NERACA
Jakarta - Basis Investment dikabarkan akan mengakuisisi saham emiten produsen bahan kimia tekstil, PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM). Investasi ini guna menunjang rencana Basis Investment masuk ke bisnis yang peduli dan ramah lingkungan atau environmental, social, and corporate governance (ESG).
Sejumlah pelaku pasar modal mengatakan bahwa informasi tersebut telah beredar sejak pekan lalu. Meski belum keterbukaan informasi terkait akuisisi ini, namun harga saham CHEM telah melesat tinggi. Investor berekspektasi pergerakan saham CHEM akan mirip PT SIngaraja Putra Tbk (SINI) dan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
Basis tercatat sebagai pemilik 12% saham SINI melalui PT Basis Energi Prima. Sedangkan di MINA, Basis menggenggam 45,71% saham melalui PT Basis Utama Prima. Berdasarkan data RTI, harga saham SINI telah terbang 385% dalam sebulan terakhir. Sedangkan saham MINA bangkit dari kuburan gocap sejak 28 November, dan telah menguat 50% dalam sebulan.
“Ekspektasi investor ke CHEM sangat tinggi karena dilihat dari sisi manapun, CHEM jauh lebih baik dari MINA maupun SINI,” kata salah satu pelaku pasar yang dekat dengan grup ini. Masih menurut sumber yang sama, CHEM dan Basis Investment sudah melakukan pertemuan dan akan mengumumkan rancangan akuisisi dalam waktu dekat.
Pelaku pasar modal lainnya menebak bahwa rencana investasi ini merupakan visi besar Basis Investment dalam memenuhi permintaan global terhadap produk ramah lingkungan dan rendah karbon. Termasuk produk cairan dan bahan kimia yang menunjang pabrik tekstil dunia. "Dunia sudah berubah, saat ini ESG adalah faktor utama agar perusahaan tekstil dan industri tekstil bisa mendapatkan order dari Eropa dan Amerika. Emiten yang lebih siap melakukan dekarbonisasi akan mendapatkan keuntungan," ujarnya.
Basis investment merupakan perusahaan investasi yang dikendalikan oleh 2 figur terkenal, Hapsoro Sukmonohadi dan Arsjad Rasjid. Hapsoro Sukmonohadi atau dikenal sebagai Happy Hapsoro merupakan suami dari Ketua DPR Puan Maharani, semnetara Arsjad Rasjid adalah petinggi Indika Group yang kini menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Basis Investment melalui berbagai entitas bisnisnya, tergolong agresif berinvestasi di pasar modal Indonesia. Mereka masuk ke PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), PT Singaraja Putra Tbk (SINI), dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Emiten yang terakhir dikendalikan oleh Happy Hapsoro.
Pada pekan lalu ChemStar Indonesia Tbk (CHEM) mneyatakan target penjualan di 2023 akan meningkat 2 kali lipat dari angka perkiraan penjualan 2022. Penjualan perusahaan produsen bahan kimia tekstil tersebut akan ditopang dari realisasi ekspansi bisnis perseroan di bidang energi, agro chemical industry hingga rencana akuisisi perusahaan sejenis dengan tujuan pengembangan usaha.
Bisnis CHEM sendiri terus tumbuh pesat. Angka penjualan kuartal III-2022 mencapai Rp 95,13 miliar atau telah tumbuh hampir sebesar 60% dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 59,72 miliar.
“Dengan manajemen tim yang solid, angka penjualan 2023 CHEM akan tumbuh 200% dari proyeksi penjualan akhir 2022, dimana ekspansi di bidang energi saat ini telah dalam tahap on-boarding process untuk bermitra dengan baker hughes Indonesia, yang merupakan anak perusahaan dari Baker Huges Incorporated (www.bakerhughes.com), yakni perusahaan publik asal AS yang beroperasi di industri energi sebagai salah satu penyedia jasa ladang minyak terbesar di dunia,” kata Corporate Secretary PT Chemstar Indonesia Tbk Wenty Akbar Rasjid dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/12).
Sementara itu, pada saat yang sama CHEM juga telah melakukan Mou (Memorandum of Understanding) dengan PT Zeus Kimiatama Indonesia yang akan berkolaborasi dalam pengembangan dan supply untuk industri energi.
Dengan terealisasinya rencana awal sejumlah agenda ekspansi bisnis tahun depan, diperkirakan CHEM telah mengantongi perkiraan target penerimaan tambahan pendapatan di luar pilar bisnis utama CHEM, yakni sebesar Rp 70 miliar, yang meliputi penjualan dari bisnis energi sebesar Rp 50 miliar dan agro chemical sebesar Rp 20 miliar.
Seiring dengan perkembangan usaha, CHEM telah sukses sebagai salah satu produsen bahan kimia bagi pembuat pakaian ternama dunia seperti Adidas, Mark&Spencer, Uniqlo, Hingga Nike. Hingga saat ini, CHEM masih membuka peluang untuk mengakuisisi perusahaan yang bergerak di industri sejenis. Upaya ini juga dilakukan perseroan untuk mengantisipasi dinamika pasar global sektor apparels yang menuju ke sustainability khususnya pada aspek pengurangan emisi karbon.
Sebagai informasi, sejak akhir November 2022, Saham CHEM telah melonjak 58,4% hingga 9 Desember 2022. Dalam 7 hari perdagangan terakhir, volume transaksi CHEM melonjak signifikan. Puncak volume transaksi pada 8 Desember 2022 dengan 310 juta saham, bandingkan dengan rata-rata volume pada November yang hanya 17,6 juta saham.
Pada Jumat kemarin, harga saham CHEM mengalami koreksi 6,43% menjadi Rp160, setelah mengalami rally berhari-hari. Saat ini saham CHEM diperdagangkan dengan price to earning artio (PER) 29,34x dan Price to Book Value (PBV) 2,42x. (Mohar/Iwan)
NERACA Jakarta-PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memaparkan konsep keuangan syariah ke dalam kerangka pembiayaan untuk mendukung pencapaian Tujuan…
NERACA Indramayu – Tepukan kendang dan ketipung saling bersahutan mengiringi kibasan selendang yang melambai, seperti angin membawa pesan. Sobra, mahkota…
NERACA Jakarta – Kemiskinan masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia. Bukan hanya berdampak pada kualitas…
NERACA Jakarta-PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memaparkan konsep keuangan syariah ke dalam kerangka pembiayaan untuk mendukung pencapaian Tujuan…
NERACA Indramayu – Tepukan kendang dan ketipung saling bersahutan mengiringi kibasan selendang yang melambai, seperti angin membawa pesan. Sobra, mahkota…
NERACA Jakarta – Kemiskinan masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia. Bukan hanya berdampak pada kualitas…