Bukan B40, Penerapan B35 Mulai Tahun Depan

 

NERACA

Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan uji coba BBM solar yang dicampur dengan minyak sawit sebesar 40% atau disebut B40. Namun, Kepala Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurachman membeberkan rencana pemerintah Republik Indonesia yang akan mengimplementasikan BBM solar yang dicampur dengan minyak sawit sebesar 35 persen atau disebut B35, pada tahun 2023.

"Mengenai B35 kewenangan memang ada di Kementerian ESDM. Yang saya tahu, mereka menyatakan mulai Januari tahun depan akan diterapkan B35. Artinya biosolar di masyarakat di dalamnya akan tercampur 35 persen biodiesel. Akan diterapkan sejak 1 Januari 2023," ungkap Eddy dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/12).

Lebih lanjut, Eddy menuturkan terkait pengembangan B40, pemerintah belum memutuskan kapan akan diimplementasikan, namun yang jelas pihaknya memberikan dukungan uji coba B40. "Hasilnya cukup baik meski ada perhatian dari kapasitas produksi produsen-produsen biodiesel," ungkapnya.

Sementara terkait kapasitas produksi B40, masih menurut dia, produsen belum mampu memenuhi apabila dilakukan penerapan B40, sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM untuk menggunakan B35 dahulu pada 2023.

"Ada beberapa hal yang jadi pertimbangan kami, hal itu terkait dengan kapasitas produksi produsen biodisel. Kapasitas produksinya masih dipikirkan jangan sampai, karena B40 volumenya kan naik, kurang lebih berada di 15 juta kiloliter. Sedangkan kapasitas produksi dari produsen biodiesel itu 16 juta. Sangat rentan," ungkapnya.

Namun demikian, ungkap Eddy, peluang penggunaan B40 sendiri masih terbuka lebar. Adapun program biodiesel merupakan mandatori Presiden Joko Widodo, sehingga tugas BPDPKS dalam hal ini adalah memberikan dukungan pendanaan untuk pengembangan serta memberikan insentif kepada pengusaha biosolar.

Dalam laporannya, sejak pemberlakuan mandatori biodiesel 2015 lalu, BPDPKS telah menyalurkan dana sebesar Rp 144,59 triliun yang digunakan untuk memberikan pendanaan terhadap penyaluran biodiesel sebesar 42,98 juta KL.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi Layanan Komunikasi Publik dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan jika mengacu pada proyeksi penyaluran Biosolar tahun 2022 sebesar 36.475.050 kiloliter (KL), serta asumsi pertumbuhan permintaan/demand sebesar 3%, diperkirakan penjualan Biosolar di tahun 2023 akan mencapai angka 37.567.411 juta KL. “Estimasi kebutuhan Biodiesel untuk mendukung implementasi B35 sebesar 13.148.594 KL, atau meningkat sekitar 19% dibandingkan alokasi tahun 2022 sebesar 11.025.604 KL,” kata Agung.

Kementerian ESDM menetapkan alokasi Biodiesel tahun 2023 melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 205.K/EK.05/DJE/2022 tanggal 15 Desember 2022 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel serta Alokasi Besaran Volume untuk Pencampuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Periode Januari – Desember 2023.

Menurut Agung, penyaluran program Biodiesel tahun 2023 ini bakal didukung oleh 21 Badan Usaha Bahan Bakar Nabati/ BU BBN, dengan kapasitas terpasang sebesar 16.653.821 KL.

Dia menegaskan peningkatan pencampuran Biodiesel menjadi B35 telah melalui serangkaian uji, baik yang dilakukan di laboratorium, maupun melalui pelaksanaan Uji Jalan B40. Kegiatan uji jalan ini telah berlangsung sejak Juli 2022 hingga akhir Desember 2022, dimana secara umum memberikan gambaran performa yang baik. “Selain itu implementasi B35 juga sudah mempertimbangkan kesiapan BU BBN dan BU Bahan Bakar Minyak/BBM, baik dari aspek kesiapan pasokan, distribusi, termasuk infrastruktur penunjang,” ujar Agung.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Serap PNBP Rp115,9 Triliun

  NERACA Jakarta – Pemerintah menyerap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp115,9 triliun per 31 Maret 2025, setara 22,6…

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Diprediksi Capai 4,6% di 2025

  NERACA Jakarta - Perekonomian Jakarta diperkirakan tetap tumbuh kuat, sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,6-5,4 persen sepanjang tahun…

Berikan Dana Hibah US$159 Juta, Bill Gates Komitmen Dukung Program MBG

  NERACA Jakarta - Filantropi sekaligus pebisnis asal Amerika Serikat (AS) Bill Gates, menunjukkan komitmennya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan global…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Serap PNBP Rp115,9 Triliun

  NERACA Jakarta – Pemerintah menyerap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp115,9 triliun per 31 Maret 2025, setara 22,6…

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Diprediksi Capai 4,6% di 2025

  NERACA Jakarta - Perekonomian Jakarta diperkirakan tetap tumbuh kuat, sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,6-5,4 persen sepanjang tahun…

Berikan Dana Hibah US$159 Juta, Bill Gates Komitmen Dukung Program MBG

  NERACA Jakarta - Filantropi sekaligus pebisnis asal Amerika Serikat (AS) Bill Gates, menunjukkan komitmennya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan global…

Berita Terpopuler