Bangun Karya Perkasa Bidik IPO Rp 42,25 Miliar

NERACA

Jakarta – Cari pendanaan di pasar modal guna menunjang ekspansi bisnisnya, PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) berencana menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebanyak-banyaknya 325 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham itu setara 20% dari jumlah moda ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus ringkasnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan membuka harga penawaran di kisaran Rp 120-130 per saham sehingga jumlah dana yang bisa diraih dari aksi ini mencapai Rp 42,25 miliar. KRYA juga akan melaksanakan program alokasi saham karyawan (employee stock allocation atau ESA). Sehubungan dengan hal tersebut, direksi perseroan menetapkan untuk mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1.625.000 saham atau sebesar 0,50% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam penawaran umum perdana saham perseroan.

Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 162.500.000 waran seri I atau sebesar 12,50% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana ini disampaikan.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham yang ditawarkan pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu waran seri I, di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan yang ditetapkan kemudian.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek adalah PT Indo Capital Sekuritas. Saat ini, pemegang saham Bangun Karya saat ini adalah PT Bangun Karya Artha Lestari 61,54%, Hok Gwan (Dharmo Budiono) 21,15%, Brigitta Notoatmodjo 17,31%, dan Pramana Budihardjo 0,003%. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja, antara lain sekitar 45,90% untuk pembangunan gudang digital berdasarkan surat penunjukkan pelaksana pembangunan gudang entitas anak yaitu PT Karya Asmon Solusi No. 001/DIR/KASS/VI/2022 tanggal 09 Juni 2022.

Sekitar 54,10% untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya. Sedangkan, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan, antara lain untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, dan biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.

Adapun perseroan didirikan pada tahun 2007 sebagai perusahaan konstruksi nasional yang berkembang pesat yang bergerak di bidang konstruksi baja dan konstruksi umum, seperti infrastuktur jalan, jembatan, dermaga serta berpengalaman lebih dari 15 tahun. Perseroan berkantor di Surabaya.

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…