Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau Cimory menyetujui segera membagikan dividen tunai sebesar Rp555,4 miliar atau 52,37% dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 mencapai Rp1,06 triliun.

Direktur Utama Cimory, Farell Sutantio mengatakan, perseroan akan mendistribusikan dividen tunai kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (recording date) pada 26 April 2023. “Dengan demikian, setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp70 per saham dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, dalam RUPST ini perseroan menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 dan laporan keuangan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022. Kemudian, perseroan menyetujui untuk menunjuk kembali Arief Somantri dan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro dan Surja, firma anggota jaringan Ernst & Young global di Indonesia sebagai Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan untuk tahun buku yang sedang berjalan dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.

Selanjutnya, perseroan menetapkan remunerasi berupa gaji atau honorarium dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris secara keseluruhan untuk tahun buku 2023, maksimum sama dengan tahun buku 2022. Lebih lanjut, perseroan memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan alokasinya, dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi serta memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi berupa gaji dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan.
Cimory merupakan produsen produk susu premium yang meliputi yogurt dan susu, serta makanan konsumen premium yang meliputi produk siap masak dan siap saji sosis dan nugget ayam yang dipasarkan di bawah merek "Kanzler”. Pada 6 Desember 2021, Cimory resmi mencatatkan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan berhasil meraih dana sebesar Rp 3,66 triliun.