Efisensi, Pradiksi Bakal Merger Anak Usaha

NERACA

Jakarta – Tingkatkan efisiensi dalam memacu pertumbuhan menjadi alasan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dibalik rencana melakukan penggabungan usaha atau merger dengan perusahaan terafiliasi, yakni PT Senabangun Anekapertiwi (SA). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, dalam rencana penggabungan usaha, SA akan menggabungkan diri dengan PGUN. PGUN akan menjadi perusahaan penerima penggabungan usaha setelah penggabungan usaha menjadi efektif. PGUN akan tetap menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pemegang saham PGUN per 30 September 2022 adalah PT Araya Agro Lestari (AAL) 41%, PT Citra Agro Raya (CAR) 41%, dan masyarakat 18%. Araya Agro Lestari dan Citra Agro Raya merupakan entitas milik Liana Saputri dan Jhony Saputra yang keduanya merupakan anak dari Haji Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam yang juga dijuluki 'Crazy Rich Kalimantan Selatan'.

Kegiatan usaha PGUN meliputi perkebunan dan pengolahan kelapa sawit terpadu dengan produk-produk tandan buah segar (TBS), minyak kelapa sawit (MKS), inti kelapa sawit (IKS). PGUN memiliki Pabrik minyak kelapa sawit dengan kapasitas 60 ton per jam yang dapat ditingkatkan menjadi 90 ton per jam. Sedangkan pemegang saham PT Senabangun Anekapertiwi (SA) per 26 Oktober 2022 adalah PT Araya Argo Lestari 28,26%, PT Citra Agro Raya 27,16%, dan Pradiksi Gunatama 44,58%.

Kegiatan Usaha yang dijalankan SA saat ini adalah perkebunan kelapa sawit. Produk yang dihasilkan SA adalah tandan buah segar (TBS) yang dapat digunakan untuk menghasilkan minyak kelapa sawit. SA mengelola perkebunan kelapa sawit dengan total HGU seluas 16.404,40 Ha yang terletak di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Dari total HGU yang dimiliki, luas areal yang telah ditanam seluas 7.636,76 Ha, dengan tanaman menghasilkan seluas 5.964,13 Ha dan tanamanyang belum menghasilkan seluas 1.672,63 Ha. SA memiliki areal yang masih bisa ditanami seluas 6.955,39 Ha sementara areal yang tidak bisa ditanami seluas 1.552,25 Ha.

Manajemen PGUN menjelaskan bahwa penggabungan yang direncanakan antara PGUN dan SA memiliki manfaat-manfaat strategis, operasional dan keuangan, serta akan memberikan kesempatan untuk menciptakan nilai yang signifikan bagi kedua perusahaan, para pemegang saham masing-masing, seluruh pemangku kepentingan lain yang terlibat karena penggabungan usaha. Hal ini dikarenakan PGUN dan SA terletak dalam satu hamparan dan hanya berbeda HGU serta seluruh penjualan SA yang berasal dari PGUN akan menghasilkan suatu organisasi gabungan dengan struktur biaya yang lebih efisien.

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…