KKP Pasarkan "Emas Hijau" Indonesia ke Uni Eropa

Paris- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyasar negara-negara eropa sebagai pasar ekspor rumput laut. Melalui partisipasi pada pameran Food Ingredients Europe (FIE) 2022 yang berlangsung di Paris, Prancis, KKP menargetkan peningkatan pasar produk olahan “emas hijau” atau rumput laut asal Indonesia.

NERACA

Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), KKP Ishartini mengungkapkan, “secara umum produk olahan yang kami bawa kesini (Paris) memiliki keunggulan karena dihasilkan dari bahan baku rumput laut dengan kualitas terbaik dari Indonesia.”

Ishartini menerangkan KKP melibatkan 7 perusahaan eksportir utama olahan rumput laut seperti karaginan dan agar (hydrocolloid). Adapun 7 perusahaan tersebut adalah PT. Hakiki Donarta . PT. Surya Indoalgas, PT. Amarta Carrageenan Indonesia, PT. Hydrocolloid Indonesia, PT. Rote Karaginan Nusantara dan PT. Agar Swallow. Dikatakannya, saat ini ekspor hydrocolloid Indonesa ke pasar Uni Eropa (UE) masih sangat kecil mengingat kebutuhan UE sebagian besar dipasok oleh Irlandia, Prancis, dan Jerman.

Mengusung brand "Indonesia Seaweed: Natural binding solutions to the world", KKP ingin menunjukkan bahwa "emas hijau" dari perairan Indonesia tak kalah berkualitas dan bisa menjadi solusi mendukung ketahanan pangan dunia. 

“Alhamdulillah selama pameran berlangsung banyak kontak dagang terjadi dan tercatat potensi transaksi hampir menembus USD 10 juta dengan produk yang diminati  Semi Refined Carrageenan, Refined Carrageenan, Agar Powder, Seaweed Protein, Phytafiber, KR100 Carrageenan, Konjac Visuiles, Konjac Gum, Kappa, Iota, ATC Kappa, Kappa Chips, SRC Kappa Meat, SRC Kappa Dairy, SRC Kappa Noodle,” terang Ishartini.

Adapun calon buyers yang berminat terhadap produk rumput laut Indonesia berasal dari negara Prancis, Korea Selatan, Ceko, Italia, Belanda, Turki, AS, Iran, Austria, Polandia, Portugal, Hungaria, Israel, Vietnam, Malaysia, Jerman, Malta, Algeria, China, Maroko, Arab Saudi, Thailand, Mesir, Serbia, Panama, Chili, Jepang, India, Spanyol, Filipina, Swedia, Argentina.

"Semoga dari hasil pameran ini bisa meningkatkan akses dan penetrasi produk hydrocolloid Indonesia tidak hanya di pasar Uni Eropa, namun juga di pasar dunia," harap Ishartini.

Seperti diketahui,  FIE merupakan pameran industri bahan tambahan makanan terbesar di dunia. Pameran ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1986 dan selama penyelenggaraan sudah dihadiri lebih dari 500.000 pengunjung. Pameran ini digelar setiap 2 tahun sekali di kota-kota besar di Eropa dengan profil pengunjung antara lain food and beverage suppliers, research and development, production and marketing specialists serta menampilkan beragam inovasi baru terkait dengan ingredients dan services.

Adapun FIE 2022 diikuti sekitar 1.200 peserta dari 135 negara dan dihadiri lebih dari 20.000 pengunjung.

"Kami memfasilitasi biaya sewa lahan, dan sharing biaya konstruksi Paviliun Indonesia bersama para eksportir sebagai bagian dari promosi dan peningkatan daya saing produk kelautan Indonesia," jelas Ishartini.

 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan sejumlah program yang menjadi prioritas KKP pada tahun 2023. Salah satunya adalah kebijakan pengembangan perikanan budidaya yang berorientasi ekspor dengan salah satu komoditas unggulan rumput laut selain udang, lobster, dan kepiting.

Seperti diketahui, dalam periode 5 tahun terakhir, ekspor produk perikanan Indonesia mengalami surplus dan naik 6,1% per tahun. Dari USD4,5 miliar pada tahun 2017 menjadi USD5,7 miliar di tahun 2021. Dari jumlah tersebut, 44,3% dari pasar Amerika Serikat, 15,6% dari pasar Tiongkok, 9,5% ASEAN, dan hanya 5,7% dengan nilai USD328 juta di pasar Uni Eropa.

KKP pun menyebutkan dalam upaya mendorong ekspor produk perikanan, KKP fokus untuk mendorong edukasi terkait produksi hingga pengolahan agar memenuhi standar global. Selain itu tenaga terampil juga dipersiapkan untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menopang industri perikanan.

Selian itu, KKP terus melakukan kolaborasi dengan sesama kementerian atau lembaga (K/L), pemerintah daerah (Pemda), pelaku usaha, hingga investor utamanya dari dalam negeri serta para pemangku kepentingan lainnya.

Kolaborasi mencakup berbagai bidang, seperti penyiapan lahan untuk pengembangan budidaya udang, pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan, penguatan sumber daya manusia, penerapan teknologi informasi, maupun pengawasan sumber daya alam laut.

Lebih lanjut, terkait dengan ekspor, KKP menargetkan nilai ekspor hasil perikanan meningkat mencapai USD7,13 miliar pada tahun 2022, seiring dimasifkannya pelaksanaan program terobosan. KKP juga akan menggelontorkan sejumlah bantuan pemerintah guna mendorong produktivitas pelaku utama sektor kelautan dan perikanan.

 

BERITA TERKAIT

Indonesia Mampu Kuasai Pangan dan Energi Dunia

NERACA Sukabumi – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian melalui penguatan…

2 Kapal Ikan Ilegal Filipina Ditangkap di Perairan Papua

NERACA Biak – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menangkap kapal ikan ilegal asal Filipina yang tengah beroperasi di wilayah…

Manfaatkan Perjanjian Dagang, Indonesia Ekspor Tuna Beku ke UEA

NERACA Padang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor satu kontainer produk tuna beku, yaitu frozen yellow fin tuna loin, ke…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Indonesia Mampu Kuasai Pangan dan Energi Dunia

NERACA Sukabumi – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian melalui penguatan…

2 Kapal Ikan Ilegal Filipina Ditangkap di Perairan Papua

NERACA Biak – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menangkap kapal ikan ilegal asal Filipina yang tengah beroperasi di wilayah…

Manfaatkan Perjanjian Dagang, Indonesia Ekspor Tuna Beku ke UEA

NERACA Padang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor satu kontainer produk tuna beku, yaitu frozen yellow fin tuna loin, ke…

Berita Terpopuler