Inflasi Turun, Pasar Crypto Mulai Ngegas

Tahun ini, pasar crypto menunjukkan optimismenya adanya kenaikan harga di tengah berbagai tekanan. Dirangkum dari analisis pasar mingguan dari tim Pintu Academy, sepekan terakhir terdapat beberapa faktor yang memengaruhi harga crypto, diantaranya turunnya inflasi hingga perkiraan suku bunga yang akan naik.

Pergerakan pasar crypto pekan lalu merangkak naik dan saat ini berada di atas garis resistensi Moving Average (MA) 200 minggu. Menurut Timothius Martin, Chief Marketing Officer PINTU dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (25/1), hal ini merupakan indikasi positif di mana sebelumnya hampir empat bulan lamanya pasar crypto berada di bawah garis resistensi tersebut.

Adapun dari sisi grafik harian, indikator Relative Strength Index (RSI) suatu indikator yang menentukan kondisi pasar sedang overbought atau oversold menunjukkan bahwa aset crypto Bitcoin (BTC) saat ini tengah overbought yaitu kondisi di mana harga sudah mengalami kenaikan signifikan dan telah mencapai titik jenuh.

Dampak dari indikator tersebut diperkirakan akan ada kemungkinan pembalikan harga dalam jangka pendek dan BTC harus mengonfirmasi pada titik support di harga US$19.500 dan US$18.000 sebelum kemungkinan adanya kenaikan harga.”Performa aset crypto awal tahun 2023 berangsur positif, namun Bitcoin dan Ethereum saat ini berada di dekat titik resistensi, sehingga pergerakan pasar masih perlu dipantau karena sangat penting dalam menentukan arah investasi pada jangka pendek maupun menengah,”kata Timo.

Asal tahu saja, menurut analisis pasar Pintu Academy berjudul “Pasar Crypto Tembus MA 200 Minggu, BTC Lanjutkan Tren Kenaikan Seminggu Terakhir” dari segi analisis makroekonomi dilansir data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu minggu lalu menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat turun hampir 18,0% year-on-year pada pertengahan 2022 menjadi 6,2% pada akhir tahun. Baik bagian barang maupun jasa dari PPI mengalami penurunan inflasi. Hal ini memberikan ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Terkait kenaikan suku bunga, berdasarkan jajak pendapat Reuters pekan lalu, mayoritas ekonom di Amerika Serikat memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan berikutnya.

BERITA TERKAIT

OJK Sebut 26 Perusahaan Antre Gelar IPO

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, terdapat 26 perusahaan yang antre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering…

Laba Bersih Indo Tambangraya Naik 5,46%

Sepanjang kuartal pertama 2025, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi US$64,96 juta atau setara Rp1,07…

Investor Saham di Sulutgomalut Naik 34,78%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) mengalami pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI

OJK Sebut 26 Perusahaan Antre Gelar IPO

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, terdapat 26 perusahaan yang antre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering…

Laba Bersih Indo Tambangraya Naik 5,46%

Sepanjang kuartal pertama 2025, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi US$64,96 juta atau setara Rp1,07…

Investor Saham di Sulutgomalut Naik 34,78%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) mengalami pertumbuhan…

Berita Terpopuler