Jakarta-Pemerintah menetapkan Sanur, Bali, menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). Penetapan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2022 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sanur. Sementara itu, Ekonom menilai kesempatan Indonesia menjadi Presidensi G20 merupakan sebuah peluang besar bagi kemajuan ekonomi negeri ini, bahkan dapat memberikan pengaruh positif pada sektor lainnya.
NERACA
Dalam PP yang ditandatangani Presiden Jokowi itu pada 1 November 2022 disebutkan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur memiliki luas 41,26 ha yang terletak dalam wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali.
Kawasan itu dibatasi sebelah utara oleh Desa Sanur Kaja, timur Desa Sanur Kaja, selatan Desa Sanur Kaja dan Kelurahan Sanur dan barat berbatasan dengan Desa Sanur Kaja dan Kelurahan Sanur. "Kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur terdiri atas; kesehatan dan pariwisata," menurut bunyi PP tersebut.
Kawasan ekonomi khusus ini nantinya dibangun oleh badan usaha pembangun. Melalui peraturan ini, Jokowi memberikan waktu kepada Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus menetapkan badan usaha pembangun dan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Sanur dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak PP ini ditetapkan.
Badan usaha itu bertanggung jawab atas pembiayaan pembangunan dan pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur. Dalam pertimbangan perpres tersebut, Presiden mengatakan penetapan itu dilakukan dalam rangka percepatan penciptaan lapangan kerja dan pengembangan wilayah Kota Denpasar.
Peluang Besar Ekonomi Indonesia
Indonesia yang secara resmi memegang mandat sebagai Presidensi G20 tahun ini untuk pertama kalinya. Sejak penetapan tersebut, Indonesia langsung mempercepat persiapan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-21 yang akan diselenggarakan di Nusa Dua Bali pada 15-16 November mendatang.
Menurut Ekonom CORE Indonesia, Hendri Saparini, SE, M.Phil., kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah atau Presidensi G20 merupakan sebuah peluang besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia, bahkan dapat memberikan pengaruh positif pada sektor lainnya.
“Terdapat kesempatan Indonesia untuk mengenalkan tidak hanya ekonomi dan kemajuan Indonesia, tetapi juga pandangan Indonesia terhadap ketidakpastian ekonomi dunia dalam memasuki fase recovery atau pemulihan,” ujar Hendri.
Tidak hanya mendorong negara-negara G20 memiliki pemahaman yang sama dalam pemulihan ekonomi, Hendri menambahkan semestinya perhelatan ini dapat mendorong negara-negara maju untuk memberikan keleluasaan bagi setiap negara untuk memilih kebijakan yang terbaik, baik secara global ataupun untuk kepentingan dalam negeri.
“Sebagai contoh kesepakatan untuk memasuki ekonomi dunia yang lebih hijau, bukan berarti harus menyepakati kebijakan, roadmap atau pilihan teknologi. Sebab, setiap negara G20 memiliki perbedaan struktur ekonomi, sosial, politik, dan lain-lain,” ujarnya, pekan ini.
Hendri berharap penyelenggaraan yang telah dilakukan pemerintah dalam setahun terakhir berjalan lancar dan dapat menutup mandat sebagai Presidensi G20, dengan memberikan kesan yang positif sebagai tuan rumah Pertemuan Puncak KTT G20 ke-21. “Selain itu juga mampu mempromosikan potensi ekonomi untuk industri dan perdagangan di Indonesia, sehingga negara maju mau berinvestasi di Inonesia,” ujarnya.
Hendri berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia, untuk melihat sisi positif dari penyelenggaraan KTT G20 tersebut. Masyarakat bisa ikut menyumbangkan pemikiran dan dukungan, serta yang terpenting memberikan masukkan kepada pemerintah.
“Sebab, pada dasarnya pekerjaan rumah yang ditinggalkan dari pertemuan nanti jauh lebih penting agar Indonesia mendapatkan manfaat yang lebih besar dan jangka panjang untuk kemajuan yang lebih inlusif,” ujarnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah menyampaikan hal yang sama. Dia meyakini bahwa Forum G20 yang dilaksanakan nantinya dapat membawa harapan sekaligus navigasi ketika terjadi krisis.
“Kami percaya G20 bisa menjadi sinyal harapan yang sangat positif, khususnya ketika terjadi krisis. Kepercayaan itu berdasarkan kenyataan sejarah ketika G20 bisa mengatasi krisis keuangan global,” ujar Sri Mulyani.
Menkeu mengatakan, bahwa sebagai tuan rumah Indonesia akan terus berupaya terus menularkan semangat kerja sama, kolaborasi, dan konsensus bersama yang bermanfaat “Hal ini kami lakukan guna mencari solusi untuk mengatasi isu global dalam konteks semangat multilateral,” katanya.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat bahwa Indonesia kini masuk dalam kelompok 10 negara dengan tingkat ekonomi yang diindikasikan dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar di dunia. Indonesia berada di posisi ketujuh, menyalip Brasil, Inggris, dan Prancis.
Mengutip data World Economic Outlook IMF edisi Oktober 2022, PDB Indonesia mencapai US$ 4,02 triliun berdasarkan pendekatan purchasing power parity (PPP) atau paritas daya beli. PPP adalah perbandingan nilai suatu mata uang ditentukan oleh daya beli uang terhadap barang dan jasa di masing-masing negara.
Posisi Indonesia mengalahkan Brasil, Inggris, dan Prancis yang perekonomiannya saat ini tercatat masing-masing US$3,78 triliun, US$3,77 triliun, dan US$3,68. Indonesia persis berada di belakang Rusia yang PDB-nya mencapai US$ 4,46 triliun.
Adapun China menempati posisi pertama dengan PDB mencapai US$ 30,07 triliun, disusul Amerika Serikat (AS) US$ 25,03 triliun, India US$ 11,66 triliun, Jepang US$ 6,11 triliun, dan Jerman US$ 5,3 triliun.
Menurut Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, kalau ekonomi Indonesia akan tetap kuat hingga akhir tahun 2022. Optimisme tersebut didorong berbagai data indikator yang meningkat hingga kuartal ketiga tahun ini, bahkan realisasi pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal mampu di atas 5%.
“Mengutip ciutan direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva bahwa IMF melihat kinerja ekonomi Indonesia masih cukup menjanjikan di tengah perkiraan perlambatan ekonomi global. "Indonesia tetap menjadi sebuah titik yang terang di tengah ekonomi dunia yang memburuk," kata Airlangga.
Dia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai 5,2% dan meningkat menjadi 5,3% pada tahun depan. Selain itu, dirinya juga menyajikan pertumbuhan ekonomi beberapa negara di Asia tahun depan, masih positif kuat seperti India sebesar 6%, Tiongkok 4%, dan ASEAN 5%. “Jadi kita berharap tahun depan Asia-Pasifik menjadi penggerak ekonomi dunia” ujar Airlangga.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III-2022 akan mencapai 5,7%. Meningkatnya pertumbuhan ini lantaran, ekonomi Indonesia sudah sangat kuat. “Di kuartal III melihat peluang masih lebih kuat lagi. Angka kami terakhir 5,7%. Nanti semoga ini tercermin dari angka yang diumumkan BPS (Badan Pusat Ststistik),” tutur dia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun optimistis ekonomi Indonesia kuartal III-2022 akan tumbuh di atas 5%, hal itu dipengaruhi sejumlah indikator yang masih sehat. “Dalam jangka pendek, pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama kuartal III tahun ini diperkirakan masih sangat kuat” ujarnya. bari/mohar/fba
Jakarta- Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memperkirakan jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akan mencapai 280…
NERACA Jakarta – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kurniasih Mufidayati, mendorong agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan…
NERACA Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri dan satuan tugas (satgas) hilirisasi ke Istana Merdeka, Jakarta guna membahas…
Jakarta- Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memperkirakan jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akan mencapai 280…
NERACA Jakarta – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kurniasih Mufidayati, mendorong agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan…
NERACA Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri dan satuan tugas (satgas) hilirisasi ke Istana Merdeka, Jakarta guna membahas…