Komunitas Kopi Milenial Didorong Berkoperasi

NERACA

Padang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak komunitas kopi milenial di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) bersinergi dalam wadah koperasi dan mendorong agar Pemerintah Provinsi Sumbar menetapkan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan daerah mengingat potensi kopi di wilayah itu memiliki kualitas yang sangat baik.

"Salah satunya itu kopi Arabica Solok Minang ini sangat enak. Sumbar bisa jadi pemasok yang tinggi kopi ke pasar internasional karena permintaan pasti selalu tinggi ke Indonesia. Cupping score kopi solok di Padang ini bisa mencapai nilai 85 poin. Sudah pasti ini kopi enak. Kepada Pemprov, saya sarankan agar kopi arabika Solok Rajo ini dijadikan unggulan Sumatera Barat," ujar Teten dalam acara dialog dengan Komunitas Milenial Coffee Shop, Asosiasi Kopi, Asosiasi Susu, dan Koperasi Solok Rajo di Kantor Gubernur Sumbar, Padang.

Lebih lanjut, Teten menyarankan, “agar para petani kopi dilibatkan dalam rantai bisnis kopi termasuk misalnya masuk dalam struktur kelembagaan koperasi. Tujuannya agar pembiayaan dari perbankan maupun lembaga pembiayaan lain lebih mudah masuk, sehingga industri kopi di Sumbar semakin bisa berkembang bahkan hingga di kancah global.”

Teten menegaskan, secara nasional, pemerintah telah menetapkan agar tanah-tanah perhutanan sosial yang dipinjamkan ke petani juga ditanami oleh berbagai bibit produktif. Seperti sayur mayur maupun kopi. Sebab, saat ini isu produksi kopi di Tanah Air adalah terkait produktivitas Indonesia yang masih rendah. 

"Produktivitas lahan tanaman kopi kita baru 500-700 kilogram per hektare (ha). Sementara Brazil dan Vietnam sudah sampai ratusan kilogram. Nah ini ada kaitannya dengan kualitas yang ditanam. Sebab di Sumatra Barat ini belum luas lahan kopinya, jadi mudah-mudahan bisa terus diperluas," kata Teten.

Sementara bicara soal bisnisnya secara kelembagaan, penting bagi petani kopi maupun pelaku usaha coffee shop juga bergabung dengan koperasi. Termasuk agar petani juga bergabung dalam rantai korporatisasi petani.

"Di Aceh sebagai contoh, kopi Arabica Gayo sudah memenuhi permintaan kopi Starbucks tanpa lewat eksportir di Amerika dan Eropa, tapi melalui Koperasi BQ Baburayyan. Ini contoh sukses yang bisa diadopsi koperasi kopi lainnya," ujar Teten.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menambahkan, dalam membantu para pelaku usaha coffee shop dan petani dalam mendirikan koperasi, KemenKopUKM menyediakan layanan khusus melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM yang ada di Sumbar.

"Di sana para pelaku usaha bisa mendapatkan pendampingan dan bimbingan sampai koperasi berhasil didirikan. Juga akan dibantu dalam mengakses pembiayaan ke lembaga keuangan. Terkait redesain PLUT KUMKM, kami juga berharap bisa membantu terwujudnya koperasi modern," ucap Azizah.

Sementara Sekda Sumbar Hansastri menambahkan, kopi di Sumbar memang menjadi salah satu yang istimewa. Hal ini terlihat dari banyaknya bermunculan coffee shop yang ada di Sumbar, khusunya di Padang. Diakuinya, minum kopi saat ini sudah menjadi semacam gaya hidup terutama di kalangan generasi muda.

"Produksi kopi di Sumbar ini sebanyak 2.775 ton untuk kopi robusta dengan luas lahan sekitar 18.000 hektare. Total produksi pada tahun 2021 sebanyak 11.278 ton. Di mana jumlah tersebut mampu memenuhi kebutuhan lokal dan nasional, serta ekspor perusahaan kopi. Namun memang kebanyakan dalam bentuk perorangan," kata Hansastri.

Untuk itu, Hansastri mendukung pengembangan industri kopi melalui koperasi. Pemprov juga telah mengusulkan ke KemenKopUKM, koperasi potensial yang siap diakselerasi agar bisa menjadi koperasi modern melalui kemitraan. "Khususnya untuk produk ekspor, pendekatan adopsi teknologi informasi digital ke koperasi," jelas Hansastri.

Sebelumnya, Prof. Bustanul Arifin atau biasa disapa Prof. Inul sebagai Praktisi/Guru Besar Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Alam, Universitas Lampung pun mengatakan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong pembentukan dan pengembangan Korporasi Petani kopi Kabupaten Bandung.

“Petani kopi Kabupaten Bandung telah membentuk suatu kelembagaan petani yang bertujuan meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani dengan nama PT. Java Preanger Lestari Mandiri (PT. JPLM) melalui pengesahan SK Kemenkum HAM Nomor AHU-0058287.AH.01.01 tanggal 9 November 2020, yang juga telah ditetapkan sebagai Korporasi Percontohan Nasional (KPN),” papar Prof. Inul.

Provinsi Jawa Barat memiliki  luas areal kopi hampir tersebar di seluruh kabupaten dengan luas areal seluas 49,83 ribu ha, produksi sebesar 22,98 ribu ton dan produktivitas sebesar 786 kg/ha.  Kopi Perkebunan Rakyat (PR) di provinsi Jawa Barat seluas 49,68 ribu ha dengan produksi sebesar 22,92 ribu ton dan produktivitas sebesar 786 kg/ha yang terdiri dari Kopi Robusta seluas 18,64 ribu ha dengan produksi sebesar 10,12 ribu ton dan produktivitas 835 kg/ha dan Kopi Arabika seluas 31,04 ribu ha dengan produksi sebesar 12,8 ribu ton dan produktivitas 754 kg/ha.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Indonesia Mampu Kuasai Pangan dan Energi Dunia

NERACA Sukabumi – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian melalui penguatan…

2 Kapal Ikan Ilegal Filipina Ditangkap di Perairan Papua

NERACA Biak – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menangkap kapal ikan ilegal asal Filipina yang tengah beroperasi di wilayah…

Manfaatkan Perjanjian Dagang, Indonesia Ekspor Tuna Beku ke UEA

NERACA Padang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor satu kontainer produk tuna beku, yaitu frozen yellow fin tuna loin, ke…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Indonesia Mampu Kuasai Pangan dan Energi Dunia

NERACA Sukabumi – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian melalui penguatan…

2 Kapal Ikan Ilegal Filipina Ditangkap di Perairan Papua

NERACA Biak – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menangkap kapal ikan ilegal asal Filipina yang tengah beroperasi di wilayah…

Manfaatkan Perjanjian Dagang, Indonesia Ekspor Tuna Beku ke UEA

NERACA Padang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor satu kontainer produk tuna beku, yaitu frozen yellow fin tuna loin, ke…

Berita Terpopuler