NERACA
Jakarta – Pemerintah berencana untuk memberikan subsidi jagung, hal itu dilakukan untuk menstabilkan harga pakan ternak. Akan tetapi, rencana kebijakan tersebut dikritisi oleh Peneliti Ceter for Indonesian Studies (CIPS) Mukhammad Faisol Amir. Menurutnya, rencana tersebut bukanlah kebijakan yang tepat untuk menekan harga telur dan ayam di pasar, karena dampak subsidi jagung pada harga telur baru terlihat setelah periode masa tanam jagung.
“Skema subsidi ini jika dilakukan, dampaknya baru dapat dirasakan setelah 80-110 hari masa tanam jagung. Selama periode tersebut, harga telur akan cenderung tetap tinggi dan bahkan berpotensi terus naik,” ujar Faisol seperti dikutip dalam keterangan yang diterima, Kamis (25/5).
Berdasarkan data PIHPS, harga telur ayam ras segar mencapai Rp 31.900,- per kilogram pada 24 Mei 2023. Pada bulan sebelumnya (17/4), harga telur ayam masih berada di Rp 29.900,- per kilogram. Data ini menunjukkan kenaikan harga telur ayam mencapai 6,7% dalam lima minggu terakhir.
Selain dampak terhadap harga telur yang tidak langsung dirasakan masyarakat, skema subsidi jagung juga berpotensi menimbulkan persoalan baru, yaitu oversupply jagung yang justru akan merugikan petani saat masa panen.
Ia melanjutkan, beberapa hal yang juga membuat kebijakan ini sulit dilakukan adalah penentuan skema subsidi dan durasi pemberian subsidi. Jika subsidi jagung diberikan terlalu lama, lagi-lagi akan berpotensi menimbulkan oversupply.
Faisol menambahkan, pembatasan impor jagung hanya untuk BUMN dengan API-U menyulitkan peternak telur ayam untuk mendapatkan pakan yang berkualitas dan lebih murah. “Swasta perlu dilibatkan dalam importasi jagung, sehingga peternak dapat mengakses pakan murah dan berkualitas dengan lebih cepat,” tandasnya.
Kemunculan El Nino juga membuat masa tanam dan masa panen jagung terancam tidak berjalan sebagaimana yang sudah direncanakan. El Nino yang berkepanjangan dapat menimbulkan banyak hal, salah satunya adalah kebakaran hutan.
Bagi sektor pertanian, bencana El Nino memberikan beberapa dampak negatif, seperti mengeringnya tanah pertanian hingga menyebabkan perubahan pola tanam serta pola/siklus perkembangbiakan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman jagung. Selain itu, munculnya El Nino juga berakibat pada berkurangnya ketersediaan air bersih.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan rencananya untuk memberikan subsidi jagung. Alasannya untuk menstabilkan harga pakan ternak sehingga pada akhirnya dapat menurunkan harga telur yang melonjak beberapa waktu terakhir. “Misalnya jagung rakyat mahal sampai Rp6.500, kami akan coba nantinya misalnya diberikan subsidi hingga Rp1.500, apakah transportasinya atau untuk lainnya sehingga harga pakan juga terkendali,” ucapnya.
Menurut Zulhas, untuk mengendalikan harga telur saat ini, pemerintah juga akan meningkatkan produksi, selain mengkaji opsi pemberian subsidi harga jagung. Kenaikan harga telur juga disebabkan oleh menurunnya produksi karena peremajaan induk yang dilakukan oleh peternak. Hal ini merupakan imbas dari stagnasi harga telur dalam beberapa bulan terakhir, termasuk saat Ramadhan dan Lebaran 2023.
NERACA Jakarta – Di tengah kesibukan pameran INACRAFT 2025, ada satu tempat yang wajib dikunjungi, yaitu _booth_ Rumah BUMN.…
NERACA Jakarta - CEO Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Satyani Saminarsih mengatakan, terdapat tiga rekomendasi guna meningkatkan program…
NERACA Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan progres pembangunan fisik Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mencapai…
NERACA Jakarta – Di tengah kesibukan pameran INACRAFT 2025, ada satu tempat yang wajib dikunjungi, yaitu _booth_ Rumah BUMN.…
NERACA Jakarta - CEO Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Satyani Saminarsih mengatakan, terdapat tiga rekomendasi guna meningkatkan program…
NERACA Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan progres pembangunan fisik Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mencapai…