Sido Muncul Bagikan Dividen Rp 1,09 Triliun

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 1,095 triliun atau setara Rp 36,5 per saham. Dengan rasio pembayaran 99% dari laba bersih perseroan untuk tahun 2022. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Adapun rincian pembayaran dividen, yakni sebesar Rp 13,50 per saham atau seluruhnya Rp 405 miliar yang telah didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen interim tunai pada 18 November 2022. Sisanya sebesar Rp 23 per saham atau seluruhnya Rp 690 miliar akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai dengan jadwal dan tata cara sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Adapun pembayaran dividen dijadwalkan pada 28 April 2023.

Sementara itu, Sido Muncul mencatatkan laba tahun berjalan pada tahun penuh 2022 berjumlah Rp 1,10 triliun, berkurang sekitar 12,3% dari posisi 2021 di Rp 1,26 triliun. Alhasil, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk 2022 adalah Rp 36,82. Anjlok ketimbang 2021 di posisi Rp 42,28.

Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 10%. Direktur Sido Muncul, Leonard seperti dikutip Katadata pernah mengatakan, target kenaikan kinerja didukung oleh beberapa katalis. “Mobilitas sudah semakin naik, pertumbuhan di luar Pulau Jawa, peningkatan di online channel, produk baru, ekspansi ekspor ke Cina dan Vietnam,”ujarnya.

Untuk mengejar target tersebut, pada tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar. Di mana alokasinya sebagian besar akan digunakan untuk perluasan pabrik. Tahun lalu Sido Muncul mencatatkan penjualan Rp 3,86 triliun atau turun dari 2021 sebesar Rp 4,02 trliun. Segmen jamu herbal dan suplemen sebagai penopang utama pendapatan turun 2,24% jadi Rp 2,63 triliun, segmen makanan dan minuman terkoreksi 8,49% jadi Rp 1,09 triliun.

Di sisi lain, penjualan segmen farmasi tumbuh 4,3% menjadi Rp 143,04 miliar Sementara laba tahun berjalan pada tahun penuh 2022 berjumlah Rp 1,10 triliun, turun sekitar 12,3% dari posisi 2021 di Rp 1,26 triliun. “Hasil kinerja 2022 dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti normalisasi permintaan dari basis tinggi pada tahun sebelumnya karena penyebaran varian Delta, inflasi tinggi yang mempengaruhi daya beli pelanggan tahun 2022, dan kenaikan harga bahan baku,” jelas Leonard.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…