Bisnis Internet Service Provider - YELO Raup Pendapatan Rp 1 Miliar Tiap Bulan

NERACA

Jakarta – Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) rambah bisnis baru sebagai penyedia Internet Service Provider (ISP) berkecepatan tinggi. “Dari bisnis baru tersebut perseroan berpotensi menerima pendapatan Rp 1 miliar setiap bulan,”kata Direktur Utama YELO, Wewy Suwanto di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, pasca akuisisi PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP) perseroan akan memfokuskan kerja untuk pengembangan jaringan infrastruktur fber optik yang smenetara ini akan dikerjakan pada pulau Jawa dan Jawa Tengah. Hal itu dilakukan perseroan untuk mendukung bisnis baru perseroan pada bidang ISP untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi pada desa-desa dengan harga yang terjangkau pada desa-desa di Indonesia.

Untuk pengembangan infrastruktur fiber optic, lanjutnya, perseroan menganggarkan investasi dari belanja modal tahun 2022 sebesar Rp 20 miliar yang bersumber dari internal perseroan. Apabila dibandingkan dengan pasar pengguna internet kabel, kata Wewy, pengguna ISP dengan nama Viberlink ini masih jauh lebih kecil. Untuk itu pada tahun 2022, perseroan menargetkan 100 ribu pengguna baru dapat digaet oleh perseroan dan diharapkan terus bertambah sejalan dengan pengembangan fiber optic yang dimaksud sebelumnya.“Dengan kondisi seperti ini, kami menargetkan penambahan pendapatan sebesar Rp 1 miliar perbulan dari bisnis ISP,” ujarnya.

Kedepanya, perseroan akan melakukan feasibility studies untuk menggali potensi bisnis konektivitas dan infrastruktur fiber optic yang masih besar tak hanya di pulau Jawa tetapi dipulau lainya seperti Sumatera atau Kalimantan. "Dimana kami masih melihat banyak desa-desa yang  belum terlayani oleh internet kecepatan tinggi yang dibutuhkan sebagai salah satu faktor penting bagi suatu area agar masyarakatnya dapat berkembang,"jelasnya.

Meski berfokus pada produk baru, perseroan tak melupakan produk yang sudah ada seperti produk paket data bernama Pulsa Pro dengan mengembangkana pasar digital di daerah kota tier dua dan tiga. Sedangkan pada bisnis konektivitas luar negeri, perseroan akan kembali menyediakan produk sewa data luar negeri yang disediakan untuk para wisatawan luar negeri. 

Untuk menangkap kembali pasar ini, perseroan akan melakukan perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas dan mempermudah para pengguna menggunakan rental wifi milik Yelooo. "Karena dengan kembali dibukanya beberapa negara untuk wisatawan maka mereka akan membutuhkan konektivitas," kata dia.

BERITA TERKAIT

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

Marak Kompetisi dan Edukasi Aktif - Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…