Trinity Optima Production Kantongi Pendapatan Tahunan 20% dari Transaksi ke Platfom OTT

 

Trinity Optima Production Kantongi Pendapatan Tahunan 20% dari Transaksi ke Platfom OTT
NERACA
Jakarta - Trinity Optima Production (TOP) merambah industri audio visual digital. Dalam hal ini, TOP bertindak sebagai partner yang menjembatani kreator film lokal dan Production House skala kecil - menengah untuk memproduksi konten agar bisa dipasarkan ke platform Over the Top (OTT) rekanan TOP. 
Menurut TOP, platform OTT di Indonesia saat ini membutuhkan pasokan karya-karya lokal yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan penonton mereka. Di sisi lain, banyak kreator film dan series yang ingin menjual karyanya ke OTT namun terbentur biaya produksi, promosi, sponsor, sampai kurasi konten yang baik agar sesuai standar dari OTT. 
“Kami melihat ada gap yang perlu dijembatani dalam industri konten audio visual digital di Indonesia. Di satu sisi, OTT sangat diminati karena kontennya punya daya tarik tinggi di masyarakat. Untuk mengisi gap tadi, Trinity masuk sebagai Executive Producer di dalam struktur film atau serial yang akan diproduksi sebelum disalurkan ke OTT,” ungkap CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho, sebagaimana dikutip dalam keterangannya, Jumat (19/8).  
Eksistensi TOP di platform untuk OTT berawal sejak tahun 2019 melalui series Cerita Dokter Cinta yang tayang di Maxstream, platform streaming milik Telkomsel. Melalui skema kemitraan dengan partner kreator film, Trinity berhasil membuat karya sebanyak 4 (empat) film dan 6 (enam) series sampai dengan tahun 2022 dengan variasi dari drama, komedi, dan horor. 
Menurut Yonathan, bisnis ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pertumbuhan revenue yang bisa mencapai 20% setiap tahunnya, tentu merupakan salah satu new revenue generator buat Trinity di tahun-tahun mendatang.
“Meskipun tidak sebesar pendapatan label rekaman, yang kami kejar tidak semata profitnya, tetapi juga peningkatan nilai kreator film lokal di mata publik, stakeholders, dan investor ke depannya. Mengingat, persaingan di industri hiburan sangat ketat, belum lagi audiens yang punya barriers to exit rendah. Sehingga, kreator film harus pintar-pintar mencari peluang agar tetap adaptif dan karyanya diterima publik. Saat ini usaha kita di dunia entertainment dituntut bukan hanya bisa menghasilkan karya, tetapi bagaimana kita bisa memonetisasi karya tersebut,” ucap Yonathan.
Salah satu mitra kreator TOP, Muhammad Reza Head Production Supreme League Production mengatakan tantangan besar ketika memproduksi karya adalah strategi publikasi. “Trinity selalu mengoptimalkan peluang dan mencari solusi terbaik untuk tantangan yang muncul saat proses produksi,” ujarnya. Bersama TOP, Supreme League Production tengah menggarap film Love in Game (2022) yang dibintangi Gabriel Prince, Julian Jacob, dan Livy Renata. 
“Seiring berjalannya waktu, kami memahami dalam proses produksi film/series, kreator tidak hanya membutuhkan dana tetapi juga end to end proses produksi sampai selesai, termasuk dalam hal marketing dan promosi, harus dibuatkan strategi agar karya yang dibuat dapat diterima oleh market. Kolaborasi ini kami harap bisa menghasilkan banyak karya, diterima masyarakat, dan tentunya dapat membawa kebahagiaan bagi semua yang menyaksikan," ungkap Yonathan. 
Hal senada diungkapkan Satrio Pepo Pamungkas Produser VOLKS Creative kreator Kau & Dia 1 (2021). TOP memberi kepercayaan penuh bagi produser untuk menghasilkan karya sesuai yang diharapkan. “Kemitraan dengan TOP pada saat proses produksi baik sekali, dan Trinity sangat mengerti segala macam kelebihan dan kekurangan dari project yang ada. Hasilnya, Kau & Dia 1 sukses menembus angka lebih dari 8 juta viewers sejak rilis hingga saat ini,” jelasnya. 
 

 

 

NERACA


Jakarta - Trinity Optima Production (TOP) merambah industri audio visual digital. Dalam hal ini, TOP bertindak sebagai partner yang menjembatani kreator film lokal dan Production House skala kecil - menengah untuk memproduksi konten agar bisa dipasarkan ke platform Over the Top (OTT) rekanan TOP. 

Menurut TOP, platform OTT di Indonesia saat ini membutuhkan pasokan karya-karya lokal yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan penonton mereka. Di sisi lain, banyak kreator film dan series yang ingin menjual karyanya ke OTT namun terbentur biaya produksi, promosi, sponsor, sampai kurasi konten yang baik agar sesuai standar dari OTT. 

“Kami melihat ada gap yang perlu dijembatani dalam industri konten audio visual digital di Indonesia. Di satu sisi, OTT sangat diminati karena kontennya punya daya tarik tinggi di masyarakat. Untuk mengisi gap tadi, Trinity masuk sebagai Executive Producer di dalam struktur film atau serial yang akan diproduksi sebelum disalurkan ke OTT,” ungkap CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho, sebagaimana dikutip dalam keterangannya, Jumat (19/8).  

Eksistensi TOP di platform untuk OTT berawal sejak tahun 2019 melalui series Cerita Dokter Cinta yang tayang di Maxstream, platform streaming milik Telkomsel. Melalui skema kemitraan dengan partner kreator film, Trinity berhasil membuat karya sebanyak 4 (empat) film dan 6 (enam) series sampai dengan tahun 2022 dengan variasi dari drama, komedi, dan horor. 

Menurut Yonathan, bisnis ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pertumbuhan revenue yang bisa mencapai 20% setiap tahunnya, tentu merupakan salah satu new revenue generator buat Trinity di tahun-tahun mendatang.

“Meskipun tidak sebesar pendapatan label rekaman, yang kami kejar tidak semata profitnya, tetapi juga peningkatan nilai kreator film lokal di mata publik, stakeholders, dan investor ke depannya. Mengingat, persaingan di industri hiburan sangat ketat, belum lagi audiens yang punya barriers to exit rendah. Sehingga, kreator film harus pintar-pintar mencari peluang agar tetap adaptif dan karyanya diterima publik. Saat ini usaha kita di dunia entertainment dituntut bukan hanya bisa menghasilkan karya, tetapi bagaimana kita bisa memonetisasi karya tersebut,” ucap Yonathan.

Salah satu mitra kreator TOP, Muhammad Reza Head Production Supreme League Production mengatakan tantangan besar ketika memproduksi karya adalah strategi publikasi. “Trinity selalu mengoptimalkan peluang dan mencari solusi terbaik untuk tantangan yang muncul saat proses produksi,” ujarnya. Bersama TOP, Supreme League Production tengah menggarap film Love in Game (2022) yang dibintangi Gabriel Prince, Julian Jacob, dan Livy Renata. 

“Seiring berjalannya waktu, kami memahami dalam proses produksi film/series, kreator tidak hanya membutuhkan dana tetapi juga end to end proses produksi sampai selesai, termasuk dalam hal marketing dan promosi, harus dibuatkan strategi agar karya yang dibuat dapat diterima oleh market. Kolaborasi ini kami harap bisa menghasilkan banyak karya, diterima masyarakat, dan tentunya dapat membawa kebahagiaan bagi semua yang menyaksikan," ungkap Yonathan. 

Hal senada diungkapkan Satrio Pepo Pamungkas Produser VOLKS Creative kreator Kau & Dia 1 (2021). TOP memberi kepercayaan penuh bagi produser untuk menghasilkan karya sesuai yang diharapkan. “Kemitraan dengan TOP pada saat proses produksi baik sekali, dan Trinity sangat mengerti segala macam kelebihan dan kekurangan dari project yang ada. Hasilnya, Kau & Dia 1 sukses menembus angka lebih dari 8 juta viewers sejak rilis hingga saat ini,” jelasnya. 

 

BERITA TERKAIT

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…