NERACA
Jakarta – Dukung pengembangan bisnis anak usahanya, PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) bakal membawa anak usahanya listing di pasar modal. Bila tidak ada aral melintang, perseroan berencana membawa PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal 2023.
Direktur Utama Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie mengatakan, perusahaan telah menunjuk penjamin efek untuk proses pencatatan saham VKTR, yakni Samuel Sekuritas, Ciptadana Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas. Aspek-aspek penunjang IPO dari sisi hukum dan pajak, disampaikan Anindya, telah dibentuk dan komunikasi intens dengan otoritas terkait. “Seluruh penunjang IPO dari sisi hukum dan pajak sudah dibentuk dan melakukan komunikasi secara intensif untuk memperoleh masukan yang baik dari BEI dan OJK,” kata Anindya.
Dia mengemukakan bahwa VKTR merupakan ujung tombak dari perluasan bisnis perusahaan di bidang elektrifikasi perusahaan. Disampaikannya, IPO VKTR akan dilakukan pada momentum yang tepat setelah sempat direncanakan melantai tahun ini. Asal tahu saja, VKTR berupaya untuk IPO pada waktu yang sudah cocok, bukan saja tepat dengan investor yang animonya besar, tetapi juga dengan persetujuan BEI dan OJK.
Anindya menjelaskan, awal 2023 menjadi momen yang tepat untuk merealisasikan aksi korporasi tersebut karena bertepatan dengan target rampungnya proses restrukturisasi utang BNBR. Di sisi lain, BNBR memandang arah perekonomian pada 2023 bakal lebih jelas dibandingkan dengan 2022 yang diwarnai tensi geopolitik Rusia-Ukraina. “Di 2022 ada konflik Rusia-Ukraina, Covid-19 yang baru selesai, dan isu perubahan iklim makin terlihat bentuknya setelah G20, jadi awal 2023 tepat untuk melakukan IPO,” tambahnya.
VKTR merupakan spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha BNBR yang memiliki pengalaman rekam jejak bisnis selama lebih dari 40 tahun di industri komponen otomotif. Melalui VKTR, perseroan tengah mengembangkan elektrifikasi transportasi yang terintegrasi, serta ekosistem baterai EV di Indonesia. Jaringan tersebut akan terdiri atas baterai untuk EV, EV-Bus, EV-Car, EV-Motorcycle, EV-Infrastructure, dan daur ulang baterai.
BNBR juga berencana membangun kapasitas rantai pasok baterai secara lengkap dari hulu hingga hilir, yang akan dijalankan dengan tetap menerapkan protokol ESG yang ketat. Perseroan, kata Anindya, terus perkuat komitmen dalam mendukung target net zero emission (NZE) Indonesia pada 2060. Di samping terus berupaya meningkatkan kinerja unit-unit usaha kami yang selama ini telah berjalan baik, beberapa tahun belakangan ini kami konsisten merintis pengembangan industri berbasis teknologi, berorientasi pada konsep usaha yang berkelanjutan. Ini menjadi bukti kami berupaya mengadopsi prinsip-prinsip Environment, Social, Governance (ESG) secara penuh," ujar Anindya.
Pintu Futures, salah satu produk unggulan PT Pintu Kemana Saja (PINTU) aplikasi crypto all-in-one mencatatkan performa positif dengan trading volume…
Bicara soal bisnis kecantikan, nama-nama seperti Nature Republic, Banana Boat, hingga Freeman mungkin sudah tidak asing di telinga. Tapi pernahkah…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan Global Brand Awards 2025 dari Global Brands Magazine, sebuah majalah…
Pintu Futures, salah satu produk unggulan PT Pintu Kemana Saja (PINTU) aplikasi crypto all-in-one mencatatkan performa positif dengan trading volume…
Bicara soal bisnis kecantikan, nama-nama seperti Nature Republic, Banana Boat, hingga Freeman mungkin sudah tidak asing di telinga. Tapi pernahkah…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan Global Brand Awards 2025 dari Global Brands Magazine, sebuah majalah…