Lagi, Sentimen Negatif The Fed Tekan IHSG

NERACA

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (22/6) sore ditutup melemah, dipicu kekhawatiran kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS. IHSG ditutup melemah 59,76 poin atau 0,85% ke posisi 6.984,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 9,29 poin atau 0,91% ke posisi 1.008,76.

Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin menjelaskan, indeks saham di Asia sore kemarin mayoritas ditutup turun karena kekhawatiran mengenai suku bunga dan inflasi masih menjadi fokus perhatian investor. Investor khawatir melihat ekonomi global bergerak semakin mendekati jurang resesi ketika bank-bank sentral sibuk berusaha memerangi inflasi dengan kenaikan suku bunga.

Sebagian investor berpendapat sebelum ada konfirmasi bahwa inflasi di AS sudah mencapai puncaknya, maka risiko sikap agresif bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) dalam memperketat kebijakan moneternya, dapat memicu resesi yang akan selalu memberi tekanan pada kinerja pasar saham. Dibuka menguat, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG terus berada di teritori negatif hingga penutupan bursa saham.

Sepanjang jam perdagangan, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya TNCA, PTDU, SICO, AMRT, IATA. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya TINS, BIPI, PNBS, WINR, ENRG. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dengan sektor barang baku turun paling dalam 1,71%, diikuti sektor keuangan dan sektor teknologi masing-masing turun 1,45% dan 1,22%. Sedangkan satu sektor meningkat yaitu sektor barang konsumen primer sebesar 0,08%.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp139,13 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp225,59 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.302.305 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,45 miliar lembar saham senilai Rp24,81 triliun. Sebanyak 174 saham naik, 346 saham menurun, dan 168 tidak bergerak nilainya.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…