Dorong Pasar Produk Fesyen Muslim Indonesia - JMFW 2023

NERACA

Bandung – Kementerian  Perdagangan (Kemendag) mengajak  generasi  milenial  pegiat  fesyen untuk  ambil  bagian  menghidupkan  Jakarta  Muslim  Fashion  Week  (JMFW)  2023  pada  20–22 Oktober  2022  mendatang. 

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengungkapkan, upaya menggaungkan JMFW 2023 terus dilakukan Kemendag melalui serial kegiatan ‘Road to JMFW 2023’.

“Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia sangat berpotensi menjadi  pusat  fesyen  muslim  dunia.  Bonus  demografi  Indonesia  harus  dimanfaatkan,  salah satunya melalui partisipasi generasi milenial dalam pengembangan fesyen muslim yang dinamis,” ujar Didi.

Kegiatan  seminar  dan  kurasi  Road  to  JMFW  2023  Seri  Bandung  akan  diteruskan  dengan  seri  kota lainnya yakni Medan, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.Indonesia  merupakan  pasar  terbesar  keenam  dunia  untuk  produk modest  fashion dan  fesyen muslim.

Indonesia  bersaing  dengan  Uni  Emirat  Arab,  Arab  Saudi,  Turki,  Irak,  dan  Malaysia. Indonesia juga salah satu eksportir utama dunia untuk produk modest fashion dan fesyen muslim bersama   Tiongkok,   India,   Turki,   Italia,   Vietnam,   Banglades,   dan   Spanyol.   Berdasarkan   skor indikator ekonomi oleh Global Islamic Economy Indicator (GIEI), Indonesia ada di peringkat ketiga sebagai negara yang berpotensi mengembangkan produk modest fashionsetelah Uni Emirat Arab dan Turki.

 Ketua  Umum  Asosiasi  Pertekstilan  Indonesia  (API)  Jemmy  Kartiwa  Sastraatmadja mengemukakan  komitmen  API  untuk  mendukung  upaya  pengembangan  industri  fesyen  muslim nasional.

Sebagai bagian dari ekosistem pengembangan fesyen muslim, API memiliki kapasitas  sebagai  produsen  bahan  baku  yang  dapat  bekerja  sama  dengan  industri  kreatif  untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia.

Indonesia  berada  di  posisi  ke-5  sebagai  pasar  terbesar  dunia,  berada  di bawah  Iran,  Turki,  Arab  Saudi,  dan  Pakistan. 

Didi pun mengungkapkan, bahwa Kemendag siap memperkuat penetrasi industri halal dan fesyen muslin di Tanah Air  sehingga turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Lebih lanjut, Kemendag juga mendukung   gerakan   nasional   Bangga   Buatan   Indonesia   (BBI)   serta   sebagai   bagian   upaya pemulihan ekonomi nasional.

Sebab, seperti diketahui dampak  krisis  pandemi  Covid-19  yang  telah  memasuki  tahun  kedua  tidak hanya  dirasakan  sektor  kesehatan  tetapi  juga  perekonomian  secara  global.  Semua  pihak  dituntut beradaptasi    melalui    penerapan    teknologi    digital    dalam    kehidupan    sosial,    pendidikan, perekonomian, termasuk  aktivitas perdagangan. 

Disisi lain, Didi  berharap agar  para  pelaku  usaha  terus  memanfaatkan  kanal  informasi  yang  tersedia  untuk meningkatkan  akses pasar produk ke pasar global. “Selain itu, dengan memanfaatkan komitmen perdagangan  internasional  yang  telah  ada  antara  Indonesia  dengan  negara  mitra  dagang,” jelas Didi.

Lebih lanjut, popularitas fesyen muslim modern di Indonesia terus meningkat dan berkembang dari pergerakan religi dan budaya menuju industri fesyen yang mengikuti tren. Peningkatan permintaan busana muslim telah mendorong pertumbuhan industri fesyen muslim domestik.

Hal itu, gaya hidup halal (halal lifestyle) dengan menggunakan produk-produk bersertifikat halal menjadi sebuah kebutuhan utama bagi umat Islam dan memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjadi penghasil produk dan jasa halal terbesar di dunia.

Disisi  lain,  Indonesia  merupakan  eksportir  produk fesyen  muslim  ke-18  dunia.  Eksportir  utama  produk  tersebut  adalah  Tiongkok,  Turki,  India,  Uni Emirat Arab, dan Bangladesh.

JMFW  2023  dilaksanakan  Kemendag  bekerja  sama  dengan  Kamar  Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Pelaksanaan JMFW 2023 sendiri diagendakan berbarengan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) 2022.

“Penyelenggaraan JMFW 2023 yang bersamaan dengan agenda Trade Expo Indonesia merupakan momentum  promosi  produk  fesyen  muslim  Indonesia  ke  dunia.Untuk  itu,  kami  mengajak  para pelaku industri dalam negeri untuk turut ambil bagian dalam menyukseskan JMFW 2023,”imbuh Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Miftah Farid.

Seperti diketahui, populasi  muslim  Indonesia  tercatat  mencapai  231  juta.  Sementara  itu,  populasi  muslim  dunia sebesar  1,9  miliar  atau  setara  26  persen  total  populasi  dunia.  Artinya dengan  jumlah  populasi  tersebut maka otomatis, kebutuhan terhadap produk halal juga cukup besar termasuk kebutuhan sandang atau fesyen.

 

BERITA TERKAIT

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…