Keputusan pemerintah mencabut pandemi Covid-19 menjadi endemi menjadi optimisme PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) memacu pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi. Apalagi perseroan di tahun lalu berhasil membukukan kinerja positif dengan pendapatan sebesar Rp 10,5 miliar atau tumbuh 17% dari target awal Rp 9 miliar.
Direktur Utama Hotel Fitra International, Joni Rizal mengatakan, perseroan percaya diri geliat bisnis pariwisata akan mendongkrak pertumbuhan kinerja perseroan,”Tahun ini kita menargetkan pendapatan sebesar Rp 11 miliar dan optimis okupansi hotel bakal tumbuh,”ujarnya dalam public expose secara luring di Jakarta, Senin (26/6).
Menurutnya, selain kondisi pandemi yang sudah berubah menjadi endemi yang bakal mendorong pertumbuhan juga datang dari rencana pengoperasian bandara Kertajati untuk keberangkatan umroh dan haji. Pasalnya, keberangkatan umroh dan haji di Jawa Barat lewat bandara Kertajati akan mendorong permintaan penginapan hotel di Majalengka.
Selain itu, mulai rampungnya jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) juga memberikan dampak positif bagi perseroan. Katalis lainnya yakni sektor pariwisata yang terus tumbuh. Berdasarkan data dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jabar mengungkapkan, ada 22 juta wisatawan domestik dan 1.156 wisma berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Jabar. Jumlah kunjungan itu merupakan indikasi positif pertumbuhan industri pariwisata pasca pandemi meski masih jauh dari target di awal tahun yaitu 36 juta wisatawan lokal dan 33.000 wisman.
Kemudian guna mengejar pertumbuhan, lanjut Joni, perseroan terus melakukan efisiensi sebagai strategi bisnis dan mengembangkan strategi bisnis yang mendatangkan hasil seperti yang dilakukan tahun lalu. Hal senada juga disampaikan Direktur Operasional dan Corporate Secretary FITT, Tomi Tris, beberapa strategi pemasaran di 2022 akan kembali dilanjutkan di antaranya diskon tarif kamar untuk menarik minat tamu, diskon makanan dan minuman, dan tarif khusus untuk korporasi, baik yang ada di sekitar kota Majalengka, maupun perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta.
Hal ini guna menjaring para karyawan yang ingin melakukan perjalanan wisata secara mandiri maupun gathering perusahaan. Terlebih tingkat hunian kamar hotel dan tingkat tersewa Convention Hall juga naik dari waktu ke waktu. Tercatat di kuartal pertama 2023, emiten sektor perhotelan ini membukukan pendapatan naik 23% menjadi Rp 2,63 miliar dari priode yang sama tahun lalu Rp 2,13 miliar. Rugi bersih tercatat Rp 2,28 miliar dari sebelumnya rugi Rp 1,88 miliar.
Disebutkan, kontribusi pendapatan terbesar masih dari segmen banquet Rp 1,19 miliar dari sebelumnya Rp590 juta, disusul pendapatan hotel Rp 1,10 miliar dari Rp 1 miliar, sisanya breakfast, Food and Beverages, laundry, dan lainnya. Saat ini, perseroan mengelola hotel yang sama dengan yang dikelola oleh entitas anak PT Bumi Majalengka Permai, yaitu Hotel Fitra.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…
NERACA Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…
NERACA Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…