Bantu Gap Layanan Kesehatan - Panadol Klinik Jangkau Luas Akses Masyarakat di Pedesaan

Kabar ibu hamil bernama Eva (18) di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal usai ditandu menggunakan sarung selama 17 jam perjalanan ke rumah sakit (RS) menjadi kabar pilu, masih adanya masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses fasilitas kesehatan dengan berbagai kendala kondisi infrastruktur dan jalan yang tidak bisa dilalui. Ya, sebagai negara kepulauan, akses kesehatan yang terjangkau menjadi suatu tantangan tersendiri bagi Indonesia.

Untuk membantu mengatasi masalah ini, Haleon, pemimpin global dalam kesehatan konsumen dan produsen Panadol, bermitra dengan Halodoc, salah satu ekosistem kesehatan digital terkemuka di Indonesia, melalui peluncuran Panadol Klinik Cekatan untuk mengatasi hambatan akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau, serta mendorong upaya kesadaran dan edukasi untuk memberdayakan masyarakat Indonesia dalam mengelola kesehatan sehari-hari dengan lebih baik.

Hingga saat ini, program Panadol Klinik Cekatan telah menjangkau lebih dari 4.000 orang, termasuk anak dan lansia, serta telah berhasil memberikan 7.000 konsultasi di lebih dari 30 lokasi di Kecamatan Pituruh dan Bruno, Kabupaten Purworejo dalam kurun waktu enam minggu. Meskipun terdapat kemajuan besar dalam bidang medis, data, dan teknologi, kesehatan sehari-hari masih menjadi hal yang sulit dipahami oleh banyak orang. Berdasarkan United Nations Population Division World, 43% penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan dengan akses perawatan diri dan kesehatan yang tidak memadai.

Dhanica Mae Tiu, General Manager, Indonesia, Haleon dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, sebagai pemimpin global dalam kesehatan konsumen, Haleon terus berkomitmen untuk mengupayakan kesehatan sehari-hari menjadi lebih mudah diakses, diraih, dan berkelanjutan. “Kami berada dalam posisi unik untuk bekerja sama dengan organisasi yang memiliki tujuan serupa, seperti Halodocdalam berupaya menghilangkan beberapa hambatan terhadap kesehatan sehari-hari. Tidak hanya melalui kemudahan akses ke layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas tinggi, tetapi juga melalui dorongan perawatan diri dan literasi kesehatan untuk mengambil tindakan pencegahan,”ujarnya.

Hingga pada akhirnya, disampaikan Dhanica memungkinkan masyarakat Indonesia untuk menjadi pengelola kesehatan sehari-hari yang lebih baik. Sementara Veronica Sari Utami, Chief Operating Officer, Halodoc, mengatakan, melalui program Panadol Klinik Cekatan bersama Haleon, pihaknya optimis dapat menjadikan layanan kesehatan lebih mudah diakses oleh semua orang, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil. “Kolaborasi strategis ini juga sejalan dengan misi Halodoc dalam mempermudah akses kesehatan melalui teknologi,”ungkapnya.

Selain itu, Halodoc juga berkomitmen untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang akurat dalam hal kesehatan, terutama mengenai pentingnya melakukan konsultasi dengan dokter berlisensi dalam mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat. Bagi Suhariyono, Tunjungtejo, Camat Pituruh, pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif dari Panadol serta Halodoc dan telah melihat secara langsung antusiasme yang begitu tinggi dari para peserta. Melalui program ini, masyarakat setempat dapat memahami betapa pentingnya kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. “Harapan kami adalah agar program ini dapat berkontribusi dalam menjaga kesehatan masyarakat di sini sehingga nantinya dapat meningkatkan produktivitas mereka.”jelasnya.

 

Edukasi Kesehatan

 

Selain konsultasi gratis dan obat-obatan, layanan mobile clinic juga menyediakan sesi edukasi tentang pentingnya berkonsultasi dengan dokter berlisensi untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat, menjaga pola hidup sehat, dan berpartisipasi secara aktif dalam perawatan diri. Tidak terbatas hanya di Jawa Tengah, Haelon dan Halodoc juga tengah berencana untuk memperluas cakupan layanan mobile clinic ke daerah pedesaan lainnya dan menambahkan fitur-fitur yang akan ditempatkan di masyarakat pada paruh kedua tahun ini untuk menjembatani mengatasi kesenjangan akses bagi lebih banyak orang di seluruh Indonesia.

Sebagai informasi,  dalam indeks inklusivitas kesehatan global pertama, yang diberikan oleh Haleon dan diterbitkan oleh Economist Impact pada Oktober 2022, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kinerja yang sejalan dengan rata-rata global, yang mengartikan adanya peluang lebih lanjut dalam infrastruktur dan kesehatan digital untuk memajukan inklusivitas kesehatan di Indonesia. Kebutuhan untuk memajukan bidang-bidang ini juga tercermin dalam rencana transformasi kesehatan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia yang berfokus pada teknologi kesehatan.

Sejalan dengan prioritas kebijakan kesehatan nasional, kemitraan Panadol Klinik Cekatan merupakan salah satu cara yang akan terus dikembangkan oleh Haleon untuk menjembatani kesenjangan dan memastikan masyarakat Indonesia memperoleh akses yang terjangkau dan berkualitas terhadap layanan kesehatan, serta mendapatkan pemberdayaan untuk berpartisipasi secara aktif dalam perawatan diri.

Menurut  hasil riset yang dilakukan lembaga riset "The Indonesian Institute" mencatat, ada tiga hal besar yang masih menjadi persoalan dalam bidang kesehatan di Indonesia. Yang pertama adalah masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Karena dari sekitar 9.599 puskesmas dan 2.184 rumah sakit yang ada di Indonesia, sebagian besarnya masih berpusat di kota-kota besar. Persoalan kedua juga menyangkut masalah distribusi yang belum merata, khususnya tenaga kesehatan.

Persoalan terakhir yang menjadi catatan "The Indonesian Institute" adalah soal pendanaan. Karena untuk tahun 2014, pemerintah hanya mengalokasikan 2,4% dana APBN untuk bidang kesehatan. Padahal Undang-undang Kesehatan Nomor 36/2009 mengamanatkan dana kesehatan sebesar 5% dari APBN.

BERITA TERKAIT

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…

BERITA LAINNYA DI CSR

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…