NERACA
Jakarta - PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 75 per saham. Dalam prospektusnya di Jakarta, kemarin, perseroan melepas sebanyak 432 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama, atau sebanyak 20,03% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 10 setiap saham.
Jumlah penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak Rp 32,4 miliar. Aksi ini kini dikawal Victoria Sekuritas dan Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Masa penawaran umumnya berlangsung mulai 28 November sampai dengan 1 Desember 2022. Tanggal penjatahan pada 1 Desember; distribusi saham pada 2 Desember; dan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2022.
Pemegang saham NINE saat ini adalah Heddy Kandou 79,97%; Agatha Nindya 16,70%; dan Merry Kandou 3,33%. Seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 52,66% untuk modal kerja perseroan guna mendukung pengembangan kegiatan usaha seperti pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan, maupun operasional kantor.
Lalu sekitar 32,09% akan digunakan untuk pembukaan sebanyak kurang lebih 19 service point beserta sarana pendukungnya yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Kemudian 15,25% akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan (ruang stok barang) serta sebagai ruang penunjang operasional, akan tetapi sampai dengan prospektus diterbitkan, perseroan belum melakukan perjanjian atau kesepakatan dengan pihak calon penjual di mana perseroan masih dalam tahap penjajakan beberapa pilihan lokasi gudang penyimpanan tersebut.
Asal tahu saja, pasar IPO di tahun ini akan melesat dari target dan berlanjut hingga di tahun depan. Direktur Utama BEI, Iman Rachman pernah bilang, target IPO pada 2023 mendatang lebih agresif lagi, dengan menargetkan 57 perusahaan.”Akhir tahun target dari 55 jadi 58 emiten, tahun depan 57 emiten. Ada 39 (calon emiten) potensi. Yang tidak terealisasi dibawa dari tahun ini ke tahun depan,"ujarnya.
Disampaikan Iman, tahun ini target IPO BEI sudah di atas target yang ditentukan sebanyak 55 emiten. Sementara dalam pipeline-nya ada sekitar 40 calon emiten. Kemudian perusahaan yang melantai di bursa pada 2023 mayoritas datang dari sektor konsumen non primer, teknologi, dan energi. Sedangkan sisanya tersebar pada sektor lainnya.
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…