NERACA
Jakarta -Pertimbangkan efisiensi bisnis guna mendorong pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi menjadi alasan dibalik rencana PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melakukan integrasi antar entitas anak, yakni Telkomsel dan Indihome. Dimana rencana tersebut dalam tahap kajian dan bila tidak ada aral melintang, integrasi dua anak usaha tersebut bakal rampung tahun depan.”Sesuai milestone, sinergi akan kita mulai tahun depan. Tapi prosesnya sudah kita jalankan,” kata Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia, Budi Setyawan Wijaya di Jakarta, kemarin.
Sementara Direktur Keuangan Telkom Indonesia, Heri Supriadi menuturkan, integrasi Telkomsel dan Indihome akan lebih mengarah pada teknologi dan operasi. Aksi ini juga dimaksudkan untuk akomodasi potensi pasar dari konsumen rumah tangga (household) yang masih besar. Telkom mencatat ada sekitar 60—70 juta rumah tangga yang berpotensi dijangkau oleh konektivitas broadband.
Proses integrasi pada saat ini sedang memendefine operating operating modenya kepada market yang akan dijalankan saat post merger. Sementara mengenai valuasi, Heri mengatakan saat ini masih dalam perbincangan. Namun memastikan akan memenuhi unsur fairness dalam hal penentuan valuasi, mengingat adanya investor minoritas pada Telkomsel yakni Singapore Telecommunications (Singtel).“Valuasi dan transaksi antara kami dan Telkomsel dan pihak minority di Telkomsel yaitu Singtel, akan dilakukan fair value,”ujar Heri.
Telkom memang memiliki strategi Fixed & Mobile Convergence (FMC) di mana Telkom terus memperkuat penetrasi pasar, efisiensi biaya dan keunggulan operasi, seiring dengan upaya dalam meningkatkan pengalaman terbaik pelanggan. Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Telkom dan Singtel untuk pengembangan inisiatif FMC dan pengembangan data center regional. Selain itu, juga dilakukan komunikasi intensif dengan stakeholder dan penyiapan tim transformasi di lingkungan internal.
Pada paruh pertama tahun ini, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp72,0 triliun atau tumbuh 3,6% dibanding periode yang sama tahun lalu,”Di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung, meski sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan, dan juga tantangan disrupsi teknologi, TelkomGroup mampu terus menjaga pertumbuhan dan mempertahankan profitabilitas perusahaan," ujar Heri.
Telkom mencatat EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) dan laba bersih masing-masing Rp39,4 triliun dan Rp13,3 triliun. Baik EBITDA maupun laba bersih tumbuh positif masing-masing sebesar 4,5% dan 6,9% secara tahunan (year on year/yoy). IndiHome dan Telkomsel Digital Business terus menjadi mesin pertumbuhan dengan pencapaian masing-masing sebesar Rp13,8 triliun atau tumbuh 7,4% secara tahunan dan Rp35,1 triliun atau tumbuh 5,2% secara tahunan.
Bicara soal bisnis kecantikan, nama-nama seperti Nature Republic, Banana Boat, hingga Freeman mungkin sudah tidak asing di telinga. Tapi pernahkah…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan Global Brand Awards 2025 dari Global Brands Magazine, sebuah majalah…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi maupun penjualan batu bara tidak mengalami perubahan dari…
Bicara soal bisnis kecantikan, nama-nama seperti Nature Republic, Banana Boat, hingga Freeman mungkin sudah tidak asing di telinga. Tapi pernahkah…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan Global Brand Awards 2025 dari Global Brands Magazine, sebuah majalah…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi maupun penjualan batu bara tidak mengalami perubahan dari…