Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai pengembangan bisnisnya, PT Akseleran Keuangan Inklusif (Akseleran), melalui grup usahanya PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) akan melangsungkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham.
Perusahaan penyelenggara fintech P2P lending ini dalam prospektus e-IPOnya di Jakarta, kemarin menargetkan penghimpunan dana sebanyak-banyaknya Rp 358,62 miliar. Dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk mengakuisisi salah satu perusahaan multifinance yaitu PT Pratama Interdana Finance (Pratama Finance)
Akseleran akan mengadopsi kode emiten AKSL yang bergerak di sektor finansial. Perusahaan akan menawarkan 29% dari total saham yang dicatatkan atau mewakili 2.988.493.800 lembar saham. Harga penawaran awal dipatok dalam kisaran Rp 100-120 per saham selama periode penawaran awal (bookbuilding) pada 3-18 Juli 2023. Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah BRI Danareksa Sekuritas dan BCA Sekuritas.
Akseleran akan menggunakan dana hasil IPO di antaranya untuk menambah lini usaha baru. Perusahaan berencana melakukan akuisisi atas 99,99% saham perusahaan pembiayaan PT Pratama Interdana Finance (Pratama Finance/PIF).
Sehingga grup usaha perseroan akan dapat menyalurkan pinjaman dengan jumlah ticket size pinjaman per penerima pinjaman yang lebih besar serta melayani segmen yang lebih luas, dan karenanya meningkatkan kinerja penyaluran pinjaman serta kinerja keuangan kedepannya.
Di akhir 2022, Akseleran mencatat total aset mencapai Rp 11,69 miliar atau tumbuh 11,12% year on year (yoy). Namun ekspansi bisnis perusahaan mengerek liabilitas sampai dengan 213,15% (yoy) menjadi sebesar Rp 8,82 miliar. Sehingga ekuitas ikut tergerus menjadi Rp 2,86 miliar, menurun 62,78% (yoy).
Perseroan masih membukukan rugi Rp 5,21 miliar di 2022 atau menyusut dibandingkan rugi bersih pada akhir 2021 yakni sebesar Rp 9,41 miliar. Pendapatan dari bisnis fintech lending sebenarnya tumbuh 74,06% year on year (yoy) menjadi Rp 61,41 miliar pada tahun 2022.
Namun nominal beban tercatat lebih besar yakni Rp 66,68 miliar, meski memang tumbuh lebih lambat 49,09% (yoy). Akseleran menyediakan produk pinjaman berbasis cash flow seperti invoice financing, PO financing dan inventory financing sebagai solusi atas permasalahan funding gap yang dialami UKM Indonesia. Funding gap yang dimaksud tercatat mencapai mencapai Rp 2.000 triliun per tahunnya.
Akseleran telah menyalurkan lebih dari Rp 6,5 triliun berupa pinjaman kepada ribuan UKM. Sejak efektif menyelenggarakan kegiatan usaha pada 2017, perusahaan mencatat tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) atas penyaluran pinjaman mencapai 96% per tahun sejak 2018-2022.
Sementara dari sisi pendanaan, perseroan didukung oleh lebih dari 200 ribu pemberi pinjaman retail dan berbagai pemberi pinjaman institusional, termasuk berbagai bank di Indonesia seperti Bank BCA, Bank BRI, Bank OCBC, Bank Mandiri, dan Bank Jtrust. Perseroan juga memiliki tingkat NPL yang rendah sebesar 0,41% dari outstanding pinjaman Perseroan di akhir Desember 2022.
Dengan tingkat NPL yang rendah dan dukungan pendanaan yang kuat, perseroan memiliki cost of fund yang rendah di sekitar 10% sampai dengan 10,5% per tahun. Hal tersebut menjadi salah satu keunggulan kompetitif yang kuat, serta mendukung perseroan untuk memiliki usaha yang berkelanjutan.
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi…
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi…