NERACA
Jakarta- Di tahun 2023, emiten pelayaran angkutan batu bara, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) menargetkan penambahan 3 set kapal tongkang baru senilai Rp180 miliar. “Dimana dana investasi satu set kapal tongkak yang terdiri atas tugboat dan barge antara Rp 50 miliar-Rp 60 miliar,”kata Direktur Keuangan Hasnur Internasional Shipping, Novian Fitriawan di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, perseroan melihat selain tarif harga kapal juga sangat dinamis dan cenderung naik. Oleh karena itu, ada tanda-tanda kenaikan harga kapal melandai dan karena suplai bajanya terutama. Disebutkan, belanja modal terbesar terutama pada pengadaan kapal baru tersebut karena memiliki nilai krusial dan strategis yang dapat meningkatkan margin keuntungan emiten bersandi HAIS ini.
Adapun, belanja modal lainnya masih relatif kecil seiring docking maintenance (perawatan perkapalan) kapal yang dimiliki cenderung minimum karena masih berusia di bawah 10 tahun. Lebih lanjut Direktur Hasnur International Shipping Soma Ariyaka menerangkan, saat ini memiliki 13 set kapal tongkang (tug and barge) dengan tambahan 1 kapal barge.
Adapun, terdapat dua jenis barge, yakni berukuran 300 feet untuk kapasitas angkutan 7.000-7.500 metrik ton dan 330 feet yang berkapasitas 10.000 metrik ton. Soma menerangkan 1 dari 3 kapal yang dibeli tahun depan akan datang pada semester I/2023. Dengan begitu, penambahan armada ini bakal berkontribusi lebih cepat terhadap pendapatan. "Kebutuhan investasi detail sedang disiapkan kembali, tetapi dari 2022 saat ini 36%-38% angkutan kami menggunakan kapal sendiri, jadi masih ada 62—64% kami sewa kapal. Pertimbangannya berapa banyak harus dihitung untuk jumlah keseluruhan dihitung," tambahnya.
Per kuartal III/2022, HAIS mencatatkan pendapatan tumbuh 83% menjadi Rp541,29 miliar dari Rp296,48 miliar. Seiring pendapatan yang melejit, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp78,35 miliar tumbuh 171% dibandingkan dengan edisi yang sama tahun lalu Rp28,87 miliar. Posisi ekuitas HAIS juga meningkat menjadi Rp500,59 miliar per 30 September 2022, berbanding Rp432,59 miliar pada akhir tahun 2021. Di tahun depan, perseroan bakal membagikan dividen sesuai komitmen saat perseroan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) September 2021 lalu.
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…