Ancora Cetak Laba Bersih US$ 7 Juta

NERACA

Jakarta - PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) berhasil membalikkan kerugian menjadi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$ 7 juta atau Rp 104 miliar pada 2022, dibandingkan rugi tahun berjalan senilai US$ 5,75 juta pada 2021. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perolehan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan penjualan sebanyak 45,40% dari US$ 108,87 juta menjadi US$ 158,3 juta atau setara dengan Rp 2,35 triliun. Tak hanya itu, perseroan juga berhasil membalikkan rugi tahun berjalan US$ 5,79 juta pada 2021 menjadi laba tahun berjalan US$ 16,33 juta atau menjadi Rp 243,31 miliar pada 2022.

Perseroan juga berhasil menekan beban keuangan dari US$ 10 juta menjadi US$ 9,53 juta. Peningkatan tersebut menjadikan perseroan raih laba per saham menjadi US$ 0,0040 pada 2022, dibandingkan rugi per saham pada 2021 senilai US$ 0,0033. Sebelumnya perseroan memulai pengerjaan Joint Ore Reserves Committee (JORC) tambang emas tersebut pada bulan Maret 2023 ini.

Direktur Utama OKAS, Rolaw P. Samosir seperti dikutip kontan pernah bilang, kegiatan tersebut bakal menghasilkan informasi jumlah cadangan yang lebih akurat. Seperti diketahui, izin usaha pertambangan (IUP) anak usaha OKAS, yakni PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB), atas tambang emas di Lombok Barat telah dinyatakan sah dan berkekuatan hukum pada Agustus 2022 lalu. Kebijakan tersebut dituangkan lewat keputusan Pembatalan atas Keputusan Pencabutan Izin Usaha Anak Perusahaan bernomor 20220829-08-01-0003.

Menurut perkiraan, kegiatan JORC tambang di Lombok Barat bakal membutuhkan biaya sekitar Rp 40 miliar - Rp 45 miliar. Hanya saja, pihak OKAS mengaku belum bisa memastikan berapa persisnya biaya yang dibutuhkan untuk mendanai kegiatan tersebut. Disampaikannya pula, kegiatan JORC bakal membutuhkan waktu kurang lebih 9 bulan. “(Kegiatan JORC) Akan dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur dan pabrik (pengolahan emas),” imbuhnya.

Menurut rencana, OKAS bakal memulai pembangunan pabrik pada kuartal I-2024. Kalau tidak aral melintang, pembangunan pabrik tersebut dijadwalkan rampung pada kuartal II-2025.

BERITA TERKAIT

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…