Emiten produsen makanan ringan dengan merek Taro, PT FKS Food Sejahtera Tbk. (AISA) membukukan rugi usaha di 2022 sebesar Rp27,51 miliar. Kondisi ini berbalik dari periode 2021 yang masih mencetak laba usaha Rp50,07 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Namun demikian penjualan bersih perseroan naik 21,23% menjadi Rp 1,84 triliun dari periode sebelumnya sebesar Rp1,52 triliun. Kenaikan itu diiringi dengan peningkatan beban pokok penjualan sebesar 14,87% year on year (yoy) menjadi Rp1,35 triliun dan menghasilkan laba bruto Rp488,54 miliar. Capaian laba bruto ini masih naik 43,24% secara tahunan.
Kenaikan beban penjualan dan distribusi sebesar 38,59% yoy menjadi Rp353,99 miliar yang disertai penurunan penghasilan lainnya membuat. Sepanjang tahun lalu AISA menghabiskan Rp192,22 miliar untuk promosi, naik dari periode 2021 yang sebesar Rp118,78 miliar. Beban pengangkutan juga naik dari Rp82,35 miliar pada 2021 menjadi Rp89,35 miliar selama 2022.
Sementara itu rugi sebelum pajak AISA selama 2022 menjadi Rp56,49 miliar dari sebelumnya laba Rp14,18 miliar. Alhasil, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp62,37 miliar, berbalik dari periode 2021 yang meraih laba Rp5,75 miliar. Sementara itu liabilitas jangka pendek perseroan naik 15% menjadi Rp827,91 miliar. Liabilitas jangka panjang juga naik 13% menjadi Rp1,05 triliun. Di sisi lain, ekuitas perseroan turun dari Rp833,76 miliar menjadi Rp777,86 miliar. Adapun total aset naik menjadi Rp1,83 triliun per akhir Desember 2022 dari Rp1,76 triliun pada 2021.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, terdapat 26 perusahaan yang antre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering…
Sepanjang kuartal pertama 2025, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi US$64,96 juta atau setara Rp1,07…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) mengalami pertumbuhan…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, terdapat 26 perusahaan yang antre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering…
Sepanjang kuartal pertama 2025, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi US$64,96 juta atau setara Rp1,07…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) mengalami pertumbuhan…