GEMS Targetkan Produksi Batu Bara Naik 15%

NERACA

Jakarta – Tahun ini, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) menargetkan produksi batu bara tahun 203 naik 5% dari proyeksi produksi tahun 2022 berkisar 39 juta ton sampai 40 juta ton ditopang pembukaan pembatasan Covid-19 di Tiongkok,”Target pertumbuhan sejalan permintaan batu bara yang masih tinggi. Di sisi lain, pelonggaran di Tiongkok membawa berkah bagi perseroan,”kata Direktur Utama Golden PT Golden Energy Mines Tbk, Bonifasius di Jakarta, kemarin.

Emiten yang terafiliasi dengan Sinar Mas Grup mengungkapkan, sentimen tersebut menjadi pemicu pertumbuhan industri menjadi lebih baik, dampaknya kebutuhan energi yang bersumber dari batu bara juga naik. Selain itu, perang berkelanjutan Rusia dan Ukraina bverdampak pada krisis energi global. Terlebih aksi blokade sumber energi seperti minyak dan gas oleh negara Eropa terhadap Rusia, membuat sumber energi termurah saat ini yakni batu bara terutama dari Indonesia menjadi primadona.

Bonifasius optimistis permintaan batu bara akan tetap bertumbuh meski diadang risiko resesi global. Untuk itu, pada tahun 2023 PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) fokus pada pertumbuhan organik dengan tetap mengedepankan tata kelola baik atau Environmental, Social dan Governances (ESG). Untuk komposisi penjualan pada tahun 2023 kurang lebih akan sama dengan tahun 2022. Sebagian besar penjualan batu bara GEMS diekspor ke Tiongkok dan sisanya domestik. “Kurang lebih akan tetap sama kita akan menangkap potensi pasar lokal karena itu potensi yang bagus dan market Asia Tenggara,” ujarnya.

Untuk memuluskan target itu, GEMS menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) US$ 25 juta pada 2023. Penggunaan sebagian besar untuk menunjang keperluan infrastruktur dan pendukung produksi. Hingga Oktober 2022, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) berhasil merealisasikan 97% produksi batu bara dari beberapa konsesi yakni PT Borneo Indobara (BIB) dengan luasan lahan sebesar 24,100 hektare (ha) berlokasi di Kalimantan Selatan. BIB hingga September 2022 berhasil menyumbang hingga 25,4 ton.

Konsesi terbesar kedua yakni PT Barasentosa Lestari dengan luasan lahan sebesar 23,300 ha di Sumatera Selatan. Sementara tiga konsesi lainnya yakni PT Kuansing Inti Makmur, PT Trisula Kencana Sakti dan PT Wahana Rimba Lestari dan PT Berkat Satria Abadi (EMS GRoup) masing-masing memiliki konsesi 24,100 ha, 2,610 ha, dan 4,739 ha. Diketahui hingga kuartal III 2022, Golden Energy Mines membukukan pendapatan dari kontrak pelanggan senilai US$ 2,064 miliar sampai dengan kuartal III 2022 melesat 95% secara year on year (yoy) dari US$ 1,057 miliar.

BERITA TERKAIT

RUPST Adhi Karya Setujui Laporan Keuangan Tahun 2024

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyetujui laporan keuangan ADHI tahun buku…

Ditopang Segmen Distribusi dan Ritel - Mitra Pinasthika Bukukan Pendapatan Rp3,9 Triliun

Di kuartal pertama 2025, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) perusahaan konsumer otomotif dan transportasi ini membukukan pendapatan konsolidasi sebesar…

Jadi Hunian Paling Diburu di Malang - PPRO Catat Laris Manis Penjualan Begawan Apartemen

Dalam situasi pasar properti yang penuh tantangan saat ini, PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatatkan capaian membanggakan di awal tahun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

RUPST Adhi Karya Setujui Laporan Keuangan Tahun 2024

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyetujui laporan keuangan ADHI tahun buku…

Ditopang Segmen Distribusi dan Ritel - Mitra Pinasthika Bukukan Pendapatan Rp3,9 Triliun

Di kuartal pertama 2025, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) perusahaan konsumer otomotif dan transportasi ini membukukan pendapatan konsolidasi sebesar…

Jadi Hunian Paling Diburu di Malang - PPRO Catat Laris Manis Penjualan Begawan Apartemen

Dalam situasi pasar properti yang penuh tantangan saat ini, PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatatkan capaian membanggakan di awal tahun…