Harga Telur Ayam di Kota Sukabumi Masih Tinggi

NERACA

Sukabumi - Akibat  masih berkurangnya pasokan, harga telur ayam di Kota Sukabumi hingga saat ini tergolong masih tinggi. Bahkan, komoditas tersebut saat ini berada di angka Rp32 ribu per kg.

"Hasil monitoring kami di Pasar Pelita dan Tipar Gede, harga telur ayam masih tinggi bahkan alami kenaikan terus," ujar Kasi Perdagangan Dalam Negeri, pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindutrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, M. Rifki, kepada Neraca, kemarin.

Rifki mengungkapkan, awal kenaikan pada telur ayam, terpantau sejak dua pekan lalu. Dimana kata Rifki, saat itu harganya berada di Rp31 ribu per kg dari sebelumnya Rp30 ribu per kg. Namun, sepekan kemudian menunjukan penaikan kembali, dimana harga telur sampai saat ini berada di level Rp32 ribu per kg "Kenaikan harga telur ayam itu sejak 12 mei 2023 lalu, kini harganya naik lagi di angka Rp32 ribu per kg," jelas Rifki.

Pihaknya belum bisa memastikan, kapan komoditas tersebut harganya kembali normal, atau tidak jauh dari harga dasar sebesar Rp25 ribu per kg."Kenaikan pada telur ayam itu dikarenakan pasokanya berkurang sedangkan permintaan tetap, sehingga harga terkoreksi naik. Tapi, mudah-mudahan harganya bisa kembali normal," katanya.

Selain itu juga, dalam pemantauan yang dilakukan tersebut, ada sejumlah Bahan Pokok Penting (Bapokting) yang alami penurunan harga. Diantaranya, cabai merah besar TW dari Rp38 ribu menjadi Rp35ribu per kg, dan cabai rawit merah yang saat ini berada dikisaran Rp45 ribu dari Rp48 ribu per kg."Tapi, untuk cabai merah keriting naik harganya dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg," jelasnya.

Sementara untuk harga komoditas lainya, sambung Rifki, masih terpantau stabil. Seperti, beras, minyak goreng, garam, terigu, bawang putih, gula, terigu dan bawang merah."Begitu juga, flutuaktif harga masih dalam batas kewajaran, serta ketersediaan masih tergolong aman dan lancar," pungkas Rifki. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Berjangkitnya Wabah Monkey Pox di Indonesia: - Resiko Virus MPOX Berbahaya Segera Giatkan Publikasi Antisipasinya

NERACA Depok - Saat ini sudah puluhan ribu terjangkit dan ratusan meninggal dunia, akibat tertular wabah Virus Monkey Pox (MPOK)…

Reuni ke-35, ILUNI FEUI Angkatan 1989 Selenggarakan Bakti Sosial

NERACA Tangerang Selatan - Dalam rangka reuni ke-35 tahun, Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (ILUNI FEUI) angkatan 1989 melaksanakan…

MenkopUKM Tekankan Pentingnya Hilirisasi Kratom Melalui Koperasi di Kalimantan

NERACA Tenggarong, Kaltim - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya hilirisasi dalam mengembangkan aneka produk dari kratom…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Berjangkitnya Wabah Monkey Pox di Indonesia: - Resiko Virus MPOX Berbahaya Segera Giatkan Publikasi Antisipasinya

NERACA Depok - Saat ini sudah puluhan ribu terjangkit dan ratusan meninggal dunia, akibat tertular wabah Virus Monkey Pox (MPOK)…

Reuni ke-35, ILUNI FEUI Angkatan 1989 Selenggarakan Bakti Sosial

NERACA Tangerang Selatan - Dalam rangka reuni ke-35 tahun, Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (ILUNI FEUI) angkatan 1989 melaksanakan…

MenkopUKM Tekankan Pentingnya Hilirisasi Kratom Melalui Koperasi di Kalimantan

NERACA Tenggarong, Kaltim - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya hilirisasi dalam mengembangkan aneka produk dari kratom…