Ramadhan, Saatnya UMKM Naik Kelas

NERACA

Gorontalo – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparerkaf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para pelaku UMKM di Provinsi Gorontalo memanfaatkan momentum Ramadan untuk naik kelas.

Saat bulan puasa diperkirakan terjadi potensi kenaikan omzet usaha hingga 35-45 persen, untuk itu para pelaku UMKM harus bisa menangkap peluang sehingga dapat naik kelas.

“Selama bulan Ramadan ini biasanya akan banyak permintaan terutama produk kuliner seperti kurma dan takjil. Kemudian ada juga yang meningkat di sektor fesyen,” ujar Sandiaga.

Sandiaga pun mengatakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi lokomotif yang mampu menggerakan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha. 

“Andalan produk ekonomi kreatif di Gorontalo adalah kuliner, dan ini sesuai dengan tren ekonomi kreatif dimana kuliner memberikan kontribusi 42 persen. Gorontalo ini memiliki kuliner yang cukup dominan. Yang kedua fesyen, dengan motif karawo seperti ini, fesyen menyumbang 18 persen kontribusi ke PDB dan 15 persen dari kriya,” kata Sandiaga.

Sandiaga juga menjelaskan Ramadan Fair bisa memberikan satu solusi bagi masyarakat yang sedang menghadapi tingginya bahan-bahan pokok. Di pameran itu ditawarkan bahan-bahan pokok yang terjangkau yang sebagian disubsidi oleh pemerintah dan sebagian lagi merupakan bentuk kolaborasi dengan para pelaku UMKM ekonomi kreatif (ekraf). 

“Penciptaan lapangan kerja dari UMKM ini harus kita dorong, karena targetnya di 2024 ada 4,4 juta lapangan kerja baru yang tersedia. Ramadan Fair ini konkrit menghadirkan solusi, sehingga membantu masyarakat. Sedikit sentuhan dari pemerintah dan banyak melibatkan stakeholder lain,” kata Sandiaga.

Disisi lain, Sandiaga juga mengajak seluruh pelaku usaha khususnya pelaku UMKM untuk dapat memanfaatkan program AKSES (Akselerasi Keuangan Syariah Ekonomi Kreatif dan Pariwisata) 2023.  

Sebab, AKSES  2023 yang diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) guna membantu UMKM memperoleh alternatif permodalan sehingga usaha mereka naik kelas. Sehingga dalam hal ini Kemenparekraf mengajak para pelaku usaha dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam Program AKSES.

Program AKSES merupakan kerja sama antara Kemenparekraf dan LBS Urun Dana (sebagai penyelenggara layanan Urun Dana yang sudah berizin OJK) untuk menghadirkan program akselerasi bisnis UMKM melalui mekanisme securites crowdfunding (SCF). Dimana pendanaannya berasal partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi investor. Program ini juga berkolaborasi dengan Dinas Parekraf DKI Jakarta dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Lebih lanjut, bahwa pelaku UMKM berperan penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara. Menurut data Asean Investment Report per-September 2022, pelaku usaha pada kategori ini di Indonesia mencapai 65,46 juta unit dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 60,3 persen.

Namun di balik peran dan kontribusinya yang cukup baik terhadap perekonomian Indonesia, sektor ini masih menghadapi kendala yang sangat mendasar. Sehingga masih banyak yang belum mampu untuk menaikkan kapasitas usahanya.

"Oleh karena itu, saya mengajak para pelaku usaha dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam Program AKSES ini karena pada hakikatnya pendanaan atau permodalan ini adalah pembiayaan dari masyarakat dan untuk masyarakat," kata Sandiaga.

Sehingga dalam hal ini, Sandiaga berharap dengan program ini pembiayaan ke UMKM meningkat dan omzet pun juga terdongkrak, sehingga mereka akhirnya bisa naik kelas.

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, mengatakan dengan terbitnya POJK 57/2020 tentang Layanan Urun Dana atau Securities Crowdfunding, yang merupakan sebuah metode penyelenggaraan layanan penawaran efek dari penerbit (UMKM) kepada pemodal (investor) secara online. 

"Sehingga program Urun Dana dapat menjadi solusi yang tepat untuk berbagai jenis UMKM dalam meningkatkan kesempatan mereka mendapatkan pendanaan," ujar Rizki.

Rizki menambahkan sektor yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan ekonomi adalah UMKM. Namun akses pembiayaan ini masih menjadi kendala yang ditemui UMKM. "Jadi AKSES ini akan dikerjasamakan dengan LBS Urun Dana. Jadi LBS Urun Dana akan mengkurasi mulai dari pembinaan sampai mereka bertemu dengan calon investor," kata Rizki.

 

 

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…