Era Teknologi

 

Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi

Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo

 

Sumber daya teknologi tidak bisa lagi diabaikan dan akan selaras dengan peran sumber daya manusia dan sumber daya alam. Terkait ini maka kebangkitan teknologi, termasuk juga kecerdasan buatan yang semakin humani menjadikan teknologi menjadi tantangan dan tuntutan di masa depan. Jadi, pengembangan dan inovasi teknologi di masa pandemi menjadi cambuk untuk terus berkarya, berinovasi dan berkreasi untuk secepatnya hijrah dan bangkit dari keterpurukan selama pandemi. Meskipun ini tidak mudah tapi tidak ada alasan mengabaikan. Argumen yang mendasarinya karena teknologi menjadi lompatan untuk mencapai kesejahteraan di masa depan. Paling tidak kebutuhan untuk investasi big data saat ini menjadi buktinya.

Diakui perkembangan teknologi kini makin pesat. Bahkan, kini model pembelajaran bisa dilakukan dengan cara mendownload buku yang kemudian lebih dikenal dengan istilah e-book. Meski belum semua daerah mampu melakukan akses internet namun sinyal awal atas model pembelajaran ini bisa menjadi pemicu bagi perubahan mendasar terhadap cara pembelajaran siswa aktif. Fakta ini menjadikan pembelajaran daring akan semakin familiar di masa depan dan pandemi ini secara tidak langsung ‘memaksa’ semua beralih ke era online yang didukung keberadaan internet dengan akses yang semakin cepat dan tarif kian murah.

Teknologi tidak hanya mengacu pada aspek pemenuhan kebutuhan manusia tetapi juga terkait kebutuhan dalam modal dasar pembangunan. Bangsa yang tidak mau ketinggalan dalam persaingan global maka harus mampu menguasai teknologi tinggi. Oleh karena itu eksplorasi dan eksploitasi terhadap kebutuhan teknologi tinggi tidak bisa terlepas dari kebutuhan SDM yang handal. Di sisi lain, SDM yang handal juga tidak bisa terlepas dari kebutuhan sistem pendidikan yang proaktif. Padahal, salah satu cara untuk mendukung pendidikan yang proaktif adalah dengan ketersediaan internet untuk menunjang akses informasi dari berbagai negara, termasuk pembelajaran daring seperti saat ini.

Dari paparan tersebut menunjukan eksplorasi dan eksploitasi terhadap akses kebutuhan terhadap teknologi tinggi memang tidak mudah, meski demikian tidak ada alasan untuk tidak terus mencoba dan melakukan agar kita tidak tertinggal dibanding dengan negara yang lain. Benang merah dari tuntutan ini karena dengan aplikasi teknologi tinggi maka akan meningkatkan efisiensi - produktivitas sehingga pada akhirnya memacu daya tawar atas negara lain karena rendahnya nilai biaya produksi per unitnya.

Perkembangan teknologi juga relevan untuk mereduksi berbagai kerusakan lingkungan sebagai dampak negatif pembangunan. Ragam pendekatan yang diusulkan ahli memang cenderung berkembang yang tak lain menunjukan ada sejumlah persoalan manajemen lingkungan, termasuk ancaman bencana. Awalnya isu pengelolaan lingkungan berdasar daya dukung lingkungan yang kemudian berkembang menjadi pengelolaan akhir (end-of-pipe treatment) dan kini pendekatan riil yang ada lebih terfokus pada sumbernya yaitu mencegah terbentuknya limbah pada sumbernya atau lebih dikenal sebagai pendekatan proaktif. Terkait ini penggunaan teknologi industrialisasi mengarah green production.

Kompleksitas aplikasi pendekatan maka yang harus diutamakan bagaimana membangun kesadaran dan sisi keyakinan kepada semua pihak bahwa manajemen lingkungan akan memberi kemanfaatan bagi semua, tidak saja profit bentuk materiil, tapi juga profit non-materiil, tidak saja untuk konsumen tapi juga produsen dan pemerintah. Terkait ini maka beralasan jika pengendalian perilaku manusia jauh lebih penting dibandingkan dengan aspek kemauan dan kemampuan dalam upaya untuk memacu tuntutan dalam manajemen lingkungan era global.

Ada interaksi kepedulian manajemen lingkungan dengan revolusi perilaku manusia serta tuntutan aplikasi teknologi tinggi. Jadi semakin berkembangnya environmental ethos dan environmental literacy, maka akan semakin memperlicin jalan revolusi perilaku dan ini makin memperkuat aspek tuntutan terhadap aplikasi teknologi tinggi. Intinya, eksplorasi dan eksploitasi atas kebutuhan teknologi bisa menjadi sumber daya yang handal untuk meningkatkan nilai efisiensi dan produktifitas untuk memacu bargaining dalam era global.

BERITA TERKAIT

Menolak Narasi Palsu Tentang Indonesia Gelap

    Oleh: Nana Sukmawati,  Mahasiswa PTS di Palembang   Narasi Palsu terkait "Indonesia Gelap" yang beredar belakangan ini mencuat…

Komitmen Pemerintah Terus Perkuat Sistem Pengawasan Gizi MBG

    Oleh : Doni Wicaksono, Pemerhati Pangan     Pemerintah terus menunjukkan komitmen kuat dalam membangun generasi sehat dan…

Langkah Strategis Mendorong Produktivitas di Tengah Tantangan Ekonomi

      Oleh: Bagus Pratama, Peneliti Ekonomi Pembangunan   Pelemahan ekonomi global yang sedang berlangsung telah memberikan dampak pada…

BERITA LAINNYA DI Opini

Menolak Narasi Palsu Tentang Indonesia Gelap

    Oleh: Nana Sukmawati,  Mahasiswa PTS di Palembang   Narasi Palsu terkait "Indonesia Gelap" yang beredar belakangan ini mencuat…

Komitmen Pemerintah Terus Perkuat Sistem Pengawasan Gizi MBG

    Oleh : Doni Wicaksono, Pemerhati Pangan     Pemerintah terus menunjukkan komitmen kuat dalam membangun generasi sehat dan…

Langkah Strategis Mendorong Produktivitas di Tengah Tantangan Ekonomi

      Oleh: Bagus Pratama, Peneliti Ekonomi Pembangunan   Pelemahan ekonomi global yang sedang berlangsung telah memberikan dampak pada…